4.Sebuah Fakta

29 7 0
                                    

"Ja,"Fajar memanggil Senja kala gadis itu sedang bercengkrama dengan Meri dipinggir lapangan selepas kegiatan olahraga

"Kenapa?"tanya Senja, Fajar menggeleng,ia lantas duduk disamping Senja, diikuti Jupiter,Mars,dan juga Saturnus

"Wihh Merica semangat banget curhatnya,ikutan dong,"ujar Saturnus sambil mengerlingkan matanya pada Meri

"Najis curhat sama lo kak,ngapain sih pada disini,ganggu waktu gue sama Senja aja,"omel Meri kesal

"Suka suka gue lah, Senja adek gue,"sahut Fajar sambil merangkul bahu Senja, Meri mendengus kesal

"Ya tapi kan lo bisa lama lama sama Senja,kalo gue cuma punya kesempatan di sekolahan,sana ihh!!"usir Meri namun malah disahut tawa Senja
"Ih kok ketawa sih Ja!"omel Meri lagi

"Enggak papa lho Mer,biar aja,makin rame makin asik,"sahut Senja yg langsung membuat Meri mengerucutkan bibirnya kesal
"Tu dengerin kata Senja gue,"sahut Jupiter

"Diem deh kak Jupit!"

"SENJA!MERI!"seru salah satu siswi teman Senja dan Meri dikelas
"AYO!IKUTAN GAK!?VOLY KITA!"serunya lagi,mata Senja berbinar

"Ayo Ja!"seru Meri tak kalah bersemangat, Senja mengangguk semangat,namun sepersekian ia menoleh pada Fajar

"Boleh ya kak?"tanya Senja takut takut,ingin hati Fajar tidak mengizinkan sebab akhir akhir ini Senja terlihat pucat,namun tak bisa ia tolak permintaan Senja saat melihat mata Senja yg berbinar bahagia

Anggukan dari Fajar langsung membuat Senja tersenyum cerah
"Makasih!"pekiknya senang, kemudian ia dengan Meri langsung menyusul teman temannya menuju tengah lapangan

"Lo keliatan enggak iklas banget Jar,"cibir Mars sambil melihat raut muka Fajar
"Enggak lah,gue cuma khawatir aja,"sahut Fajar sambil menatap Senja yg sedang bermain Voly dengan teman temannya

"Khawatir kenapa?"tanya Jupiter
"Gue sering lihat Senja pucet,tapi dia enggak bilang kalo sakit,"sahut Fajar

"Lo sayang banget sama Senja Jar?"tanya Saturnus,Fajar menoleh pada Saturnus
"Lo tau,keadaan Senja enggak sebaik yg lo lihat,dan gue bakal terus lindungi Senja,sampai dia dapat laki laki yg emang bisa gantiin gue jaga Senja,"
"Dan gue bakal hajar siapapun itu yg buat Senja nangis, termasuk kalian."

"Mana berani kita Jar,"sahut Jupiter sambil terkekeh

Tak ada percakapan lagi diantara mereka,netra keempat laki laki itu berfokus pada Senja yg tertawa senang seolah tak ada beban di pundaknya.

_____

"Ini semua salah kamu mas!kenapa bawa Senja kerumah ini!"bentak Mentari pada suaminya yg lagi lagi mempersalahkan Senja

"Senja itu anak aku!dia berhak tinggal dirumah ini!"sahut Angkasa tak mau kalah, jujur ia sebagai ayah kandung sedikit tak terima Senja di berlakukan tidak baik dirumahnya,namun ia tak bisa apa apa jika ada mertuanya disana

"Anak kamu dari siapa! jalang itu!"

"Jaga ucapan kamu Mentari!"

"Apa!emang mas pernah anggap Senja anak mas?emang mas layak dianggap sebagai papa!udah lah mas jangan munafik!usir Senja dari sini!dan Fajar akan sama seperti Fajar yg dulu!"

Angkasa tidak membalas ucapan istrinya,matanya terpaku pada sepasang anaknya yg diam mematung didepan pintu rumahnya

Senja benar benar tidak mengerti posisinya,apa benar dia bukan dari keluarga ini?pantas saja mereka memberlakukan dirinya seolah ia hanyalah kabut putih

Langkah Senja mundur saat melihat Mentari yg menoleh kearahnya, sedangkan Fajar masih tidak percaya dengan apa yg diperdebatkan oleh orang tuanya,didepan Senja sendiri.

Jujur ia sudah tau dari lama,namun Fajar tak mengira ini semua akan terbongkar begitu saja

"Ja,"panggil Fajar saat melihat Senja yg ketakutan,bahkan badannya bergetar hebat, dan air mata perlahan meluruh dari pelupuk mata Senja

Senja menggeleng saat Fajar hendak menyentuhnya,gadis itu lantas berbalik badan dan langsung berlari keluar

"SENJA!"Fajar tak perduli apapun lagi,cowok itu langsung berlari menyusul Senja

"SENJA DENGERIN KAKAK!SENJA!"

Seolah tuli,Senja tak berhenti dari larinya,ia tak tau hendak kemana,yg jelas ia pergi dari rumah itu
"SENJA BERHENTI!"

"KAKAK BILANG BERHENTI SENJA!"

"SENJA!!!"teriakan Fajar semakin keras saat mendapati Senja yg terserempet motor saat di perempatan jalan

"Senja,"

Senja tak menjawab Fajar,ia meringis sambil melihat sikunya yg mengeluarkan darah,air matanya tak bisa ia bendung,entah rasa sakit dihatinya atau rasa sakit disikunya

7. Titik Terakhir SenjaWhere stories live. Discover now