Pulang

95 25 9
                                    

Pendakian ke gunung Pulag bisa ditempuh dari empat titik berbeda. Karena lokasi penginapan yang lebih dekat, Kim Yoo Jung dan Kim Tae Hyung memilih mengambil jalur Akiki trail

Mereka memulai pendakian dari pukul satu dini hari. Medan cukup rumit. Lerengnya sangat curam dan berlumut. Sediktinya mereka menghabiskan waktu lima jam untuk tiba di puncak. Di sepanjang jalan mereka menemukan pemandangan indah yaitu desa Marlboro dan sungai Eddet.

Mereka tiba di puncak sebelum matahari pagi muncul di ufuk timur. Menunggu sang surya menampakkan diri, Yoo Jung menyibukkan diri mengeluarkan minuman dan camilan yang sudah disiapkan dari penginapan.

"Kau tidak menyesal jauh-jauh ikut kesini kan?"

Kim Yoo Jung mengulurkan segelas kopi yang baru saja diseduh ke Tae Hyung. Sedari tadi pria itu hanya melongo tak sanggup berkata-kata. Keindahan alam di hadapanya begitu menghipnotis.

Tak berlebihan sebutan itu diberikan ke tempat ini. The playground of the gods. Lautan awan tebal menyelimuti pegunungan itu.

"Inikah surga itu?" lirih Kim Tae Hyung.

Perlahan bola kristal yang ditunggu-tunggu muncul dari ujung pandang. Membuat sesak dada saking megahnya. Pemandangan ini begitu menakjubkan. Sangat dramatis.

Kim Yoo Jung mengamati sekitar. Ada beberapa pendaki yang datang bersama mereka. Beberapa dari pendaki itu membawa bendera untuk dikibarkan, lalu dibawahnya mereka berfoto ria.

Persis seperti yang dilakukan oleh si brengsek itu.

Kim Yoo Jung mencoba mempelajari tempat berdirinya. Ia mereka-reka pose si brengsek itu di foto yang diunggahnya di instagram.

Yoo Jung mencoba mengikuti gaya si brengsek itu. Meniru senyumannya. Dia tahu posenya sekarang ini akan terlihat sangat mirip dengan kakaknya itu. Si brengsek Kim Soo Hyun. Kalau ia tersenyum miring dengan sedikit menipiskan bibir, maka dia akan sangat mirip dengan Soo Hyun. Banyak orang yang berpendapat seperti itu.

"Tidak ada mirip-miripnya. Aku ganteng, dia jelek" Begitu selalu tanggapan Soo Hyun ke orang-orang. Sengaja dia mengatakan itu untuk menggoda Yoo Jung. Dia sangat senang mengusik adiknya itu.

"Fotokan aku dong" Kim Yoo Jung memberi isyarat dengan jemarinya.

Kim Tae Hyung mengatur posisi kamera. Matanya tidak henti mengamati dengan detail ekspresi Yoo Jung melalui lensa kameranya. 

Seulas senyum di wajah gadis itu berhasil menjeratnya. Wajah itu memenuhi ruang pikirannya. Tidak memberi ruang ke hal lain. Hanya dia yang berkuasa di sana.

"Foto bareng yuk!" Tae Hyung mendekat ke sisi Yoo Jung setelah selesai memotret Yoo Jung. Dengan natural ia menyender ke arah Yoo Jung.

Sesuai dugaannya, gadis itu menjauh seketika itu juga.

"Kok aku berasa kaya orang penting ya diajak foto begini?" Kim Yoo Jung berusaha menggoda Kim Tae Hyung. 

Tak jera juga dia mencari masalah dengan pria itu.

"Yes you are. Kau memang orang penting" 

Sial. 

Wajah Yoo Jung terasa panas. Merah merona.

Melihatnya itu salah tingkah, Tae Hyung menarik gadis itu secara tiba-tiba ke arahnya hanya dengan satu gerakan.

Berkat tarikan yang tiba-tiba itu. Bukan dia. Malah Yoo Jung yang bersender di pundak kiri Tae Hyung. Di saat yang bersamaan, tangan kanan Tae Hyung memotret foto selca pertama mereka.

Find Me √ (Completed)Where stories live. Discover now