50. HAPPY WEDDING RANIA & JAYDEN

336 13 3
                                    

🏙️🏙️🏙️

Jantung Rania seakan berhenti berdetak saat mendengar penuturan sang Ibu.

DI JODOHKAN?

Bagaimana bisa hal yang paling di takutkan oleh Rania kini harus menimpa dirinya sendiri.

Hal yang paling di benci Rania kini akan terjadi pada dirinya sendiri.

Nafasnya seakan tercekat di tenggorokan. Dia memandang punggung Ibunya yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya.

Sungguh. Rania sama sekali tidak dapat membayangkan semua ini akan terjadi padanya. Baru saja dia mendapatkan kembali kebahagiaannya yang telah lama hilang sekarang harus kembali kehilangan segalanya.

Untuk yang kedua kalinya. Rania merasa takdir tidak pernah berpihak padanya. Entahlah.

Rania merasa takdir telah mempermainkan dirinya.

Baru saja Rania merasa kebahagiaan, sekarang harus kembali di hempaskan ke dalam jurang yang teramat dalam.
Keluarga yang selama ini dia harapkan dapat menerima segala keputusannya.

And now?

It is very surprised.

Dia sama sekali tidak menyangka bahwa kehidupannya sudah di atur sedemikian rupa. Dia berfikir dengan kepulangannya kembali ke tanah air bisa membuatnya kembali merasakan kebahagiaan.

Namun semua sirna.

"Rania maafin kami. Tapi tolong pandang wajah Mama. Kamu bisa liat sendiri kan? Terlalu banyak kebahagiaan di wajahnya. Apa kamu tega menghancurkannya gitu aja?" ucap Aris.

Lagi-lagi Rania merasa tertampar oleh penuturan sang Kakak. Memang benar. Rania melihat ada banyak kebahagiaan terpancar dari wajah Ibunya. Dan itu benar-benar membuat Rania merasa tidak tega untuk menghancurkannya.

"Bersiaplah. Mereka bentar lagi sampe. Bersikap yang manis sama mereka semua ya?" ucap Aris.

"Kami tunggu di bawah ya?" ucap Ayana mengusap lembut bahu Rania.

Aris dan Ayana bergegas pergi meninggalkan Rania di dalam kamarnya sendirian. Sesaat setelah sang Kakak dan Kakak iparnya keluar dari kamarnya kakinya terasa bergetar.

Dia berjalan mundur perlahan dan akhirnya mendudukkan dirinya di atas tempat tidurnya sembari memegangi dadanya yang masih terasa sesak.

Beberapa bulir air mata menetes dari mata Rania. Sungguh tidak dapat di bayangkan menjadi posisi Rania. Di jodohkan dengan orang yang sama sekali Rania tidak kenal dan bahkan Rania sendiri tidak tau bagaimana rupa wajah orang yang akan di jodohkan dengannya itu.

Memorinya kembali berputar tentang pertemuannya dengan Jayden dan Jevano tadi sore. Dia tidak dapat membayangkan bagaimana kecewanya kedua orang tersebut mendengar tentang semua ini.

Melihat begitu banyak kebahagiaan di wajah mereka berdua.

"Maafin aku Jay. Jevano maafin Kakak Sayang. Kalian boleh membenciku setelah ini," batin Rania.

MY COLD GIRL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang