9~Iuka masa lalu~

1.2K 158 17
                                    

Bintang🙂

Lion melemparkan kemeja yang ia pakai lalu mengamati bentuk tubuh itu melalui cermin kamarnya. Ia mengelus bekas luka yang berada di bagian dada dan perutnya dengan tatapan kosong.

Bekas itu tidak terlalu mengerikan, hanya berupa garis menyilang akibat cambukan yang ia peroleh sembilan tahun lalu. Tapi, kenangan di balik itu semua terlalu berbekas pada ingatan nya.

Sembilan tahun yang lalu, Lion mengalami insiden penculikan yang mengakibatkan ia harus terpisah dari kedua orangtuanya selama hampir setengah tahun. Tidak main - main, sekalinya diculik, ia langsung ditangani seorang psycopat cerdik dan Gila.

Saat itu memang menyulitkan Lion, tapi untungnya sang penculik tidak sampai membunuh korbannya. Ia hanya menjadikan Lion sebagai budak dan objek penyiksaan.

Hal yang tidak akan pernah ia lupakan dari kejadian itu adalah, dimana sang penculik hampir saja memotong kedua kaki Lion dengan gergaji mesin.

Stop. Ini terlalu gila untuk diingat.

Namun, tidak semua ingatan itu buruk selamanya. Kadang ia diperlakukan begitu baik hingga Lion lupa jika dirinya merupakan korban penculikan. Satu lagi, karena hal itu juga.....ia dipertemukan dengan Anastasya ~ perempuan manis dengan senyum tipis yang menjadi cinta pertamanya.

Setelah bodyguard papanya berhasil menemukan Lion, Dia harus berpisah dengan Anastasya hampir lima tahun lamanya. Tuhan begitu baik, di saat Lion berpikir telah kehilangan sosok cinta pertamanya, kejadian tidak terduga justru mempertemukan dia dan Anastasya di bangku SMA. Takdir yang begitu indah.

Jika di pikir, Kenangan yang ia buat bersama Anastasya jauh lebih berkesan dibanding apa yang ia alami sekarang.  Sudahlah, mengingat masalalu hanya akan membuat hatinya lelah.

"Heh, kenapa papa pulang cepet?"Lion mengerutkan dahi heran saat mobil warna hitam milik papanya mulai memasuki gerbang rumah mereka. Lion bergegas mengganti pakaiannya kemudian turun ke lantai bawah. Ia lapar, tapi Zia belum pulang dari pekerjaannya.

"Sabar ya nak, mama kau memang kejam"Lion mengelus perutnya prihatin kemudian mengambil buah apel dari dalam kulkas dan memakannya.

Lion berhenti mengunyah. Ia menjatuhkan apel yang ia pegang kemudian berlari ke arah kamarnya. Ia menaikan baju yang ia gunakan dan memperhatikan lagi bekas luka di perutnya.

Gila. Bekas luka ini sama persis dengan apa yang ia lihat pada punggung Barra. Kenapa Lion bisa begitu bodoh untuk mengetahui jika musuhnya itu memiliki bekas luka yang sama dengan apa yang ia miliki? Tapi, apa yang ia lihat pada punggung Barra sudah terlalu parah.

Siapa? Makhluk bajingan mana yang telah melukai Barra?

"Gue kenapa anjir"Lion memijat pelipisnya keras. Tiba - tiba ia merasa pusing dan mual. Ia jatuh terduduk dengan kedua tangan menangkup wajah. Rasa pusing itu semakin menjadi - jadi.

Ini aneh, kenapa ia bisa begitu peduli pada Barra? Lion menjambak rambutnya frustasi. Harus ia akui jika sejak awal Lion masuk SMA dan melihat makhluk sialan bernama Barra, ia merasakan ada sesuatu yang beda.

JANGAN BERFIKIRAN NEGATIF.

Lion hanya merasa, jika dia dan Barra pernah dipertemukan dalam suatu kesempatan dan menjadi dua orang sahabat yang begitu akrab.

Tapi kapan? Saat insiden penculikan itu? Tidak mungkin. Bahkan Lion masih mengingat dengan jelas siapa saja yang bersamanya waktu itu. Dan di sana tidak pernah ada manusia berwujud Barra.

"ARGHHHHH"Lion semakin keras menjambak rambutnya. Ia merasakan tubuhnya mulai menggigil dan mengeluarkan keringat dingin.

Kejadian tadi pagi, bukannya tubuh Barra dipenuhi dengan darah? Itu berati, laki - laki itu baru dicambuk seseorang kan?Kenapa? Kenapa?
Barra yang merasakan siksaan itu, lalu kenapa hati Lion yang merasakan sakit?

MY PET LION [END]Where stories live. Discover now