🐝 Devaul • 11

990 109 5
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Ya, Mey mencari teman baru. Dan selama seminggu ini, mereka selalu membully Laura dan memanggil cewek itu dengan sebutan 'pembawa sial'. Laura mendongkak, menatap mereka dengan tatapan lelah.

"Apalagi?" tanyanya dengan suara serak.

Salah satu cewek dengan rambut panjang berjalan mendekat lalu menepuk pipi pucat Laura dengan sedikit kencang. Laura memejamkan matanya sejenak, lalu melihat anak-anak di kelasnya yang hanya menonton.

"Eh, Ri, jangan nyentuh Laura." celetuk cewek berambut pendek.

Temannya yang dipanggil dengan 'Ri' itu menoleh bingung. "Lho, emangnya kenapa?"

"Penyakitnya mungkin bisa nyebar." ucapnya lalu tertawa keras diikuti teman-teman lainnya.

"Yauudah deh, gue juga gak mau dekat-dekat. Takutnya ketularan jadi penyakitan dan jadi pembawa sial. Ups..." Mey menutup mulutnya. Berpura-pura merasa bersalah, tapi beberapa detik kemudian, cewek itu tertawa.

"Sirem aja, Mey. Biar virusnya hilang,"

Mey mengangguk. Mengambil botol air yang diberikan oleh Riri lalu membukanya dan menyirami diatas kepala Laura.

Ini karna lo udah ngerebut Katya dari gue, Lau! batin Mey menggerutu.

Laura menatap Mey kecewa. Setelah air di botol itu habis, Mey mundur beberapa langkah dengan tangan yang dilipat di bawah dada. Mey tersenyum, dan menatap puas Laura yang sudah basah.

"G-gue kecewa sama lo, Mey." ucap Laura dengan sorot kecewa, lalu berlari keluar. Katya yang baru masuk ke kelas langsung menyernit bingung melihat Laura yang berlari dengan pakian basah.

"Lo apain Laura lagi, Mey?" Katya menggeram marah. Cowok itu memutar tubuh Mey untuk menghadapnya dengan kasar.

Pupil Mey membesar. Cewek itu mengerjap sadar, lalu memutar bola matanya malas.

"Memangnya kenapa?" tanya Mey menantang.

"Lo tuh sebenernya kenapa sih?" Katya bertanya bingung.

"Kalian yang kenapa," Mey menatap tajam Katya.

"Lo lebih mentingin Laura dari pada gue, Ka. Lo bela-belain buat ke rumah dia padahal gue lagi ngebutuh elo. Lo bela-belain anterin Laura padahal lo udah janji bakal temenin gue."

"Gue gak suka gitu, tau gak? Gue... benci sama Laura!" sambung Mey.

Katya mengacak rambutnya kesal. "Jadi, cuman karna itu lo bersikap childish begini? Asli Mey, kita udah sahabatan lama dan cuman karna masalah kecil itu lo jadi begini?"

"Lo gak ngerti, Ka!"

"Gak ngerti apaan sih, HAH!" bentak Katya tanpa sadar, lalu menendang kursi di dekatnya.

Devaul • completedWhere stories live. Discover now