Laura memang kuat. Tapi, bukankah manusia juga memiliki sisi lemah? Begitu juga dengan Laura. Walaupun cewek itu selalu bilang jika dia baik-baik saja dan selalu menutupi semua lukanya dengan senyuman, orang-orang tidak bodoh untuk tidak tau jika ce...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Gue pengen berubah... tapi terlalu susah. Ternyata rasa benci itu masih ada. Maaf tapi gue masih tetap ngebenci adik gue sendiri."
-Lena Adista Trixie
✨✨✨✨
Laura sudah boleh pulang dan sudah bisa bersekolah. Mungkin bagi kebanyakan orang sekolah itu adalah hal biasa. Tapi bagi Laura, jika dia sudah bersekolah maka cewek itu akan bersyukur. Gak semua orang beruntung. Contohnya Laura.
Cewek itu bisa sebulan masuk rumah sakit sekali bahkan bisa dua kali. Karna penyakitnya, Laura juga jarang kesekolah karna sering drop. Maka dari itu jika masuk sekolah maka cewek itu akan bersyukur pake banget.
Laura menarik udara disekitarnya banyak-banyak dengan senyum lebar. Cewek dengan cardingan coklat itu menoleh kesamping dimana Lena berdiri. Hari ini Laura berangkat bersama Lena, Lena pula yang mengajak. Laura sampai kaget saat diajak. Apa kakaknya ini sudah tidak membencinya?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kak, gue duluan yah?" Laura tampak kikuk. Lena menoleh, menipiskan bibir lalu mengangguk pelan.
"Duluan kak." Laura kemudian berjalan memasuki sekolahan. Laura menyapa beberapa orang yang lewat, yang dibalas dengan senyum ramah oleh mereka.
Laura sampai dikelasnya, menyimpan tasnya lalu pergi bergabung bersama Mey dan Katya yang sedang main tiktok. Laura bertopang dagu, memperhatikan keduanya yang tampak seru menghafal gerakan.
"Hai,"
Mey dan Katya sama-sama menoleh. Langsung berseru heboh saat tau Laura sudah masuk sekolah. Katya mengacak rambut Laura gemas. "Udah baikkan ternyata."
"Kenapa gak ngasih tau sih? kan bisa berangkat bareng." cemberut Mey yang sudah duduk disamping Laura. Katya berdiri saja.
"Lo mau suka berlebihan." Laura melipat tangannya dimeja."Tadi gue berangkat sama Kak Lena."
"Jangan boong lu!" Mey mengebrak meja. Laura terpelonjat kaget begitupun dengan anak-anak lain dikelas. Mey cengengesan, mengeser duduknya agar lebih dekat dengan Laura.
