9.Fakta baru

29 7 0
                                    

Fajar ditemani Jupiter menunggu didepan ruang UGD, cowok itu tak tau harus menghubungi siapa, dan ia hanya asal menghubungi Jupiter

"Duduk Jar,lo wira wiri enggak capek apa."ujar Jupiter yg mulai pusing melihat Fajar yg terus mondar mandir di depannya

"Gue enggak bisa tenang,"ujar Fajar benar benar terlihat kacau
"Ganti celana dulu sana deh,kalo kalo sarung lo kesangkut kan bahaya"ujar Jupiter lagi sambil menodongkan plastik berisi celana yg baru saja ia beli atas perintah Fajar

"Tungguin Senja."pinta Fajar sambil meraih plastik dari tangan Jupiter dan pergi dari sana untuk berganti celana

____

"Jadi gimana dok?"tanya Fajar tak sabaran,bahkan cowok itu baru saja membuka pintu ruang dokter Ariani

"Maaf dok,temen saya emang agak rese."sahut Jupiter sambil memukul pelan belakang kepala Fajar

"Silahkan duduk."

"To the point aja dok,adik saya kenapa?"tanya Fajar setelah duduk, Jupiter menepuk keningnya pusing dengan sikap Fajar yg kelewat khawatirnya

"Sejak kapan pasien tidak melakukan cek up untuk ginjalnya?"tanya dokter itu benar benar to the point

"Maksud dokter?ada masalah gitu sama ginjal adik saya?"tanya Fajar balik,anggukan dokter Ariani langsung membuat Fajar panas dingin

"Setelah melakukan donor ginjal, seharusnya pasien rutin melakukan cek up untuk kesehatan ginjal yg satunya, tetapi sepertinya pasien tidak melakukannya untuk beberapa kali,dan--"

"Tunggu tunggu."potong Fajar yg masih mencoba mencerna kata kata dokter itu
"Adek lo cuma punya ginjal satu Jar?"tanya Jupiter yg juga ikut terkejut

"Maksud dokter selama ini adik saya cuma hidup pakai satu ginjal?" Fajar benar benar tercengang saat dokter Ariani mengangguk membenarkan, Fajar tak tau ini,bahkan Senja tak pernah bercerita padanya,apaapan dia? Jadi selama ini Senja benar benar sakit?

"Dokter jangan main main!"pekik Fajar sambil sedikit menggebrak meja dokter Ariani
"Jar,sabar Jar."ujar Jupiter mencoba menenangkan Fajar yg sepertinya sudah tersulut emosi

"Saya mengatakan apa yg saya lihat,buktinya ada pada hasil tes dan bekas operasi pada perut bagian kiri pasien."

Ucapan dokter Ariani benar benar membuat Fajar langsung lemas,ia mengutuk dirinya sendiri kenapa tidak tau soal ini,lalu Senja donorkan pada siapa ginjal kirinya?atau jangan jangan?

"Enggak mungkin,enggak!"

____

Fajar tak kuasa melihat wajah pucat Senja,ia benar benar tak percaya ucapan dokter tadi,ia ingin membuktikannya sendiri

"Jar,"
"Kalau nanti Senja sadar,gue rasa jangan lo tanya tanya dulu kemana dia donorin ginjalnya,gue rasa--"
"Gue tau Senja donorin ginjalnya buat siapa."
Ucapan Fajar mampu membuat Jupiter kaget,lantas kenapa Fajar membiarkannya?

"Kalo lo tau kenapa lo--"
"Gue enggak tau kalau waktu itu Senja bener bener ngelakuinnya,gue enggak tau kalau Senja nekat, tapi gue enggak percaya sebelum gue lihat sendiri."

"Lo madep sana!"omel Fajar pada Jupiter yg masih melihat Senja,ia ikut sedih dengan apa yg sudah menimpa Senja

"Galak amat!"cibir Jupiter,lalu cowok itu langsung membalikkan badan

Jantung Fajar berdebar saat mencoba sedikit menyingkap baju Senja,melihat apa bekas operasi itu benar benar ada

Harapan Fajar tak menemukan bekas operasi itu langsung pupus kala bekas operasi itu benar benar ada di sana

"Apa yg lo lakuin Ja,"gumamnya tak percaya, Fajar benar benar tak mengira Senja akan melakukan itu,ia pikir keberadaannya sudah cukup untuk Senja, tetapi ia rasa itu tidak cukup,ia hanyalah seorang kakak,dan kasih sayangnya pasti juga berbeda

Bodohnya ia tak tau tentang ini,ia benar benar tak bisa berfikir,ia pikir selalu di samping Senja membuatnya tau semua tentang Senja,namun hal sebesar ini pun tak ia ketahui

"Udah Jar?"tanya Jupiter, namun tak ada jawaban dari Fajar,malah cowok itu mendengar isakan

"Jar lo nangis?"tanya Jupiter takut takut,cowok itu membalikkan badannya,dan benar Fajar menangis sambil menggenggam tangan Senja

"Jar,lo--"

"Senja enggak bakal pergi kan?"tanya Fajar tanpa perduli ia dianggap lemah karena menangis oleh Jupiter

"Jar,jangan mikir yg enggak enggak,Senja enggak mungkin nyerah gitu aja."ujar Jupiter mencoba menenangkan Fajar,Fajar menoleh pada Jupiter,cowok itu menatap sahabatnya lekat

"Ju,gue mau donorin ginjal gue buat Senja."
"Jar--"

"Jangan kak,"Fajar langsung menoleh kala mendengar suara Senja
"Senja,"Fajar langsung memeluk Senja,laki laki itu benar benar takut jika Senja pergi

"Senja enggak mau kak,"
"Enggak Ja,lo harus dapet donor."

"Senja enggak mau kehilangan kakak,ini terlalu beresiko."jelas Senja, Fajar melepaskan pelukannya,ia lantas menatap Senja lekat lekat
"Lo pikir gue mau kehilangan lo Ja?lo mau ninggalin gue kaya gini?enggak bakal bisa Ja,gue bakal lakuin apapun demi lo."

"Kak Fajar,"ulasan senyum Senja pada bibir pucatnya membuat hati Fajar teriris, ketakutan yg dulu sempat terpendam kini muncul kembali

"Kakak tau, Senja enggak bakal bisa maafin diri Senja sendiri kalau sampai kakak kenapa kenapa gara gara Senja, Senja enggak papa kok, Senja baik baik aja."

"Kakak,Senja enggak minta banyak kan?Senja cuma mau yg Senja tulis,dan kakak udah baca tadi,lain itu Senja enggak mau,dan Senja marah kalau kakak kasi lebih."

Fajar benar benar tak bisa berkata-kata lagi,ia tak tau harus apa lagi,ia memeluk Senja erat, isakan pun tak bisa Fajar bendung lagi

"Bertahan demi kakak Ja,kakak enggak bakal diem aja,kakak bakal cari donor yg cocok buat lo."

7. Titik Terakhir SenjaWhere stories live. Discover now