7.Pasar malam

24 6 0
                                    

"Ja!"

"Senja!!!"

Teriakan Fajar dari luar kamar Senja membuat Senja yg baru saja menulis sesuatu di buku diary nya langsung buru buru menyembunyikan buku itu di bawah bantal,tak lama kemudian suara pintu terbuka langsung membuatnya berdiri

"Lama banget bukanya, ngapain hayo,"goda Fajar pada Senja yg malah di hadiahi wajah kesal Senja
"Kepo ih, ngapain kak?"tanya Senja

"Akhir pekan lo lupa? ngedate kita,"ujar Fajar sambil menaik turunkan alisnya menggoda Senja
"Gini ni akibat kelamaan jomblo,"cibir Senja yg malah membuat Fajar tertawa

"Udah,sana ganti baju,pake baju panjang biar enggak kedinginan,"ujar Fajar lagi
"Celananya atas lutut ya?"tawar Senja yg langsung dihadiahi kepalan tangan dari Fajar

"Boleh,tapi sini dulu gue rukyah."
"Kaya apa aja,"

"Udah udah,ganti jangan lama lama,gue tunggu di bawah."
"Tapi kak,"Fajar menyerit kala Senja menahannya
"Kalo enggak boleh sama Mama gimana?"tanya Senja takut takut

"Mama enggak ada di rumah,lagi keluar sama papa sama oma,kak Venus lembur,cuma ada bibi,aman."jelas Fajar, Senja tersenyum,lalu mengangguk angguk

"Oke."

____

Gemerlap keramaian pasar malam langsung membuat senyum Senja mengembang sempurna
"Wahh!!"mata binar Senja membuat Fajar senang,jarang ia dapati Senja yg sebahagia ini

"Lo seneng?"tanya Fajar,Senja mengangguk antusias,gadis itu langsung berlari menjauh dari Fajar menuju keramaian

"Senja!"Fajar membelah keramaian, cowok itu langsung mencekal tangan Senja agar cewek itu tidak kabur lagi
"Jangan lari lari,nanti kalo nabrak orang gimana?"tanya Fajar gemas,Senja malah tertawa
"Iya iya, seneng aja bisa kepasar malem lagi,"sahut Senja

"Kalo gitu.."Fajar merangkul bahu Senja
"Ayo kita coba semua permainan disini,"Senja langsung mengangguk antusias
"Kuy!"

Fajar tertawa,ia senang melihat Senja senang,ingin hati ia terus seperti ini pada Senja kelak,namun ia tahu Senja nantinya juga akan punya laki laki yg akan menjadi penyempurna kehidupan Senja

Namun sebelum itu terjadi,Fajar minta pada Tuhan agar diberi kesempatan lebih lama untuk menjaga Senja,adiknya yg paling berharga dari apapun

"Ja,gue harap lo nanti bisa nemuin pengganti gue yg lebih baik dari gue,gue pengen lihat lo bahagia melebihi bahagia lo saat sama gue,dan gue bakal jamin itu,"

Permainan demi permainan Senja coba bersama Fajar,rasanya Fajar benar benar tak mau mengakhiri hal ini,ini terlalu bahagia untuknya

"Kak,ayo naik kora kora,"ajak Senja sesaat ia turun dari biang lala
"Enggak,nanti lo pusing,"tolak Fajar sambil mencubit hidung Senja gemas
"Enggak,ayooo!! jangan bilang lo takut?"ejek Senja,Fajar gemas sendiri dibuatnya
"Oke!enggak ada yg namanya takut didiri gue,"sahut Fajar tak mau kalah, Senja tersenyum puas

Teriakan teriakan orang yg naik wahana itu tak kalah seru dari teriakan Senja,namun berbeda dengan Fajar, cowok itu malah tersenyum senyum melihat Senja dari samping tanpa perduli wahana itu semakin berayun kencang

"Jangan teriak kenceng kenceng Ja,kata eyang ' mengko pedot olormu ' "
Senja tertawa tak tau apa arti yg baru saja diucap Fajar
"Apaan tu kak?"tanya Senja ingin tahu,namun konyolnya Fajar malah menggeleng juga tak tau

Permainan kora kora usai,Fajar membantu Senja yg sempoyongan untuk turun,Fajar menatap Senja khawatir saat gadis itu memegangi kepalanya sambil masih sempoyongan

"Aduh! pusing,"ujar Senja sambil tertawa
"Ngeyel kan?ayo pulang kalo gitu,"ajak Fajar,namun langsung digelengi kepala oleh Senja

"Nanti dulu,"tolak Senja

"Mau coba main apa lagi emang?"tanya Fajar sambil mengapit kepala Senja
"Enggak sih, pengen lama lama sama kakak aja."sahut Senja

"Emang enggak bosen apa?kan tiap hari bareng?"tanya Fajar sambil berjalan jalan disana
"Enggak lah, mana bisa bosen sama kakak."sahut Senja sambil terkekeh

"Kak,"
"Hem?"

"Kalau nanti Senja jauh dari kakak, kakak enggak papa?"tanya Senja yg malah membuat Fajar berfikir macam macam
"Ja--"

"Enggak yg itu, kan nanti Senja kuliah tu, terus kan pasti nanti Senja pasti indekos kan, ter--"
"Enggak akan, mau lo kuliah dimana pun lo enggak akan indekos sendirian, karena gue bakal terus sama lo, kita kuliah di tempat yg sama."ujar Fajar sambil mengusap kepala Senja

"Ih kakak, ngikutin mulu."
"Kek penguntit kan?" Senja tertawa geli, dan tawanya langsung menular pada Fajar

"Kak,"
"Senja sayang kakak, kakak paling berharga buat Senja."

"Kenapa coba Ja?"tanya Fajar yg terheran dengan sikap Senja
"Enggak papa,pengen bilanga aja."sahut Senja

"Tau gak Ja?hal yg paling gue takuti?"tanya Fajar, Senja menoleh pada Fajar
"Apa emang?"tanya Senja
"Lo pergi."

"Kenapa bisa?"
"Dari kecil kita sama sama, lo itu berharga banget buat gue, kalaupun kita harus pisah, gue harap itu cuma perpisahan pas lo nikah nanti."seulas senyum terbit di bibir Fajar rasanya agak tak enak membahas soal perpisahan

"Dan sebelum itu terjadi, kita seneng seneng, kita lakuin hal hal yg pengen lo lakuin."
"Kok Senja?"
"Iya lah, karena apapun keinginan lo, gue juga pengen wujutin itu." Sahut Fajar

"Oke deh, besok Senja buat list gimana?" Fajar tersenyum,ia lantas mengangguk
"Boleh."

"Dan sekarang,ayo seneng seneng lagi."

____

"Capek Ja?"tanya Fajar dari pintu kamar Senja,cowok itu berdiri sambil bersidekap dada melihat Senja yg tiduran di kasur dengan posisi tengkurap,mereka baru saja pulang dari pasar malam tepat pukul 11 malam

"Enggak,ayo balik lagi."canda Senja
"Rukyah dulu sini."sahut Fajar sambil berjalan menuju Senja

"Duduk coba."pinta Fajar,Senja langsung duduk sambil menatap Fajar tak mengerti

Tiba tiba Fajar memegang kepala Senja sambil mulutnya berkomat kamit,Senja yg melihatnya pun sontak tertawa
"Kak Fajar ngapain coba."
"Diem,kali aja sawan pasar malemnya ngikut sama lo."

Senja tertawa,selera humor nya jika dengan Fajar begitu meningkat,tak ada yg lebih bahagia lagi bagi Senja kecuali guyonan receh dari Fajar

"FAJAR TIDUR!"teriakan Venus langsung membuat tawa kedua kakak beradik itu meredam,mereka tak tau jika Venus sudah pulang,mungkin saja Venus terganggu dengan keributan Fajar dan Senja karena kamar Senja bersebelahan dengan kamar Venus, sedangkan kamar Fajar berada di sebrang

"Singa udah pulang Ja,"bisik Fajar
"Bilangin kak Venus ni,"ancam Senja,Fajar terkekeh geli
"Bilangin aja,enggak takut."

"Kakak sana ih keluar,"
"Enggak mau,gue mau tidur bareng lo gimana?"goda Fajar sambil mengedipkan matanya sebelah
"Geli amat,enggak boleh!sana!"ujar Senja sambil mendorong Fajar pelan

"Iya iya, Baring gih."titah Fajar, Senja langsung mengambil posisi tidur dengan benar, Fajar langsung menyelimuti Senja

"Besok bangun pagi, joging kita."
"Males ah."sahut Senja sambil merangkul gulingnya
"Pantes gendutan,diajak olahraga enggak mau."cibir Fajar
"Enggak gendut kok!"

"FAJAR!!"lagi lagi Venus berteriak,Fajar malah terkekeh dibuatnya

"Dah, marah marah mulu nanti kak Venus, tidur!jangan begadang."titah Fajar, kemudian cowok itu lekas beranjak
"Gue matiin lampunya ya?"tanya Fajar, setelah mendapat anggukan dari Senja,Fajar mematikan lampu kamar Senja, kemudian menutup rapat pintu kamar Senja sebelum beranjak ke kamarnya.

7. Titik Terakhir SenjaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant