Part 30

1.3K 98 12
                                    


Rose dan Jimin baru saja kembali dari cafe untuk menemui Seulgi.Kesalahpahaman diantara mereka telah selesai,Rose sudah memaafkan Seulgi dan sekarang mereka berteman.

"Oppa,Seulgi eonnie itu sangat cantik bukan?

Kernyitan bingung pada dahi Jimin tercetak begitu jelas saat mendengar pertanyaan dari gadis disampingnya ini.

"Hah?mengapa tiba-tiba bertanya?"

Jimin bertanya dengan pandangan yang lurus kedepan,menatap gedung-gedung yang menjulang tinggi dihadapan mereka.Saat ini keduanya tengah berjalan santai di sekitar kota,sekedar untuk menghilangkan penat.

Rose memajukan bibirnya lucu,kepalanya ia sandarkan pada pundak Jimin,"Ihhh kan tinggal jawab saja apa susahnyaaaaaa"Rengeknya manja.

Jimin tertawa hingga matanya nyaris hilang,"Astaga menggemaskan!"

Cup!

Jimin memberi kecupan pada pipi cubby gadis itu,"Seulgi yah?hmm dia cantik,kulitnya bagus dan dia juga memiliki tubuh yang ideal.Dia juga gadis yang baik.."

Rose mencibikkan bibirnya kesal setengah mati.Hey apa-apaan semua pujian itu?dirinya kan hanya menanyakan cantik atau tidak,namun lihatlah buaya Seoul itu!dia bahkan memujinya secara detail.

"Tubuh ideal yah?aaohh Oppa memperhatikan tubuhnya hah?!dasar Buaya Seoul sialan!"

Jimin spontan menutup kedua telinganya saat Rose berteriak begitu keras pada telinganya.Mata pria tampan itu melirik panik saat semua mata kini mengarah pada mereka berdua.

"Astaga sayang suaramu!!"Lirih Jimin namun tidak dipedulikan Rose yang kini justru mengambil ancang-ancang untuk memukul Jimin.

Brugh brak

Jimin berlari memutari tiang listrik pinggir jalan saat Rose terus saja memukulnya tanpa ampun menggunakan tass gadis itu.Keduanya asik kejar-kejaran memutari tiang listrik disaksikan puluhan pasang mata yang tertawa geli melihat tingkah keduanya.

"Mereka lucu sekali.."

"Aku sepertinya harus mencari kekasih seperti pria itu,dia menggemaskan..!"

"Kasian tiang listriknya,pasti dia sedang menangis menyaksikan itu.."

"Jimin oppa dan Rose eonnie?astaga mereka berani sekali!"

🍀🍀🍀

"Jadi,aku dan Suho oppa memang sering bertemu beberapa bulan terakhir ini.Di mulai saat Junmyeon oppa cuti wamil,saat itu kami bertemu di cafe dan berbincang santai.."

Jin meremat kuat sendok dan garpu yang berada di kedua tangannya saat hatinya begitu panas setelah mengetahu fakta ini.

Jisoo meneguk ludahnya pelan melihat reaksi Jin,"Hmm--ke-kemarin aku bertemu dengannya juga.Dia menghubungiku dan meminta untuk bertemu.."

"sialan bahkan disaat kekasihmu tidak ada kabar kau tetap bertemu?hahaha so sweet sekali.."Jin berucap dengan mulut yang bergerak mengejek,tatapannya begitu sinis melihat Jisoo.

Jisoo menggigit bibir bawahnya takut,apa yang dikatakan Jin itu memang benar-benar menyakitkan namun itu fakta.Dan Jisoo mengakuinya.

Jisoo memperkuat genggamannya pada tangan Jin,"Tapi oppa aku bertemu dengannya kemarin dan tadi itu karena ada sesuatu.Suho oppa meminta saran dariku untuk melamar Irene eonnie dihari ulang tahunnya nanti,ja--"

"HAH?!"

Jisoo tersentak kaget mendengar Jin berteriak seperti itu.Jin yang sadar atas apa yang dilakukannya tadi jadi malu sendiri,berniat stay cool tapi gagal hanya karena kaget,sial sekali.

