Part 13

96 8 0
                                    

"Nana, hei! Ayo bangun!"

Perlahan aku membuka kedua mataku. Hal pertama yang aku lihat adalah wajah seseorang yang baru saja aku mimpikan. Apa? Aku langsung bangun dan menyadari kalau aku masih berada di tempat yang sama seperti kemarin. Lenganku sudah mulai membaik, tapi aku harus cepat-cepat mengobatinya.

"Kau tidur pulas sekali sampai aku tak tega membangunkanmu."

Sekuat mungkin aku mencoba mengangkat tubuhku namun seakan-akan seluruh tulangku retak. God! Sepertinya aku tidak sanggup berjalan, bahkan berdiri saja susah.

"Are you ok?" Tanya Jiyong.

Aku berhasil berdiri, tapi aku tidak bisa berbohong kalau Jiyong yang membantuku berdiri. "Aku lapar." Ucapku.

Jiyong tertawa. "Sudah kuduga. Ayo kita cari jalan keluar lalu cari makanan!"

Ternyata tempat ini tidak seburuk yang aku bayangkan. Kemarin itu malam hari, makanya tempat ini mengerikan. Disana ada jalan keluarnya yang bisa aku lihat dengan jelas dari sini. Dasar Jiyong! Sepertinya lelaki itu berhasil mengerjaiku. Jiyong hanya ingin berdua denganku dan tidur bersamaku, astaga! Bagaimana kemarin itu? Aku tidak tidur bersama Jiyong kan?

"Kau kenapa? Kenapa kau terlihat tidak tenang?" Tanya Jiyong.

"Semalan kau tidur dimana?" Tanyaku.

"Ah itu. Tenang saja. Aku sama sekali tidak menyentuhmu."

Baiklah. Aku harus percaya dengannya. Yang paling penting, aku ingin cepat-cepat mencari makanan karena cacing-cacing diperutku sudah tidak bisa aku tahan lagi.

"Wah disana ramai sekali." Ucapku.

Aku memutuskan pergi ke tempat itu, namun Jiyong tidak melanjutkan langkahnya. "Ada apa?" Tanyaku. Oh, aku tau! "Kau takut keraiaman bukan?" Tanyaku.

"Sebaiknya kita cepat-cepat kembali ke tempat semula. Tempat ini akan ramai."

Kenapa tiba-tiba Jiyong jadi ketakutan seperti itu? Apa aku benar kalau Jiyong phobia keramaian?

"Baiklah, kita kembali tapi aku tidak mau sarapan denganmu. Aku langsung ke penginapanku dan menceritakan perbuatan jahat yang kau lakukan padaku!"

Kulihat wajah Jiyong bertambah ketakutan. Ada apa dengannya? "Ku mohon padamu. Tolong jangan pernah kaitkan namaku atas kejadian ini. Aku tau aku salah. Tapi tolong jangan sesekali kau menyebut namaku saat mereka atau siapapun yang menanyaimu."

"Memangnya kenapa sih? Kau benar-benar misterius."

"Intinya jangan pernah menyebut namaku atau menulis namaku di media sosial yang kau punya. Bahkan fotoku! Aku tidak mau tersebar luas dan.."

"Ya baiklah Mr. Kwon jika itu bisa membuatmu nyaman. Aku janji tidak akan memberitahu apa-apa tentangmu."

Jiyong mulai lega, lalu dia tersenyum padaku. "Aku berharap sangat banyak padamu. Mungkin.. Mungkin untuk saat ini aku belum bisa memberitahumu hal yang sebenarnya mengenai aku. Tapi aku janji suatu hari nanti aku akan memberitahukannya padamu."

Ucapan Jiyong menyiratkan kalau kita akan bertemu di lain waktu. Tapi aku sudah tidak perlu penasaran lagi mengenai siapa dirinya yang sebenarnya. Jika benar Jiyong adalah seorang artis, ya mau bagaimana lagi? Bisa jadi Jiyong berusaha menghindari keramaian karena tidak ingin bertemu dengan paparazzi.

***

Sudah lebih dari satu jam aku diceramahi oleh Mr. Andy mengenai diriku yang sempat hilang kemarin dan sekarang dibalut perban. Aku mengerti kalau Mr. Andy sangat khawatir padaku. Jika hal ini sampai didengar orangtuaku, pasti mereka khawatir dan memaksaku pulang ke... Korea? Astaga bagaimana kabar Taka? Mengapa aku sampai melupakannya? Ponselku dimana? Duh....

Last Dance | GDRAGONOnde histórias criam vida. Descubra agora