14

7.4K 729 19
                                    

Saat kehadiran mu tak dianggap,Makan kepergian lah yang akan menyadarkan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat kehadiran mu tak dianggap,
Makan kepergian lah yang akan menyadarkan mereka

.

.

Malam sudah semakin larut dan bersamaan dengan hujan turun, tapi Lisa belum juga tertidur bahkan sekarang dia masih berada di balkon kamarnya memandang rintikan hujan yang turun membasahi bumi.

Lisa berkali-kali menghela napasnya membiarkan dingin memeluk dirinya.

"Hei langit, apakah kau merasakan apa yang aku rasakan sehingga kau menangis malam ini?"

Lisa memandang langit seolah-olah dia sedang berbicara kepada sang langit.

"Apa kau juga merasa lelah?"

Lisa kembali menghela napasnya, menundukkan kepalanya dan merasakan sakit yang mulai menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Hey langit, biarkan aku merasakan air matamu malam ini"

Lisa membalikkan badannya dan mulai berjalan keluar kamarnya, tapi saat ingin menuruni tangga dia mendengar rintihan dari kamar kakak pertamanya.

Tanpa pikir panjang Lisa memberanikan diri membuka pintu itu, dan disana kakak pertamanya terlihat gusar dalam tidurnya.

"Bunda, ayah"

Rintihan itu berkali kali keluar dari mulut indah sang kakak.

Lisa mendekati nya dan memegang keningnya "panas sekali"

"Gue baru ingat, lo gak bisa terkena angin pantai lama-lama"

Lisa baru teringat, tadi siang saudaranya pergi ke pantai yang ada di Dufan, dia kembali keluar kamar kakaknya dan mengambil air untuk mengompres sang kakak.

Lisa memeras anduk kecil yang tadi dia ambil dan menempelkan di kening kakaknya.

"Kalian pasti bersenang-senang. sampai lo lupa, kalo Lo gak bisa kena angin pantai"

Lisa kembali mengingat, dulu kakaknya juga mengalami demam selama 2 hari setelah mereka pulang dari pantai bersama ayahnya.

Lisa kembali memasukkan anduk itu ke air yang tadi dia ambil dan memeras nya lalu diletakkan kembali dikening kakak nya. Lisa memandangi wajah kakak pertamanya yang mulai tenang, dia menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah kakaknya.

"Jangan sakit lagi kak Irene"

Setelah mengatakan itu, Lisa beranjak menuruni tangga dan keluar rumah untuk merasakan hujan malam ini.

Lisa mendongakkan kepalanya dan membiarkan hujan mulai membasahinya.

"Gak terlalu buruk" gumamnya

SISTER | BLACKVELVET [END]Where stories live. Discover now