10.Senja harus bertahan

29 5 0
                                    

"Serius udah baikan?"tanya Fajar pada Senja dengan raut wajah khawatir

Hari ini Senja diperbolehkan pulang setelah 2 hari lalu melakukan cuci darah, gadis itu sudah terlihat biasa ya meski sedikit terlihat pucat

"Iya kakkk,kan tadi dokternya juga udah bilang boleh pulang."sahut Senja sambil tersenyum
"Oke deh,ayo."ajak Fajar sambil mengulurkan tangannya

"Jangan,kakak gendong aja gimana?kan tadi enggak boleh kecapekan kata dokternya."
"Kak,udah deh, jalan dong."tolak Senja saat Fajar benar benar akan mengendongnya

"Iya deh iya,ayo."ajak Fajar sambil mengapit lengan Senja,Senja terkekeh ia lantas turun dari ranjangnya dengan pelan

"Sakit apa Ja?"tanya Fajar yg masih ragu
"Enggak kak,"

Mereka berjalan pelan di lorong lorong rumah sakit hendak ke resepsionis untuk melunasi biaya rumah sakit
Tatapan baper,iri dan sebagainya terarah pada mereka yg tidak tau bahwa mereka kakak beradik,Fajar memang tampan dan Senja sudah tentunya cantik,umur yg tak jauh pun membuat mereka layaknya seorang kekasih

Senja terkekeh saat ia melewati dua wanita yg tak sengaja membicarakannya dan menganggap dirinya adalah kekasih Fajar

"Kenapa Ja?"
"Enggak, geli aja dengernya pas Mbak mbak itu tadi bilang Senja pacarnya kakak."jawab Senja sambil terkekeh

"Cocok apa ya?"goda Fajar
"Enggak padahal."sahut Senja yg langsung membuat Fajar gemas
"Padahal gue ganteng,"
"Iya deh yg ganteng."

"Oh iya kak,nanti apa dimarahi sama mama ya?kan enggak bilang bilang--"
"Enggak usah dipikirin Ja,itu urusan gue."potong Fajar,cowok itu lantas membantu Senja duduk di kursi tunggu depan resepsionis, kemudian cowok itu menunduk, menatap mata sang adik yg terlihat ketakutan

"Ada gue,lo enggak usah takut,lo enggak boleh banyak fikiran oke."ulasan senyum Fajar membuat Senja tenang,gadis itu mengangguk patuh

Fajar melepas jas almamaternya,lalu menyampirkan pada bahu Senja
"Tunggu disini,gue urus administrasi dulu."pamit Fajar sebelum laki laki itu pergi menuju resepsionis

"Mbak,"panggilan itu membuat Senja menoleh, seorang gadis yg sepertinya seumuran dengannya

"Iya kenapa kak?"tanya Senja ramah
"Itu tadi pacarnya ya? perhatian banget, sampai yg baper saya,"ujar gadis itu,Senja terkekeh,lagi lagi seperti ini
"Bukan kok,tadi kakak saya." Senja bisa melihat bahwa gadis itu kaget dibuatnya

"Serius mba?"tanya gadis itu tak percaya,Senja menganggukinya
"Beruntung banget mbaknya,saya juga punya kakak, tapi enggak secare masnya tadi."
Senja mengulas senyum,lagi lagi ia bersyukur Fajar memperlakukannya begitu istimewa,ia benar benar bersyukur bisa menjadi adik Fajar meski bukan kandung

"Semua orang beda beda kak,mungkin kakaknya kakak punya cara lain buat nunjukin rasa sayangnya,"ucapan Senja langsung dihadiahi senyum gadis itu
"Iya mba, semoga akur terus ya mba,saya permisi dulu,udah giliran saya."pamit gadis itu pada Senja, Senja hanya mengangguk mengiyakan

"Siapa Ja?"tanya Fajar saat ia sudah selesai menyelesaikan administrasi
"Enggak kenal,mbaknya cuma nanya."
"Lo pacar gue?"tebak Fajar, Senja tekekeh sambil mengangguk

"Ah! kayanya gue harus cari pacar,"canda Fajar
"Kan dari dulu udah disuruh cari juga,"sahut Senja sambil meraih uluran tangan Fajar
"Lo juga masih jomblo kan?"
"Apa apa?"Fajar terkekeh,ia beralih merangkul bahu Senja lalu berjalan keluar dari rumah sakit

"Makan dulu gimana Ja?gue laper masa,"ujar Fajar
"Oke."

