🐝 Devaul • 04

1.5K 137 10
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"Kita bakal lakuin apapun buat lo sembuh, Lau. Kita janji."

-Mey & Katya.

✨✨✨

"Mey,"

"Ya?" sahut Mey, saat ini mereka sedang berada di ruang musik. Ruang kesukaan Laura. Mey dan Katya sedang menemani Laura yang ingin kesini. Mereka menatap Laura yang sedikit jauh dari mereka dengan senyum tipis.

"Gue mau buat sesuatu buat Laura selagi dia masih ada. Kita sebagai sahabat belum bisa kasih dia apa-apa." papar Katya sambil menatap lurus Laura yang sedang bermain gitar.

"Gue juga. Apa kita tabung uang aja supaya bantu Laura operasi?" tanya Mey. Ia sedih karna hidup Laura sudah tidak lama lagi sedangkan ia dan Katya belum memberikkan sesuatu yang berkesan untuk Laura.

Katya berahli menatap Mey. "Percuma Mey. Dokter udah ngefonis bahwa hidup Laura gak lama lagi." ucap Katya.

Mey berdecih."Dokter itu bukan Tuhan. Gue udah berdoa buat Laura buat Laura tiap hari. Gue yakin Tuhan buat mujizat buat dia. Dia anak baik."

Katya kembali menatap Laura."Ya, dia anak baik. Maka dari itu Tuhan mau ngambil dia. Mau ngumpulin orang-orang baik untuk menuhin surganya." balas Katya, cowok itu bangkit berdiri karna sudah bel.

"Udah bel." ucapnya. "Lau, ayo masuk udah bel." panggilnya.

Laura mengangguk lalu ketiganya keluar untuk menuju kelas.

✨✨✨

"Len, lo masih mau ngejar Devano?" tanya Vanya. Kini keduanya sedang berada di kamar Lena. Saat ingin pulang Vanya bilang kalau dia mau nginap.

Lena mengangguk pasti. "Iya, gue bakal kejar dia sampe gue dapet." cewek itu menatap Vanya sebentar lalu kembali fokus ke laptop.

"Gue rasa lo mundur aja deh, Len."

Lena langsung mendelik kesal. Menutup laptop lalu menghadap Vanya sepenuhnya. "Gak, gak bakal." kekeuhnya.

"Lo gak sadar? Lo udah di dorong berkalo-kali undur mundur. Seharusnya lo sadar, Len. Mana harga diri lo?" tanya Vanya pedis.

Lena memutar bola matanya malas. "Ini hidup gue dan lo gak berhak untuk ngatur. Ini udah keputusan gue." tegasnya.

Vanya menyerah. Terserah Lena saja, ia sudah cape menasehati cewek satu ini. "Ya ya ya. Gue harap lo cepat sadar, Len. Gue gak suka lo begini tau gak?"

Devaul • completedWhere stories live. Discover now