TWENTY

5.2K 421 13
                                    


I am really×not bad.

Malam untuk pagi.
Pagi untuk siang.
Siang untuk sore. Dan
Aku untuk mencintaimu.

-SAMUEL FERENDLDY-

"She, " Sam masih terus memanggil nama Sherina. Ia tidak memperdulikan tatapan dari banyak orang, yang saat ini ada beberapa yang memandanginya.

Toh Saat ini yang Sam mau adalah penjelasan mengapa Sherina terus menghindar.

"Sherina. "

"Apaan sih. " decak Sherina sambil menepis kasar tangan Sam dari lengannya.

Sherina tahu arti tatapan dari orang lain yang dia dapat. Semua orang menatapnya tidak suka karna dimata mereka, Sherina yang mengalihkan perhatian Sam dari Angelina.

"Ih parah ganjeng banget tuh Sherina. "
"Iya. Udah tau Sam kan sekarang sama Angelina, terus ngapain Sherina sok deket." julid beberapa Siswi yang tidak suka dengan pemandangan didepannya.

Tika yang mendengarnya pun meresa terganggu. Gadis itu langsung menyeret kursinya, untuk mendekati siswi tadi.

"Eh lo berdua tuh yang ganjen. Cari muka banget lu julidin hubungan orang. "Sembur Tika yang merasa tidak terima mendengar kejelekan Sherina.

Sesuai dengan kabar yang diberikan Tika semalam, hari ini semua siswa kelas XI tengah berkumpul dihalaman sekolah untuk melakukan pembelajaran.

Meskipun cuaca hari ini tidak terlalu mendukung, keputusan kepala sekolah untuk melakukan pembelajaran diluar sekolah tetap berlangsung.

Kembali bersama Sam, cowok itu juga ikut berdecak. Bagaimana tidak, selalu saja Sherina terus menghindarinya. Banyak alasan yang Sherina lontarkan. Dari ingin sendirilah, tidak mau diganggu, bahkan sibuk.

"She lo tuh kenapa sih ngehindar mulu. " kali ini Sam tidak bisa menahan emosinya. Ia mengatakan kalimat itu dengan nada suara yang meninggi didepan Sherina.

Karna nada suara Sam yang terdengar jelas, kedua anak manusia itu kini tengah menjadi pusat perhatian.

Sam tidak memperdulikan itu. Begitupun dengan Sherina, gadis itu hanya menundukkan kepala agar semua orang tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Angelina terlihat sangat bingung. Ia menahan tangan Sam, agar tidak menjauh darinya dan mendekat kepada Sherina.

"Lepasin gue Lina! " tegas Sam sambil menarik tangannya dari genggaman Angelina.

"Gue butuh penjelasan dari lo Sherina. Kenapa lo terus menghindar dari gue? "

Maksud Sam mengatakan itu bukan tertuju untuk mempermalukan Sherina, Sam akan melakukan apa saja demi hubungannya dengan Sherina yang semakin memburuk.

Tujuan Sam hanya ingin mengetahui apa salahnya, dan kembali memperbaikinya.

"Sherina_"
"Cukup Sam. " Sherina mengangkat satu tangannya, untuk memberi tanda Sam agar diam.

Kali ini Sherina mengangkat wajahnya. Terlihat kalau sang empu saat ini benar benar tidak main main dan muak dengan semuanya.

"Bukannya ini yang kamu minta? Inikan yang kamu minta dari aku?. Aku menjauh, dan membiarkan kalian berdua hidup bahagia. " Sherina menghela napas. Gadis itu menyapu pandangan sekitar, lalu berlalu begitu saja dan pergi menjauh.

Melihat pemandangan didepannya, Liam menggelengkan kepala tidak habis pikir.

"Salah sendiri pdkt kok sama bocah. Alay banget si Sherina. " ucap Liam, yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Sam.

Begitupun dengan Gavin, Ia benar benar tidak suka dengan ucapan Liam yang selalu merendahkan orang lain.

Sekarang Sam paham, apa maksud Sherina dan apa yang sebenarnya terjadi. Benar saja, semua ini hanya kesalah pahaman.

Sam menatap tajam kedua mata Angelina. Cowok itu juga ikut pergi untuk menyusul Sherina, dan meninggalkan Angelina yang tengah berdiri tertunduk.

"Aku cuma nggak mau tinggalin aku Sam,"

***
"She, dengerin gue. "

Sam berhasil memberhentikan Sherina. Cowok itu langsung mendekap tubuh Sherina, dan mengelus pelan punggung ringkih sang empu.

"Gue bakal benerin semua kesalah pahaman ini She. "

Sherina menggeleng, ia melepaskan pelukan dari Sam dan mulai berjalan menjauh dari sang empu.

Sherina membalikan tubuhnya, ia membelakangi Sam yang masih menatapnya tidak percaya.

"Nggak perlu. Tugas aku cuma menghindar dari kamu. Dan kamu, tugas kamu hanya bahagia sama cewek lain. "

Sam menahan pergelangan tangan Sherina, Ia juga menatap tajam kedua mata sang empu.

"Gue bakal buktiin kalo Angelina cuma sahabat gue. "

***
Sherina mengerutkan dahinya bingung. Tiba tiba saja, Tika datang menghampiri dan memberikan surat undangan kepadanya.

"Dari Sam. Semua orang dapet, nanti malam di butterfly coffe. Dateng ya, gue jemput. " ucap Tika, yang benda ia sodorkan diterima oleh sang empu.

Sherina tersenyum kecil, ia mengangguk tapi masih tetap diam.

Setelah perginya Tika, Sherina menebak nebak isi undangan yang diberikan Tika. Hanya kertas putih polos dan beberapa kalimat didalamnya.

Undangan nanti malam, di butterfly coffe.
Itu yang Sherina baca dari kertas yang didapatnya.

Sherina hanya mengedikkan bahu tidak peduli. Entah datang atau tidaknya ia nanti malam, semua itu juga tergantung dengan izin yang ia dapat.

Sherina segera mencepatkan langkahnya, gadis itu mulai mendekati taxi didepan gerbang sekolah, dan menyimpan undangan yang ia dapat.

Next Part.
.
.
.
.

Ig. niisak08

Gue udah nabung part buat kalian. Suatu saat nanti gue bakal boom up kayak cerita sebelumnya. Meskipun sebentar lagi prakerin, gue usahain I AM REALLY×NOT BAD nggak bakal hiatus lama.

Jadi, jangan jadi Sider buat ngehargain karya gue:). Gue yakin, kalian yang sering komen sama nggak pernah alfa part pasti orang baik.

Write: 27 Februari 2021.
Update: 5 Maret 2021.

I AM really×not BAD [END]√Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin