🐝 Devaul • 18

1K 104 59
                                    

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.


"Kau mungkin bisa
kesalahan berulang kali. Tapi, seseorang belum tentu bisa memaafkanmu berulang kali."

-Katya

✨✨✨

Risa menerima suapan terakhir dari Lena dengan senyum tipis. "Mah," panggilnya pada Selin yang sedang membaca majalah.

Selin memang sudah menceritakan beberapa hal pada Risa, tapi dia tidak mengatakan bahwa Laura sedang sakit. Saat ini di ruangan Risa hanya ada mereka bertiga. Arya sedang diajak jalan-jalan oleh Arki untuk mencari udara segar. Sedang Farhan dan Carrisa juga sudah pergi.

Ini artinya, Selin sudah bisa menjalankan aksinya. Dia menyuruh Arki mengajak Arya jalan-jalan sekaligus mencuci otak pria itu.

"Iya, Sayang?" Selin mendekat dengan senyum lebar setelah menyimpan majalah di atas meja.

"Anak aku katanya ada dua, trus yang satunya mana? Kok cuman Lena yang di sini?" Risa bertanya bingung.

Selin duduk di samping Lena yang berada di situ lalu berdeham kecil. "Laura sedang pergi. Dia itu anak yang nakal, selalu bolos, dan tidak memperdulikan kalian."

Pupil Risa melebar begitupun dengan Lena. "Apa itu benar, Lena?" Risa bertanya pada Lena dengan sorot sendu.

Lena terdiam sejenak, saat matanya bertemu dengan Selin, wanita itu melotot kecil, seolah menyuruh Lena agar cepat menjawab.

"I-iya, Bunda," jawab Lena pada akhirnya.

Risa menghela nafas sedih. "Apa ada yang punya nomer telponnya? Aku mau coba bicara sama dia," ucap Risa memohon.

Selin menggeleng cepat, "Dia sering ganti-ganti nomer, Risa," alibi Selin dengan wajah cemberut.

"Permisi?" Devano datang sambil mengetuk pintu dua kali. Cowok itu menyembulkan kepalanya lalu masuk.

"Kalian gak liat Lau-" sebelum Devano menyelesaikan ucapannya, Arki datang dan menarik cowok itu keluar.

Risa menyernit. "Lau siapa?"

Selin melengos keras. "Mungkin orang itu salah ruangan." Selin mengelus kepala Risa dengan senyum kecil.

"Oh, begitu toh." Risa mengangguk mengerti, sedangkan Lena terdiam. Cewek itu berdiri dan pamit dari sana.

Devano menatap Arki aneh, yang sedang menariknya menjauh dari ruangan. "Kenapa, Opa?"

"Kamu tidak boleh masuk dulu. Risa masih butuh istirahat," alibi Arki sambil sesekali mencuri pandang pada Arya yang sedang memperhatikan dari jauh.

Devaul • completedOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz