UTD [0.4]

161 54 11
                                    

Untold The Darkness
-

UTD [04. Calesta Darlene]

 Calesta Darlene]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Sebuah manssion bergaya classic dengan warna dominan putih dan caramel tampak ramai dengan aktivitas yang terlihat lebih aktif dari hari biasanya. Alteir, salah satu penghuni manssion mengedarkan penglihatannya guna memperhatikan keadaan sekitar. Tidak seperti biasanya dengan beberapa pekerja manssion yang terlihat lebih extra bekerja dan beberapa anggota rumah yang turut membantu.

Ada apa ini?

Alteir turun menapaki anak tangga. Pagi ini, ia bangun lebih lamban dari biasanya. Belakangan ia merasa tubuhnya sangat-sangat lelah sehingga membutuhkan waktu istirahat lebih lama.

"Good morning Prince Charmingnya bunda!" Wanita dengan pakaian formal itu menyapa dan mendekat sembari memberi kecupan singkat pada dahi putra sulungnya.
"Have you a good sleep baby?" tanyanya. Yang langsung dihadiahi anggukan oleh Alteir sebagai jawaban. "Good, setelah ini bersiap sarapan. Bunda duluan,"

Belum sempat membuka mulut untuk melempar tanya, Alteir langsung di tinggal oleh sang bunda membuat lelaki itu mengurungkan niat dan memilih untuk berputar balik pergi kembali ke kamar dan bersiap mandi sebelum sarapan.

"Wei, kembaran terlihat merasa ada hal aneh yang tercipta di bumi. Sesuai namanya Grissham Earth Clavertoon,"

Tepat mengenai sasaran, karena kalimat itu berhasil mencipta kerut semakin dalam dari dahinya. Alteir menekan knop pintu yang diikuti oleh kembarannya, Mars dari belakang.

Melihat keadaan kamar Alteir yang tampak rapih Mars menyunggingkan senyum tipis. Sepertinya keadaan sang kakak tengah dalam mode stabil. Karena jika lelaki itu sedang tidak berada pada fase stabil, sudah dipastikan sekacau apa pemandangan yang akan ia lihat ketika pertama kali masuk ke dalam.

"Gue numpang tiduran!"

Tanpa menunggu persetujuan dari Alteir, Mars langsung melompat dan merebahkan tubuhnya di atas kingsize milik Alteir yang sebelumnya sudah tertata rapih. Hidungnya mengendus permukaan sprei yang tercium wangi maskulin milik sang kakak. Entah mengapa, mendadak Mars teringat akan masalalu yang sempat membuat ia terpisah dengan sang kakak selama bertahun-tahun lamanya. Suram, ujar Mars dalam hati sembari tertawa kecil. Tidak sampai disitu, Mars lanjut mengusap-usap kakinya pada permukaan yang dingin. Mendadak kamar Alteir menjadi sangat nyaman dengan suhu ruangan sejuk yang tentunya mendukung untuk kembali terlelap.

(Jikalau Mars adalah adik saya sudah dipastikan saya lempar) -Notes author

Setelah 10 menit berselang. Alteir keluar dari kamar mandi dengan keadaan rambut basah dan bertelanjang dada. Lelaki dengan netra hazel itu memperhatikan sekeliling bermaksud mencari Mars sebelum akhirnya ia melihat sang adik yang tau-tau sudah terlelap dengan damai diatas tempat tidur yang semula sudah ia rapikan. Alteir hanya bisa menghela nafas berat dengan kaki yang melangkah mendekat. Alteir sedikit merunduk hendak membangunkan tapi mendadak wajah polos Mars membuat dia merasa tidak tega. Maka dari itu, Alteir mengurungkan niatnya dan bersiap berpakaian sebelum menuju ke ruang makan untuk sarapan.

Untold The DarknessWhere stories live. Discover now