6.Luka Baru

23 6 0
                                    

Pagi pagi buta Senja sudah bangun,waktu menunjukkan pukul 4 pagi, gadis itu lekas bangun lalu segera keluar kamar

Senja menyalakan lampu ruang utama,ia akan membersihkan isi rumah,ia merasa beruntung telah di terima dirumah ini,tak mau lagi ia hanya menumpang dan berdiam diri

Ia mengambil sapu dan beberapa alat kebersihan lainnya,ia mulai membersihkan seisi rumah,tanpa ia sadari seseorang mengawasinya dari atas.

_____

"Ma!"
"Pa!"
"Oma!"
"Kak Venus!"

Teriak Fajar dari atas,mereka semua langsung menoleh ke sumber suara dimana Fajar dengan tergesa-gesa menuruni tangga
"Kenapa teriak teriak Jar?masih pagi ini lho,"tegur Mamanya

"Senja!Senja mana Ma?!"tanya Fajar panik
"Mana mama tau,"sahut Mentari cuek
"Kak tau Senja dimana?"tanya Fajar pada Venus

"Kamu pikir kakak ada waktu buat liatin Senja?"sahut Venus acuh,Fajar berdecak,tak mau lagi bertanya pada mereka karena pada dasarnya mereka tidak ada yg perduli

Fajar langsung berlari menuju luar rumah,ia tidak peduli apapun,yg jelas ia harus segera menemukan Senja.

____

Plak!

Byur!

"Hahaha!gue eneg liat lo deket deket sama Fajar!gue tau lo adiknya,tapi bisa gak sih lo itu jangan jadi benalu buat Fajar!"teriak Caca,gadis berambut merah dengan menatap Senja dengan tatapan kemarahan

Senja hanya diam menerima cacian dari kakak kelasnya itu,ia tak bisa melawan,badannya saja dirasa tak enak,ia mengusap air yg berada di wajahnya

"Tau tu!bisa enggak sih enggak usah sok lemah di depan Fajar!"tambah Ririn
"Sok banget,kalo jadi adik ya biasa aja,enggak terus nempel sama Fajar,"

"Padahal juga bukan adik kandung,"
Ucapan Caca menohok hati Senja, tunggu?darimana Caca tau?

"CACA!"teriakan itu langsung membuat Caca menoleh,raut wajah terkejut Caca sangat kentara saat Fajar melangkah lebar menuju dirinya

Fajar menatap Caca tajam,cowok itu tak segan mendorong kasar Caca dari hadapannya,bahkan sampai cewek itu terhuyung jika saja tak di tahan oleh temannya

Fajar berjongkok menatap Senja yg basah kuyup,cowok itu lantas melepas jaketnya dan langsung ia sampirkan pada Senja

"Lo enggak papa Ja?"tanya Fajar sambil menatap wajah Senja, gigi Fajar bergemelatuk melihat rona merah pada pipi Senja yg ia yakini itu adalah bekas tamparan

Fajar lantas berdiri lalu menatap Caca dan temannya tajam
"Tangan siapa yg berani tampar Senja!"gertakan itu langsung membuat Caca diam membeku

"GUE TANYA TANGAN SIAPA!"
Fajar benar benar murka,namun kedua orang itu hanya diam,Fajar langsung mencengkeram tangan Caca sampai cewek itu memekik kesakitan

"Gue peringatin sama lo,mulut lo enggak berhak ngomong sampah sama Senja, sekali lagi gue denger lo cari masalah sama Senja,habis lo sama gue."

"Kakak jangan!" Cegah Senja saat Fajar hendak membalas tamparan pada Caca
"Jangan,"ujar Senja lagi sambil menarik tangan Fajar agar cowok itu tak berbuat lebih

Fajar memejamkan matanya,lantas ia melepaskan cengkraman pada Caca dan langsung menarik Senja pelan
"Ayo Ja,"ajak Fajar pada Senja,namun sebelum benar benar pergi,Fajar mengambil gayung berisi air dari dalam toilet dan langsung diguyurkan pada Caca

"Impas."

____

Fajar membantu mengeringkan rambut Senja setelah Senja mengganti seragamnya, sendari tadi cowok itu diam,tak ada kata kata yg keluar dari mulutnya

Setelah dirasa cukup kering,Fajar menaruh handuk itu pada posisi semula
"Biar kakak,"ujar Fajar sambil meraih sisir dari tangan Senja

"Enggak mau jelasin?"tanya Fajar membuka pembicaraan sambil fokus menyisir rambut Senja
"Jelasin apa?"tanya Senja tak mengerti

Fajar menghela nafasnya, Senja berubah,dulu tak pernah Fajar minta Senja untuk menjelaskan perbuatannya, Senja lebih dulu menjelaskan,tapi sekarang?

"Kenapa tadi enggak berangkat sama kakak? kenapa enggak bilang?kakak khawatir Ja,"

"Oh itu,"
"Senja cuma pengen enggak ngerepotin kakak lagi,Senja tau posisi kok,Senja harusnya banyak bersyukur masih punya rumah, masih bisa sekolah,mas--"
"Ja,"Fajar memotong ucapan Senja,tak mau lagi mendengar ucapan Senja yg akhirnya menikam hatinya

Fajar jongkok di depan Senja,cowok itu menggenggam tangan Senja erat
"Jangan fikiran kaya gitu Ja,kakak ini kakak lo,lo itu adik gue,gue enggak masalah sekalipun harus nyawa gue taruhannya buat  lo,"
"Ja,biar gue jadi alasan lo senyum,jangan fikirin omongan orang lain,"
"Senja inget?dulu pas kecil Senja udah janji sama kakak kalau Senja enggak bakal dengerin omongan orang lain kecuali omongan kakak,dan itu masih berlaku buat sekarang Ja."

"Lo selamanya jadi adik gue,gue enggak perduli mau lo adik kandung gue apa bukan,karena gue enggak butuh itu selama lo ada di sisi gue,"

Air mata Senja mengalir lagi,ucapan Fajar benar benar bisa memenangkannya
Fajar lantas berdiri dan memeluk Senja

"Jadi Ja,kalau ada apa apa lo harus bilang sama gue,oke."

7. Titik Terakhir SenjaWhere stories live. Discover now