THIRTY-SIX

9.2K 484 3
                                    

I am really×not bad.

"She ayo ke lapangan. "Ajak Tika sambil menarik pergelangan tangan Sherina.

Seperti biasa, hari senin adalah hari dimana UKS penuh, dan beberapa murid pemalas selalu menghindari upacara.

Sherina bukan golongan dari mereka, gadis itu kini tengah mencari topi sekolahnya yang mungkin ia lupa membawanya.

"Aduh dimana sih. " decak Sherina, sampai mencari benda itu dikolong meja bawah.

Tika memutar bola matanya malas. Sherina sangat lambat dan hanya menguras emosinya saja.

"Dahlah gue juga lupa bawa. Nanti kita maju bareng oke? "Ujar Tika dengan wajahnya yang sumringah.

"Iiih di hukum kok seneng gitu sih. "

Tika mencepol asal rambutnya yang tergerai indah. Ia menaik turunkan alisnya untuk menggoda Sherina pagi ini.

"She, seumur hidup gue sekolah disini belum ada tuh yang namanya kena hukuman. Nah maka dari itu, mumpung lo nggak bawa topi sekalian aja hari ini gue ikut dihukum. Gimana sih rasanya dapet hukuman? "

Sherina memutar bola matanya malas. Ia tidak tahu lagi dengan alur pikiran Tika yang tidak wajar.

Kelas XI IPA 1 sudah mulai sepi. Sam juga sudah tidak ada, biasanya dia paling semangat pergi bersama Sherina ke lapangan. Tapi mungkin hari ini Sam masih marah, hari ini juga adalah hari pertama Sam pergi ke lapangan tanpa Sherina disampingnya.

"Ayoo malah bengong. " Tika menarik kembali lengan Sherina.

Sesampainya di lapangan, kedua gadis itu langsung mengedarkan pandangan menyapu pandangan sekitar. Lautan anak manusia semakin meluas. Jejeran rapih pun berhasil mereka lihat dengan baik.

Tika masih menggenggam erat pergelangan Sherina. Ia langsung membawa Sherina berbaris diantara murid yang terkena hukuman, tanpa menunggu aba aba dari guru BK terlebih dahulu.

"Nggak usah nunggu koarnya pak Jaya. Kita sebagai murid yang baik harus selalu siap turun tangan." jelas Tika yang merasa dirinya menjadi murid teladan.

Sherina menggelengkan kepala tak habis pikir. Ia menghela napas ketika sinar matahari pagi mulai menerpa wajah cantiknya.

Tika memalingkan wajah dari ejekan BLACKARLOS. Terlebih Putra, cowok itu terlihat paling semangat menertawakan Tika yang menjadi salah satu deretan murid pelanggar aturan.

Bersamaan dengan kepala sekolah yang sudah memulai pembinaanya, pandangan Sherina berhasil menemukan barisan kelas XI IPA 1 dipaling pojok kiri.

Di barisan depan, Sherina bisa melihat Sam yang berdiri disamping Angelina. Sesekali Sam seperti menanyakan gadis itu apa sang empu merasa kepanasan.

Sherina tersenyum malas. "Harusnya Angelina yang jadi pacar kamu. Ngapain juga nembak aku. "

"Saya nggak nembak kamu Sherina. " ucap pak Jaya, membalas gumaman Sherina.

Sebenarnya pak Jaya sudah berdiri disamping Sherina sejak tadi, tapi tidak disadari oleh sang empu.

Sherina tersenyum kaku. "Hehe nggak pak,  Saya lagi hafalan teks drama disinetron."

I AM really×not BAD [END]√Where stories live. Discover now