11.Semuanya luka terbayar

33 6 0
                                    

"Senja gimana Jar?"tanya Jupiter pada Fajar yg sedang berbaring di kasur
"Seminggu setelah pulang waktu itu masih stabil, dan kemarin gue tanya pihak rumah sakit,masih belum ada donor yg cocok."jelas Fajar

"Bukan kemarin,lima menit yg lalu."sahut Saturnus yg menyindir Fajar
"Mau tau lebih lama lagi? sepuluh menit yg lalu."tambah Mars, Fajar diam tak menjawab teman temannya, rasa takut melanda hati Fajar saat ia bertanya pada pihak rumah sakit tentang bagaimana donor bagi Senja

"Kalo aja lo disana pasti lo tau gimana pusingnya pihak rumah sakit pas terus terusan di telfon sama Fajar,"canda Jupiter
"Lo enggak pernah diposisi gue."ucapan Fajar mampu membungkam Jupiter,ia memang tak tau apa yg dirasa Fajar,agaknya ia rasa kata katanya tadi keterlaluan

"Sory Jar,gue enggak maksud."ujar Jupiter yg hanya diangguki oleh Fajar

"Terus Senja sekarang ngapain?"tanya Mars
"Tadi terakhir gue cek dia tidur, gue bener bener takut kalau Senja enggak bangun lagi."sudut mata Fajar berair dada cowok itu benar benar sesak

"Istifar woy!ucapan lo enggak patut Jar."tegur Saturnus, istighfar langsung keluar dari mulut Fajar bersamaan dengan air matanya yg meluruh

BRAK!

Fajar terperanjat saat suara benda jatuh terdengar di telingany,cowok itu langsung berlari keluar, fikirannya hanya tertuju pada Senja.

Jantungnya berpacu dua kali lebih cepat saat ia dapati pintu kamar Senja terbuka,ia benar benar takut jika terjadi sesuatu pada adiknya

"MA!"teriak Fajar saat ia dapati Mentari yg hendak melayangkan tamparan pada Senja yg sudah terjatuh dilantai sambil meringis kesakitan dan memegangi perut kananya,cowok itu langsung menarik Mentari menjauh dari Senja

"Mama kelewatan!Mama apain Senja!"
"Kamu mau bela dia Fajar!bela!bela anak jahanam yg hampir buat keluarga kita pecah!kamu tau!dia bukan anak mama!dia anak jalang yg udah berani goda papa kamu sampai ada dia!patut jika anak itu musnah dari dunia ini seperti jalang itu!!--"

"STOP! Ucapan mama benar benar enggak bisa Fajar terima Ma!mama bukan mama Fajar yg dulu!mama dibutakan sama cemburu dan egois!sampai mama enggak tau kalau ginjal yg mama pakai itu ginjal Senja!lantas apa yg mama lakukan buat Senja!Senja enggak minta apa apa Ma!tapi mama!mama keterlaluan buat Senja kaya gini!mama terlalu termakan omongan oma sampai mama buta kebenaran!mama pikir ginjal oma yg mama pakai? bukan!itu ginjal Senja!Fajar --"

"SENJA JAR!"teriakan Jupiter mengalihkan atensi Fajar

"Kakak,"ucapan lirih penuh kesakitan itu langsung membungkam Fajar,ia beralih menatap Senja yg tebatuk batuk,bahkan batuknya mengeluarkan darah

Fajar tak bisa berkata kata lagi,ia langsung membopong Senja dengan penuh rasa khawatir
"Kakak sakit,"lirih Senja,air mata Fajar meluruh begitu erangan kesakitan Senja semakin menjadi,cowok itu lari tunggang langgang untuk sampai kedepan
"Tahan Ja,kakak mohon."

"Biar gue yg setir mobil Jar,"ujar Saturnus, Fajar hanya menganggukinya,cowok itu lantas masuk pada bagian belakang bersama Senja yg masih dalam dekapannya

"Cepat Sa!"pinta Fajar yg benar benar sudah kalut, Saturnus bergegas menjalankan mobilnya, sedangkan Fajar masih berusaha menenangkan dirinya yg panik luar biasa

"Kak,Senja enggak kuat."ujar Senja lirih,wajahnya sudah pucat pasi,bahkan bibirnya membiru
"Jangan bilang gitu Ja, Senja harus kuat, sebentar lagi kita sampai, kakak mohon Ja,kakak mohon."

"Kakak maaf,"
"Enggak, Senja enggak boleh pergi,Senja udah janji sama kakak, Senja enggak boleh pergi."
Fajar benar benar ketakutan,ia mendekap Senja dengan ketakutan yg benar benar nyata

7. Titik Terakhir SenjaWhere stories live. Discover now