"S-s-sagar kita m-au kemana?" gadis itu memberanikan diri untuk bertanya. Tapi yang ia dapatkan hanya lah tidak ada jawaban dari seorang cowok bernama Sagar.

Tak lama dari itu, mobil yang ia naiki memasuki sebuah rumah tua yang terlihat kotor sangat menyeramkan. Tetapi halaman rumah itu seperti nya ramai, karena ada beberapa motor sport dan mobil juga.

Sagar memakirkan mobil nya sembarangan, membuka pintu mobil dan berjalan ke arah pintu tempat gadisnya duduk.

Setelah membuka pintu, Sagar langsung menarik tangan mungil itu secara kasar lagi dan membanting pintu mobil kencang membuat gadis itu terkejut.

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah tua. Dan benar saja rumah tua itu ramai bahkan sangat ramai.

Mereka yang berada di dalam rumah pun langsung menengok ke arah pintu yang di buka dengan cara di tendang.

"Loh bos? Lo ngapain?" kata salah satu diantara mereka. Tapi Sagar hanya berlalu dan menuju lantai dua.

"Dia siapa?" tanya cowok yang berambut curly.

"Lo gak kenal sama bos lo sendiri?"

Cowok berambut curly berdecak, "Maksud gue si cewek yang si bos bawa goblok! Gue gak pernah liat."

"Santai aja gak usah bilang gue goblok kalo lo juga goblok. Dan soal si cewek yang bos bawa itu gue gak tahu."

"Dia pacarnya."

"HAH?!" semua orang yang berada di rumah itu khusus nya ruang tamu terkejut.

"Kata sapa lo Roy?"

Roy menoleh ke arah cowok berambut curly sambil meminum soda, "Kata gue, kenapa?"

"Kok kita-kita gak pernah tau sih kalo si bos udah ada cewek ae. Gue kira masih jomblo."

Roy terkekeh, "Gue baru tau pas gue jenguk Aldi."

Cowok berambut curly mengangguk, "Tapi kok gak kita gak pernah tau ya?"

"Karena Sagar cuman bawa ke warung bi Ruti yang belakang sekolahnya. Dia jarang bawa cewek nya ke tempat basecamp atau markas."

"Lo tau dari mana Roy?"

"Bocah sana yang bilang."

Memang Sagar hanya membawa gadisnya beberapa kali saja, itu pun hanya di warung bi Ruti tempat ia dan kelima sahabat nya membolos. Bahkan sangat jarang Sagar membawa gadis itu ikut bersama nya saat dirinya sedang bersama anggota Dangerous Cruel.

|||

Disisi lain, Sagar dan Cara berada di kamar di lantai dua. Cara yakini bahwa kamar yang saat ini ia berada adalah kamar Sagar. Sudah terbukti dari harum aroma kamar tersebut adalah aroma badan milik Sagar. Bahkan cat dinding pun hanya abu-abu tidak ada dominan warna lain.

"Udah puas berkencan nya nona?" suara rendah itu berasal dari Sagar. Suara rendah adalah alarm berbahaya yang mengenal Sagar dengan sangat-sangat baik.

"Ak-aku gak ber-k-encan."

Sagar terkekeh sinis, "Terus kalo bukan berkencan apa itu namanya hm?"

SAGARAWhere stories live. Discover now