2. Cerita Masa Kecil

34 15 0
                                    

selamat membaca!
jangan lupa tinggalin vote sama comment yaa<3
____________________________

Vy terdiam di tempatnya. Pikirannya masih mencoba mencerna apa yang dikatakan Zala. Kedua kakinya berjalan keluar rumah.

"Apakah pembicaraanmu dengan Zala tadi mengganggu pikiranmu Vy? Kamu terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu." Granny menyadarkan Vy dari lamunannya.

"Granny memang selalu tau tentang aku. Zala bilang ia sudah berbicara padamu tentang Akademi Tinggi Torsyce, Granny. Namun mengapa Granny terlihat sangat tenang dan tidak terkejut sama sekali? Aku hampir berteriak saat cahaya keluar dari kedua tanganku, Granny pasti bisa melihatnya dari luar. Cahaya yang keluar dari tanganku sangat terang." Vy menyanyakan hal yang mengganjal dihatinya kepada Granny.

"Kemari Livvy, duduklah bersama Granny. Granny akan menceritakan sesuatu, Granny rasa kamu tidak mengingatnya."

10 tahun lalu di Duskmount
Livvy kecil tampak sedang tertawa dengan kedua tangan berlumuran tanah. Saat itu Livvy masih berusia 6 tahun. Livvy memang sangat senang membantu Granny menanam tanaman-tanaman indah di sekitar pekarangan rumahnya. Ia selalu bersemangat saat ia menanam bunga.

Ralat, Livvy selalu bersemangat saat melakukan segala aktivitas yang berhubungan dengan alam sekitar. Menanam bunga, memancing di danau, bermain lumpur, hingga menjelajahi kaki gunung bersama hewan-hewan yang tinggal disekitar gunung sudah pernah Livvy lakukan. Gadis kecil itu seakan merupakan bagian dari alam disekitarnya. Semua hewan-hewan yang tinggal di kaki gunung menyukai Livvy.

Suatu sore, Livvy melihat Granny memegangi pot berisi bunga yang terlihat kecoklatan dengan sedih. Bunga itu tampaknya sudah mulai layu sejak beberaoa hari belakangan ini. Saat mengamati lebih dekat, Livvy menyadari bahwa pot yang Granny pegang berisi bunga kesukaan Granny, springshine.

"Granny, apa yang terjadi dengan springshine ini?"

"Entahlah Livvy, sejak beberapa hari lalu bunga ini mulai berubah warna. Sayang sekali, ini bunga kesukaan Granny. Kita sudah merawat bunga ini dengan baik selama ini bukan Livvy? Tidak apa-apa kita bisa mulai menanamnya lagi saat musim semi tiba"  Granny tersenyum, namun raut wajahnya tampak bersedih.

Livvy mengambil pot berisi springshine yang sudah layu itu. Ia memegang tanah dan kelopak dari bunga tersebut. Setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya. Livvy ikut merasa bersedih, ia tau Granny sangat menyayangi tanaman yang satu ini.

"Jangan menangis Livvy. Tidak apa-apa, saat musim semi tiba kita bisa menanamnya lagi. Kamu mau membantu Granny bukan? Kalau kamu yang membantu, Granny yakin semua tanaman yang kamu tanam akan bertumbuh dengan cantik. Sama seperti yang menanam." Hibur Granny dengan gurauannya.

Namun, bukannya tertawa, Livvy justru menesteskan lebih banyak air mata. Tangannya mengelus kelopak bunga dengan penuh kasih sayang. Ia sudah menganggap springshine ini seperti temannya sendiri. Bagi orang lain, mungkin ini terdengar konyol, namun seperti itulah Livvy.

Livvy terus mengelus kelopak bunga springshine. Tiba-tiba, kelopak kecoklatan yang sedari tadi Livvy elus kini mulai berganti warna menjadi merah muda cerah. Tanah yang terkena tetesan air mata bergerak dengan sendirinya. Tangkai bunga yang segar tumbuh dari dalam tanah.

Saat itulah, Livvy menyadari kemampuan lain yang ia miliki.

"Seperti itulah Livvy." Granny mengakhiri ceritanya.

"Sejak kamu kecil, Granny sudah menyadarinya. Kamu spesial, kamu bagian dari para Peculiar. Sejujurnya Granny tidak terkejut saat Zala datang dan hendak membawamu ke Akademi Tinggi Torsyce. Akademi itu berisi anak-anak dengan kemampuan spesial sepertimu. Di Akademi itu kamu bisa mengembangkan kemampuan yang kamu miliki" Lanjut Granny lagi.

"Tapi, mengapa Granny tidak memberitahuku?" Tanya Livvy.

"Granny akan memberitahumu saat kamu sudah siap. Namun ternyata justru Granny yang belum siap berpisah denganmu."

"Aku juga tidak ingin meninggalkan Granny"

"Dengarkan Granny, Livvy. Granny rasa sudah waktunya kamu harus belajar mengendalikan kemampuanmu. Di Akademi, kamu akan bertemu teman-teman seusiamu. Gunakan kemampuanmu dengan baik. Jangan khawatirkan Granny, Granny akan sering menghubungimu. Mungkin sesekali Granny akan mengunjungimu disana." Ucap Granny sambil memeluk Livvy penuh kasih sayang.

"Granny benar. Aku pasti akan sangat merindukan Granny disana." Livvy membalas pelukan Granny.

"Bersiaplah, Livvy. Beberapa hari lagi Zala akan datang dan menjemputmu. Ayo, Granny akan membantumu berkemas." Keduanya lalu bangkit dari tempat duduk mereka dan berjalan kedalam rumah.

⚪️⚪️⚪️

Hellooo! Terima kasih sudah membaca THE PECULIARS

Kemampuan lain Vy udah ketauan nii di part ini🤩

Kira-kira di Akademi Tinggi Torsyce anak-anak nya pada bisa ngapain yaa?

SAMPAI JUMPA DI PART BERIKUTNYA💅🏻

⚪️⚪️⚪️
THE PECULIARS
6 February 2021

The PeculiarsWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu