35. AKHIR DARI TEROR

165 7 0
                                    


"Maaf. Aku mencintai kekasihmu. Maaf. Aku mengkhianatimu. Maaf. Aku mengkhianati persahabatan ini. Maaf jika rasaku ini salah. Maaf jika aku menyakitimu."
-Dirga Arsenio-

"Aku terlibat dalam kisah persahabatan yang dibumbui dengan kisah cinta. Sehingga aku tidak sadar bahwa salah satu dari mereka harus tersakiti karena kenyataan."
-Rania Callista Dirgantara-

🏙️🏙️🏙️

"Dia--adalah----Monica." David lalu menatap datar ke arah Jayden. "Monica Florencia. Mantan pacar lo sendiri," ucap David.

"HAH?"

Jantung Jayden seakan berhenti berdetak. Bumi terasa seperti berhenti berputar. Nafasnya tiba-tiba saja seakan tercekat di tenggorokan.

Aliran darahnya seakan berhenti mengalir. Semua memori tentang kasus teror itu berputar kembali di otak Jayden seperti sebuah film.

Bagaimana mungkin pelaku tersebut adalah orang yang sangat dekat dengan dirinya bahkan masuk dalam daftar orang yang dicurigainya terlibat dalam aksi teror Rania.

Dan ternyata dugaannya selama ini benar. Dia bukanlah mengetahui sesuatu ataupun terlibat. Tapi dialah orangnya.

"Ja-ja-jadi--dia orangnya? Berarti dugaan gua selama ini itu--beneran?" ucap Jayden.

"Gua tau Jay. Lo pasti bakalan kaget denger namanya. Maafin gue Jay. Gue juga baru tau kalau dia orangnya. Dan tabrakan Rania itu dia juga yang punya ulah," ucap Jayden.

Jayden langsung berjalan menghampiri David lalu menarik kerah baju David dengan kasar.

"Kenapa lo sembunyiin ini semua Dav?! Kenapa?! Hah?! Lo bilang lo sayang sama Rania! Lo bilang lo cinta sama dia! Tapi buktinya apa?! Apa?! Lo ngebiarin dia nyakitin orang yang lo sayang! Itu cara lo nunjukkin kalau lo sayang sama dia?!! Gitu caranya?!" bentak Jayden.

"Maafin gue Jay. Gue juga nggak tau kalau dia yang nabrak Rania. Gue juga awalnya nggak tau siapa peneror itu. Gue awalnya juga nggak tau kalau dia penerornya. Dia bakalan ngasih tau ke gue siapa penerornya asalkan gue mau kerjasama sama dia untuk misahin lo berdua. Penculikan Nino sama Handy itu adalah rencana kami berdua. Tapi sumpah demi Tuhan. Gue beneran nggak tau kalau dia ngerencanain penabrakan Rania waktu itu. Itu di luar sepengetahuan gue," ucap David terisak.

"ARGHH!!!"

Jayden melepaskan cengkraman tangannya dan memukul meja yang ada di situ dengan emosi. Meja itu terlihat pecah karena pukulan Jayden. Dia melihat tangannya yang sudah mengalir darah segar karena memukul meja itu. Dia memandang tangannya dengan tertawa renyah.

"Jay saran gue secepatnya lo harus ringkus Monica. Sebelum dia berbuat lebih untuk Rania. Karena dia bakalan terus gangguin Rania sampai lo berdua pisah dan hancur. Itu niatan dia untuk kalian," ucap David.

"Tumben lo ngasih gue saran? Bukannya niatan lo juga gitu ya? Untuk misahin gue sama Rania?" tanya Jayden.

"Jay bukan saatnya kita untuk debat masalah yang lain. Ini saatnya lo untuk nyelamatin Rania. Rania dalam bahaya. Rania butuh lo saat ini," ucap David.

"Terus gimana sama lo? Bukannya lo sayang dan cinta sama dia? Lo nggak ngelakuin sesuatu untuk dia?" tanya Jayden.

"Dengan posisi gue yang masih mendekam di sini gimana bisa gue ngelindungin dia di luar sana? Rania lebih butuhin lo di bandingkan gue. Rania lebih cinta sama lo di bandingkan gue. Lo lebih berharga untuk Rania di bandingkan gue. Sekarang udah waktunya lo untuk ngelindungin Rania," ucap David.

"Kenapa lo tiba-tiba baik gini sama gue? Ini semua tulus atau cuma pencitraan lo aja?" ucap Jayden.

"Jay sebaiknya kita udahin aja peperangan di antara kita semua. Udah saatnya kita untuk damai. Nggak ada gunanya juga kita untuk lama-lama perang kayak gini. Apa untungnya untuk kita? Berguna enggak jelek iya. Gue bener-bener minta maaf sama lo atas semua yang udah gue buat sama lo dan anak Galacticoz. Gue tau. Berat untuk lo nerima maaf gue mengingat udah seberapa banyak kejahatan yang gue perbuat untuk lo sama anak Galacticoz. Tapi itu semua balik lagi sama lo. Kali ini gue dengan tulus dan jujur. Maafin gue Jay. Itu terserah lo mau kayak mana. Lo maafin ya bagus nggak lo maafin gue juga nggak bisa maksa. Setidaknya gue udah berusaha coba untuk perbaiki semua ini. Gue juga capek lama-lama musuhin orang. Nggak ada gunanya. Nambahin musuh iya," ucap Jayden panjang lebar.

MY COLD GIRL || ENDWhere stories live. Discover now