"I-itu respon yang wajar oppa.Aku juga sama kagetnya denganmu saat mengetahui itu,tapi bukankah itu bagus?"

Jin mengangguk kecil,"Namun jika aku adalah Junmyeon,aku tidak akan senekat itu.Akan sangat bahaya jika sampai ada sasaeng yang mengetahuinya,aku tidak ingin Irene dan keluargaku terluka.."Jin berucap dengan begitu lancar tanpa mengetahui ekspresi wajah Jisoo yang terdiam kaku.

"Oppa k-kau dan I-rene?"Lirih Jisoo,nafasnya seketika tercekat.

Jin mengernyit bingung,kenapa gadisnya tiba-tiba gugup seperti itu.Jin memutar otaknya untuk mencari tahu apa yang terjadi,dan setelahnya tertawa terbahak-bahak saat mengerti isi pikiran Jisoo.

"Dasar bodoh.Kan aku bilang,Jika aku adalah Junmyeon ,itu perumpamaan.Lagian mana mau Irene dengan pria tidak tau malu sepertiku,dan aku juga tidak mau dengan Irene dia sangat dingin.Bisa membeku aku saat malam perta-Akh!"Jin meringis saat mendapat cubitan kecil dari Jisoo.

"Jangan membicarakan hal kotor dengan wanita lain,telingaku panas memdengarnya!"Jisoo berteriak garang namun justru dibalas tawa dari Jin.

"Mm oppa apa kita sudah berbaikan?"Tanya Jisoo,ragu kalau saja Jin berubah datar lagi dan tidak setuju.

Jin berhenti tertawa lalu mengangguk pelan,"Aku hanya cemburu bodoh saja.Tapi jangan seperti itu,aku seperti mayat hidup memikirkan kau dan Suho benar-benar berselingkuh!"Jin bergedik ngeri sendiri membayangkannya.

Jisoo tertawa mendengar itu,ia kemudian bangkit dari duduknya lalu berjalan kearah Jin dan memposisikan dirinya memeluk pria itu seperti koala.

Jin mengelus lembut surai hitam panjang Jisoo.

"Sayang,aku ingin bibirmu.I really miss your lips so much.."Jisoo berbisik sensual pada telinga Jin dan membuat pria itu langsung terangsang.

Jin menarik pelan bahu Jisoo agar dapat menatap mata indah gadis itu.Menelusuri setiap inci bagian kecil dari wajah indah itu.

Cup!

Jisoo otomatis menutup matanya saat Jin mencium dahinya begitu lembut.

"Berapa banyak pun masalah yang kita hadapi,kita harus tetap seperti ini.Karena sungguh you're one and only.Aku sudah tidak ingin mencari yang terbaik atau lebih baik darimu.Kamu sudah cukup membuatku gila karena terus jatuh hati.Tetap bersama,right?"

Jisoo mengangguk dalam tangis harunya,ia kemudian mengecup dalam dahi kekasih tampannya itu.

"Kau juga.Kau adalah segalanya dalam hidupku sekarang oppa,aku mungkin akan gila jika kau benar-benar memutuskan hubungan denganku hari ini.Ini benar-benar pelajaran berharga bagiku untuk kedepannya.Berjanjilah untuk tidak meninggalkanku oppa.Aku benar-benar tidak bisa tanpamu,i'm stuck with you babe.."

Keduanya saling tersenyum.Jin menarik tengkuk Jisoo untuk menyatukan kedua bibir mereka.Hanya menyatu,tanpa ada lumatan sebelum Jin meminta akses masuk pada Jisoo.

Tentu Jisoo tidak menolak.Karena ia juga sangat merindukan kekasihnya ini.Jisoo menekan tengkuk Jin agar memperdalam ciuman mereka.

Jin tersenyum tipis,lidahnya semakin gencar bermain didalam sana.Mengabsen setiap gigi milik gadisnya.Bibir keduanya saling bertaut dengan mesrah,berbagi oksigen.

Dan ini mungkin akan menjadi malam paling bersejarah dalam hampir 4 tahun hubungan mereka.Berciuman di tengah malam yang begitu dingin dengan derasnya hujan di luar sana.






























END
Or
NEXT?

SECRET IDOLS ✓Where stories live. Discover now