____

"Bagus! 3 hari baru pulang!kenapa engak sekalian pergi dari rumah ini."ucapan sinis dari Mentari langsung terarah pada Senja saat gadis itu baru memasuki rumahnya, cewek itu hanya sendirian karena Fajar masih memarkirkan mobilnya

"Mama enggak usah mulai."ucapan dingin Fajar langsung memenuhi ruang depan,cowok itu langsung mendekap Senja dan bertanya apakah gadis itu baik baik saja

"Mama harusnya berterima kasih sama Senja!kalau bukan gara gara Senja,mama--"
"Apa!enggak usah mengada ada kamu Fajar!ini yg kamu dapat dari bergaul dengan anak haram itu!kam---"

"MAMA!"teriakan Fajar langsung membungkam Mentari, dekapannya pada Senja semakin mengerat kala ia merasakan tubuh Senja yg kaget dengan ucapan Mentari

"Udah Ma!Mama kalau enggak suka sama Senja jangan kaya gini!apa pernah Senja jahat sama mama?enggak kan?enggak seharusnya sikap mama kaya gini sama Senja."

"Lihat semuanya Ma!jangan sampai egoisnya mama buat mama menyesal."
"Ayo Ja."ajak Fajar pada Senja, cowok itu lekas membawa Senja untuk kekamar, meninggalkan Mentari yg masih terdiam atas ucapan Fajar.

____

Usapan usapan halus Senja terima saat Fajar mengusap kepalanya perlahan
"Kak,"panggil Senja,Fajar hanya menyahutinya dengan deheman

"Apa benar Senja anak haram?"pertanyaan yg terlontar dari mulut Senja langsung membuat Fajar terkejut,namun sebisa mungkin cowok itu menutupinya

"Enggak Ja,itu semua enggak benar."
"Tapi kak--"

"Ja, masih ingat kata kata kakak waktu itu?"
Fajar tersenyum saat netranya bertubrukan dengan netra Senja

"Dengerin ucapan gue/kak fajar, bukan orang lain."ujar Fajar dan Senja bersamaan
"Bagus."Fajar mengusap kepala Senja, kemudian ia mengenggam tangan Senja lembut

"Jangan mikir yg enggak pasti Ja,gue enggak mau lihat lo sakit lagi, lo enggak boleh mikir macem macem yg bisa buat lo down lagi,oke."
Harapan di mata Fajar membuat Senja hanya bisa mengangguk menanggapinya

"Tapi kak.."
"Kenapa?"tanya Fajar sambil menyelipkan sejumput rambut Senja pada belakang telinga cewek itu

"Kalau Tuhan ambil Senja,Kakak engak boleh sedih ya,itu artinya tugas Kakak jaga Senja udah selesai,Kakak bisa bebas,"ucapan Senja langsung menikam hati Fajar,cowok itu langsung mendekap Senja dan mengusap belakang kepala gadis itu pelan

"Ja, jangan buat kata kata lo seolah nyata,Senja enggak akan pernah pergi dari kakak,Tuhan enggak akan tega pisahin Senja dari Kakak."
"Jangan bilang aneh aneh Ja,kakak enggak suka."lanjut Fajar, kemudian Senja melepas dekapan Fajar,cewek itu menatap Fajar sambil tersenyum

"Makasih kak,selama ini kakak yg rawat Senja,kakak sabar banget sama Senja,kakak sayang banget sama Senja,bahkan kakak tau Senja bukan adik kandung kakak,maaf kalau Senja enggak bisa pegang janji Senja buat terus sama kakak,kak--"

"Sutt!kakak enggak mau denger lagi,Ja jangan ngomong sembarangan, Senja pasti sembuh."

"Ayo janji enggak bilang aneh aneh lagi?"Fajar menyodorkan jari kelingkingnya,yg langsung disambut oleh Senja
"Janji."

Fajar menarik Senja kedalam pelukannya,ia tahu Senja hanya mencoba baik baik saja,namun pada dasarnya ia tak mau mengungkit dan akan membuat Senja sedih

"Sayang banget gue sama lo Ja."
"Senja harus bertahan oke."
"Kakak enggak bakal ninggalin Senja."
"Kakak janji."

7. Titik Terakhir SenjaWhere stories live. Discover now