🐝 Devaul • 02

2.6K 197 21
                                    

✨✨✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✨✨✨

Lena membentak adik kelas yang tidak sengaja menumpahkan jus di bajunya.

"Lo gimana sih?!" bentak Lena marah. Adik kecil itu menunduk dalam. Takut dengan Lena. Lena cukup ditakuti oleh anak-anak di sekolahan.

Lena berubah, sangat berubah. Saat Luara penyakitan, perhatian kedua orang tua hanya tertuju ke Laura saja. Membuat Lena membenci Laura. Lena menjadi badgirl untuk menarik perhatian kedua orang tuanya namun percuma, yang ada malahan ia dimarahi dan diceramahi.

Laura selalu berbuat baik kepada Lena walaupun Lena menunjukkan secara jelas bahwa ia membenci Laura. Tapi Laura tidak peduli itu, ia terus berusaha supaya kakak-nya itu kembali pada Lena yang dulu.

"M-maap Kak," adik kelas itu memberanikan diri untuk menatap Lena.

"Nggak. Nggak gue maafin," ucap Lena santai.

"Trus aku harus gimana Kak?" tanya adik kelas itu pasrah.

"Lo pergi dan nyatain kalo lo suka dan nembak Devano. Sekarang!" perintah Lena.

"Lena lo keterlaluan!" Vanya menyeletuk kesal.

"Stttt... lo diam aja, nikmatin," Lena kembali menatap adik kelas didepan-nya. "Udah sana."

Adik kelas itu mengangguk samar lalu berjalan ke arah meja Devano. Penonton kantin yang sedari tadi menonton bertambah heboh. Lena melipat kedua tangannya di bawah dada sambil tersenyum miring.

"Dev, aku cinta sama kamu. Kamu mau nggak jadi pacar aku?" adik kelas itu menunduk, menyembunyikan mukanya yang memerah karna menahan malu.

"Siapa yang nyuruh lo buat gini?" Devano bertanya sambil menyeruput jus jeruk.

Adik kelas itu mendongkak. "Engg.." gadis itu melirik kebelakang tempat Lena berdiri.

Devano mengangguk kepalanya beberapa kali. Ia mengerti sekarang, ia bangun lalu berjalan mendekat ke arah Lena. Teman-temannya melihat Devano dengan kerutan di dahi. Tumben sekali Devano mau repot-repot meladeni.

Memasukan tanganya kesaku celana, Devano bertanya, "Ngapain lo buat adik kelas begitu?"

Lena mengangkat alisnya sambil terkekeh kecil. "Biasanya juga lo nggak peduli tuh,"

"Tapi gue muak tau nggak? Liat lo yang bersiap seenaknya tanpa memikirkan perasaan orang," Devano menatap Lena tajam.

"Banyak orang juga yang nggak mikiran perasaan gue," nada Lena terdengar datar. Vanya sudah menyuruh Lena berhenti dan pergi tapi Lena tetap diam dengan tatapan datar.

Devano berdecih. "Dasar egois. Mikirnya diri sendiri mulu. Gimana rasanya saat orang-orang ga peduli sama lo? Sakit, kan? Makanya, kalo udah tau sakit, yaudah lo rasain aja sendiri. Jangan ngebuat orang lain tambah sakit lagi. Lo ga tau kehidupan mereka gimana, bisa aja mereka lagi dalam masalah dan lo nambah ngebully dia lagi. Bisa aja dia bunuh diri karna terlalu stress dan lo bisa masuk penjara."

Devaul • completedWhere stories live. Discover now