Bodyguardku Gus Idamanku [End]✨💖

💖 Kecurigaan Intan

بسم الله الرحمن الرحيم
-

Bodyguardku Gus Idamanku -💖

.....................................................................................

Selamat Membaca 📚

Siang ini sehabis sholat dhuhur. Azzam bergegas untuk pergi ke panti asuhan miliknya. Sudah sekitar 1 minggu  lebih azzam tak menjenguk anak pantinya.

Rasa rindu bermain dengan anak anak semakin menggebu dalam  dirinya.  Apalagi dengan salah satu anak laki-laki yang masih berusia sekitar 6 tahun kurang 2 bulan itu.

Anak dari korban kecelakaan pesawat sekitar 2 tahun yang lalu. Semua keluarganya  menjadi korban dalam tragedi tersebut.
Sungguh malah nasib anak ini.
Hidup tanpa kasih sayang kedua orang tuanya.
Oleh karena itu azzam sangat sayang kepadanya. Bahkan si anak ini sering memanggil azzam dengan panggilan ayah. Karena saking dekatnya.

"Eh!  Abang mau kemana? " tanya ummi kesayangannya. Siapa lagi kalau bukan zahra.

"Mau ke panti ummi! " balas azzam sambil mengambil helmnya. Sebelumnya dia sudah berpamitan ke zahra untuk keluar.

"Sendiri?  Enggak ditemani abi mu yang ganteng ini? " sambung gus ahyar.

"Azzam bisa berangkat sendiri! " balas azzam. Kali ini dia sibuk memasang headshot ke telinganya.

"Abang????? Yuhuiiiiii!  Afa ikut dong ke panti???? " teriak afa yang tiba-tiba muncul dari arah dapur.

"Afaaaa? " zahra memelototi afa yang jingkrak-jingkrak sambil teriak. Menurutnya itu tidak sopan. Apalagi saat ini banyak kang santri yang setoran dengan Ummi khadijah di ruang sebelahnya.

"Maaf ummi?  Hehe. Afa kelepasan tadi?  Maafin afa ummi. Abi! " ucap afa sambil menunjukkan wajah pupy eas nya.

"jangan lupa nanti malam bang!  Ngisi acara di kantor desa! " afa mengingatkan jadwal azzam nanti malam untuk mengisi pengajian di kantor desa.

"Hmmm! " balas azzam mengangguk tanda mengerti.

"Bang? " panggil abinya.

"Iya abi! " azzm pun menoleh ke abinya.

"Sini duduk dulu! " pinta abinya.

Azzam pun menurut.

"Kapan kamu ngajak Raffi ke sini? " tanya ahyar ke azam.
Raffi di sini adalah anak yang sering memanggil azzam dengan panggilan ayah.

"Enggak tahu abi.  Takutnya kalau azzam ajak raffi ke sini.  Si afa ngledekin azzam mulu! " balas azzam sambil membenarkan tali sepatunya sambil membungkuk.

"Raffi sering panggil kamu ayah, kata mbak Ana.  Apa itu benar? " tanya abinya lagi.

"Iya! " jawab azzam.

"Trus bang!  Kalau ada ayah, ibunya mana nih?  Huhu.  Afa kenapa gak sabar ya?  pengin lihat abang zam nikah. Hhhhhhh! " ucap afa.

"Tuman! " ucap azzam judes sambil melotot ke afa.  Bukannya afa takut dengan tatapan mata azzam. Si afa malah ngakak.

"Kenapa bang?  Emang kenapa sih bang?  Kok enggak segera nikah?  Banyak loh bang!  Yang mau sama abang!  Apalagi para ustazah - ustazah noh. Banyak bang!  Yang suka ama abang. Kenapa emggak segera-! "

"stop afa!  Izinkan abimu bicara dengan abangmu sebentar. Mumpung es  batunya agak cair sedikit! " potong gus ahyar.

"Ajak raffi ke sini. Abi juga sudah anggap rafi seperti anak sendiri. Kasihan dia jika selalu dipanti.  Sekali kali ajak ia kesini. Oh iya bang?  Apa benar anak temen abi. Minggu kemarin  ke sini? "