chapter 22 : i'm unhappy

Mulai dari awal
                                    

" K-kim Doyoung?" Jaemin menunjuk orang didepannya

" Iya ini aku, Kim Doyoung "

" Maafkan aku, ini semua adalah salahku, " Jaemin berulang kali mengucapkan maaf soal kejadian yang berulang tahun lalu

" Tenanglah, itu semua sudah lama"

" Ini salahku, aku yang menyebabkan ayah meninggal, seharusnya aku tidak ikut perlombaan saat itu" Jaemin merasa sangat menyesal dan benar benar merasa paling bersalah. Doyoung memenangkan Jaemin dengan mengelus ngelus rambut hitam Jaemin.

" Itu bukan salahmu, kakak yang seharusnya minta maaf karena telah menelantarkan kalian berdua di tempat yang kejam ini"

" Tidak, kami memang salah dan harus menanggung semua ini berdua, " Kata Jeno ikut memasuki pembicaraan.

" Sebenernya, kakak ingin menjelaskan semuanya" Ucap Doyoung serius. Kemudian Jeno dan Jaemin duduk dengan tegak untuk mendengarkan sebuah penjelasan panjang dari Kim Doyoung.

" Jadi, setelah papa meninggal, semuanya berubah. Mama meninggalkan keluarga kami, lalu Suho ia menetap sebagai seorang Presdir di perusahaan peninggalan papa. Sedangkan aku hanya seorang asisten biasa. Karena, aku tidak tertarik untuk masuk dunia perkantoran seperti Suho, melainkan aku masuk mendirikan kelompok ku sendiri yaitu sebuah industri musik."

" Mama tapi masih menghubungi kami" celetuk Jeno

" Apa benar? Bukankah mama meninggalkan anak anaknya dan pergi menikah dengan seorang lelaki baru?"
Bingung Doyoung

" Iya itu benar, tapi dia masih datang hanya untuk membanding bandingkan kami berdua dengan kakak dan Suho" jawab Jeno sembari menggigit kuku.

" Kalau begitu jangan hiraukan perkataan mama, ia salah mengartikan kalian berdua, sejujurnya Kakak sangat bangga melihat kalian berdua yang sudah tumbuh besar dan kuat hidup di dunia seperti ini"

" Ngomong ngomong bagaimana kabar Kim Suho?" Tanya Jaemin

" Dia sekarang menjadi seorang yang kaya raya, bahkan hari ini ia melamar seorang wanita "

" Apa dia akan segera menikah?"

" Mungkin, "

" Tapi tunggu, apa alasan mama meninggalkan kami berdua?" Jeno masih tidak percaya dengan kalimat yang tadi dijelaskan oleh Doyoung

" Mama tidak suka kalian, ia sangat membencinya. Mama menganggap kalian seorang sampah, dan ia diam diam membuang kalian tanpa sepengetahuan kakak " Jelas Doyoung.

Jeno dan Jaemin hanya diam. Mereka juga tidak menanggapi penjelasan dari Doyoung. Mereka hanya saling bertatap dan menyimpan perih. Dulu, seharusnya mereka menolak tawaran dari laki laki tua bernama Kim Donghae. Semenjak ia tahu bahwa menjadi seorang anak tiri dari keluarga kaya bukanlah hal yang bisa dibilang menyenangkan. Terlebih lagi, Jaemin ini punya banyak kekurangan.

Mungkin, bila Jaemin dan Jeno tidak datang untuk merusak dan mengikut campur urusan keluarga dari keluarga Kim. Semuanya tidak akan berantakan seperti ini. Donghae akan masih berdiri bertahan melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang atasan. Suho dan Doyoung akan melanjutkan pendidikan kuliah dan sarjana nya di luar negeri. Serta mama yang akan masih melanjutkan perjalanan hidupnya sebagai seorang kepala Mentri.

Dari itu semua, mereka bisa mengutip sebuah pelajaran bahwa hidup memanglah tidak semenyenangkan itu. Manusia disini hanyalah fana. Hanya Tuhan yang tahu soal urusan kehidupan. Setiap hari, Jeno dan Jaemin harus menampilkan senyum yang terbaik di dunia luar, berlindung dibalik topeng yang penuh kesedihan. Terlebih, Jeno yang umurnya jauh lebih tua harus berdiri kokoh menaruh kekuatan di balik semua rasa keperihan.

Masalah kepergian papa, membuat mereka semakin tersadar. Bahwa mereka adalah anak yang tidak pantas untuk dilahirkan ke dunia yang seperti ini. Mereka hanya sebuah kata yang istilahnya pengrusak atau penghancur segalanya.

Itu pandangan dari seorang Jeno dan juga Jaemin. Tapi berbeda dari pandangan Kim Doyoung. Menurutnya, kedua anak yang benar benar sebuah anugerah terbesar yang diciptakan Tuhan ini merupakan seorang yang kuat. Mereka benar benar hebat, masih bisa bertahan hidup di dunia yang maraknya keadilan dan juga kepedulian.

Doyoung juga merasa bersalah, ia malah duduk diam tanpa berusaha mencari keberadaan Jeno dan Jaemin. Menikmati kehidupan yang sekarang ia jalani dengan mendirikan sebuah industri musik terbesar di tanah Seoul. Padahal masih ada adiknya yang harus mati matian berjuang untuk mencari uang demi keperluan sekolah dan juga bagian mengisi perut.

Berkat pertemuan ini, Doyoung semakin tersadar bahwa Jeno dan Jaemin hidup di kehidupan yang benar benar luar biasanya sangat miris. Doyoung sendiri merasa malu, karena masih kalah jauh bersaing dengan perjuangan yang dilakukan dari Jeno. Jaemin yang masih selalu saja tetap setia menemani langkah jalan bagi Jeno. Na Jaemin memang selalu ada di sisi Jeno.

Kim Suho, si sulung dari empat bersaudara. Laki laki ini adalah anak yang paling enak dari ketiga tiganya. Ia sekarang yang paling dimudahkan, berkat pekerjaan yang dilakoninya sekarang. Menjadi seorang Presdir merupakan hal yang tidak mudah karena berada di jabatan paling atas. Namun, Suho melakukan ini semua demi membalas jasa jasa yang dilakukan Donghae semasa hidupnya dan sekarang ia akan melangsungkan pernikahan tentunya suatu hari nanti.

" Ternyata kalian sudah besar ya, aku tidak menyangka kalian akan seperti ini " Ujar Doyoung

" Tadi kamu sudah mengatakannya" sahut Jaemin

" Entah mengapa, ketika melihat kehidupan kalian di masa seperti ini, aku merasa semakin tersadar dan merasa paling bodoh " Doyoung tiba tiba memeluk kedua saudaranya dengan penuh tangisan yang masih ia tahan.


Note:

Chapter kali ini juga nggak panjang" ya, soalnya nanti mau dibanyakin di chapter selanjutnya,

kan sudah saya bilang ceritanya akan terbilang santai dan tidak akan terlalu panjang,

Maafkan saya yang tidak bisa menyusun kata kata, karena ini adalah karya pertama saya.

Sebelumnya terimakasih yang masih tetap bertahan di cerita ini, terlebih lagi yang vote juga hehe :)

Maaf juga bila cerita saya ini juga terbawa dengan alur yang sangat membosankan, saya harap saya akan lebih baik kedepannya, terimakasih!

















You | Lee Jeno ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang