Part 21

85 9 0
                                    

Aku terbangun sambil melihat-lihat keadaan di sekitarku. Ternyata aku ada di penginapan Jiyong. Ah bukankah semalam aku ketiduran karena aku tidak bisa menahan kantukku? J..Jadi.. Jadi Jiyong yang menggendongku hingga aku terlelap disini? Kulihat jam di ponselku. Pukul sembilan pagi. Tentu saja di jam seperti ini perutku mulai berdangdut ria. Aku sangat lapar. Dimana Jiyong?

Kemarin itu adalah malam yang paling indah dalam hidupku. Aku telah mengakui kalau aku jatuh cinta pada lelaki yang bernama Jiyong, tapi itu sama saja menjadi senjata yang kuat yang siap menghancurkan hubunganku dengan Taka.

"Yeongwonhal jul aratdeon sarangdo jeomulgo.."

Ah lagu itu.. Lagu itu langsung meningatkanku ketika aku berdansa dengan Jiyong. Itu adalah dansa pertamaku, mungkin dansa terakhirku juga. Tidak ada satupun lelaki yang mau mengajakku berdansa kecuali Jiyong. Bahkan Taka menganggap itu hanya hal kuno yang sudah tidak pantas dilakukan.

Taka? Batinku. Ini benar Taka kan yang menelponku? Apa.. Apa Taka akan memberitahu jawabannya padaku?

"Halo?"

"Apa kabar my princess? Kau pasti sedang memikirkanku."

Suara Taka terdengar ceria. Aku bisa menyimpulkan kalau Taka berhasil meluluhkan hati kedua orangtuaku. Aku kagum dengan perjuangannya, sedangkan aku? Aku tersenyum bersama orang lain.

"Jangan terlalu percaya diri. Kabarku baik disini, bagaimana denganmu? Apa pekerjaanmu baik-baik saja disana?"

"Pekerjaanku sudah selesai. Jadi besok aku akan kembali ke Indonesia."

Aku menelan ludahku. Bagaimana ini? Besok Taka sudah ada di Indonesia dan mau tidak mau aku juga harus kembali ke Jakarta. Aku sangat merindukan Taka. Lantas, apa aku harus melupakan hari-hariku bersama Jiyong? Tapi mampukah aku melupakannya?

"Aku.. Aku juga akan kembali ke Jakarta besok."

"Bagus. Aku sudah tidak sabar melihatmu. Apa kau sudah memberitahu pada Mamamu?"

"Mama memberiku izin kembali ke Jakarta tanpa harus pergi ke Korea. Aku akan tinggal dengan nenekku disana."

"Baguslah. Mamamu adalah wanita yang sangat pengertian."

Aku ragu menanyakan hubunganku dengan Taka meski aku tau apa jawabannya.

"Apa.. Apa hubungan kita baik-baik saja?"

"Kau sudah tau jawabannya."

Baiklah. Hubunganku dengan Taka baik-baik saja. Jika orangtuaku tidak merestui hubunganku dengan Taka, pasti Taka akan sedih. Aku menarik nafasku dalam-dalam. Baiklah. Aku harus memesan tiket untuk besok.

Tes.. Tes..

Apa ini? Kenapa cairan hangat ini harus hadir di saat seperti ini? Kenapa tiba-tiba dadaku terasa sesak? Kenapa tiba-tiba aku menangis seperti ini padahal besok aku akan melihat wajah Taka, seseorang yang sangat aku cintai. Tapi kenapa ada ketidakrelaan di dalam hatiku? Kenapa?

"Na? Kau baik-baik saja kan?"

Cepat-cepat aku menghapus air mata sialan ini. Aku melihat Jiyong yang berdiri tepat di sampingku. Wajahnya tampak khawatir melihat keadaanku yang tak menentu. Aku ingin sekali memeluk Jiyong, sungguh.

"Aku sudah membuatkanmu sarapan. Kau harus cepat makan agar kau tidak sakit perut. Setelah sarapan, kau boleh menceritakan apa masalahmu padaku."

Last Dance | GDRAGONحيث تعيش القصص. اكتشف الآن