Chapter 271 Nasehat dari Sang Adik

Start from the beginning
                                    

Halilintar : "Akan apa?"

Kini Halilintar merasakan perasaan Abang Sulungnya itu setelah ia mengetahui alasan dibalik peristiwa percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Gempa. Gempa berdiri dan memandang Halilintar yang ingin tahu kepastian darinya.

Gempa : ".....akan mendapatkan ganjaran dosa dan azab dari Allah...! Aku sudah bersumpah dengan-Nya dan aku harus menunaikan sumpahku! Jadi..... Hali..? Kau mau memaafkan aku kan sebelum aku tiada... ?"

Plllaaaaakkkkk

Tamparan keras datang dari tangan Adiknya yang telah berlumuran darah. Gempa mengelus pipinya yang berlumuran darah dari Halilintar. Halilintar menangis setelah ia mendengar perkataan Abangnya itu.

Halilintar : "Hiks... Hiks... Tega Abang ngomong kayak gitu! Abang pikir dengan melakukan itu, Allah mau menerimanya?! Abang tahukan kalau Allah paling benci dengan orang yang mudah menyerah dan membunuh diri sendiri! Abang kira Allah mau memaafkan Abang setelah melakukan itu?! GAK, BANG!! GAK AKAN DIMA'AFKAN!! Hiks... Hiks... Aku tahu kalau Abang tertekan gara-gara kematian Solar waktu itu! Tapi Solar kan udah hidup lagi! Hanya karena kesalahan kecil, bukan berarti Abang akan mengakhiri segalanya kayak tadi! Kalau Ayah tahu tentang ini, Ayah pasti akan sedih! Abang gak mau kan membuat Ayah sedih?"

Gempa : *menundukkan kepala dan geleng-geleng kepala*

Halilintar : "Tatap aku, Bang! Aku lagi bicara ama Abang!"

Gempa menatap Adiknya yang sedang serius tentang masalah aksi percobaan bunuh diri tadi. Ia tahu konsekuensinya apabila ia berhasil melaksanakan sumpahnya itu.

Halilintar : "Dengarkan aku, Bang! Setiap masalah kecil ataupun besar, pasti ada solusinya! Kalau Abang bunuh diri tadi, apa itu solusi dari masalah Abang? Dengan mengakhiri nyawa Abang? Enggak! Itu bukan solusi terbaik! Perbuatan Bunuh diri adalah salah satu perbuatan yang paling dibenci ama Allah! Abang kira sumpah yang Abang buat itu akan mendapatkan pahala kalau Abang berhasil bunuh diri?"

Gempa : "Itu bukan bunuh diri, Hali! Tapi sumpahku!"

Halilintar : "Sama aja, Bang!! Gak ada bedanya!! Sumpah Abang itu justru malah membuat dosa di mata Allah! Bukan pahala seperti yang Abang pikirkan! Aku minta tolong dari Abang! Tolong tarik kembali sumpah Abang itu! Itu bukan sumpah yang baik untuk Abang! Tapi sumpah yang mengikat pahala Abang! Abang akan berdosa kalau Abang masih nekat bunuh diri kayak tadi!"

Gempa : "Aku gak bisa! Kau pikir aku ini baik di matamu? Kau pikir aku ini pantas disebut sebagai Abang Sulung kalian?"

Halilintar : "Mestilah! Abang kan yang paling terbaik diantara kita bertujuh! Abang bisa melalukan apa aja! Mengurus rumah, mengurus Kafe, mengurus kami berenam tanpa Ayah waktu dulu, dan yang paling penting....."

Halilintar memeluk Gempa dengan erat menandakan ia tidak sanggup kehilangan Abangnya itu. Ia kembali menangis setelah sebelumnya memarahi Gempa tentang aksi percobaan bunuh diri itu. Gempa juga memeluk Halilintar dan mengelus punggung Adiknya dengan kasih sayang darinya.

Halilintar : "Huhuhuu..... Aku mohon, Bang...! Jangan buat macam tuh! Huhuhuu..... Aku gak sanggup menerimanya kalau Abang bunuh diri..! Tarik kembali sumpah Abang itu! Itu justru malah membuat dosa untuk Abang!"

Gempa : *menangis* "Huhuhu.... Kalau begitu, aku ingin bertanya padamu!"

Halilintar : "Hiks... Hiks... Apa, Bang?"

Gempa : "Apa aku pantas menjadi Abang kalian? Hiks... Hanya itu pertanyaan dariku! Hiks... Aku akan menghentikan semua yang kulakukan kalau kau menjawab pertanyaan tadi!"

Trio Evil 2 (✔)Where stories live. Discover now