Part 2 ☘️

232 84 84
                                    

Haruskah aku bertahan meski slalu disakiti berulang kali?Apakah aku sekuat itu?

Beberapa tahun kemudian

Brum Brum Brum

Suara dua deru motor yang siap melaju untuk balapan.salah satu pengendara itu adalah kanaya.kanaya sekarang tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik dengan wajah menawan serta mata coklatnnya yg indah.sedangkan lawannya bernama Daren.lelaki tampan itu musuh kanaya ketika balapan.

Kanaya menatap Daren dengan mata coklatnya yg tajam."Siap kalah lagi lo,"ejek kanaya dengan senyum devilnya

"Kali ini lo yang bakal kalah"elak Daren

"Siapin aja uangnya gue yakin lo yang bakal kalah"

Ditengah arena sudah ada wanita cantik pemengang bendera lalu ia mulai menghitung

Satu

Dua

Tiga

Bendera jatuh kanaya mulai menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi sehingga daren kewalahan untuk menyelipnya.

"Ayo kanaya semangat"

"Semangat Daren jangan mau kalah lo sama cewek"

"Semangat naya"

Sorak suara para penonton menyemangati sang idolanya masing-masing.Ada yg sangat mendukung Kanaya dan ada juga yg medukung Daren.

Dan

Citt

Kanaya menghentikan motornya saat melewati garis finish.Kanaya turun dari motornya motornya mendekati Daren yang kalah.dia sepertinya malu dan marah kepada kanaya karena dia slalu kalah melawan kanaya.

"Mana uang taruhannya ?"tanya Kanaya menyodorkan tangannya.

"Ini"Daren menyodorkan amplop berisi uangnya ke tangan Kanaya

Kanaya terseyum penuh kemenangan.Kemudian ia menaikan sebelah alisnya."berapa?"tanyaya lagi

"20 juta"Jawab Daren

"Thanks ya"

Kemudian saat Daren dan teman mulai teman-temannya mulai  pergi.Seorang lelaki tampan mendekati Kanaya dengan senyum merekah.

"Nih minum"sambil menyodorkan minumnya.

Kanaya menerima minuman dari lelaki itu."Makasih ya Dim,"papar Kanaya

Dia adalah Dimas Erlan Pradipta.Dia sahabat Kanaya sedari kecil dan juga teman sekelas Kanaya.Dimas slalu menemani Kanaya di setiap keadaaan baik maupun keadaan terburuk.

"Buat apa sih lo harus balapan kaya gini terus?"tanya dimas

"Karena gue butuh uang dim,"jawab Kanaya

"Tapi gak harus lo balapan kaya gini terus kan nay"

"Iya tapi gue butuh uang dalam waktu cepat"jawabnya sambil meneguk minumannya

"kan bisa cari pekerjaan lain karena balap liar itu bahaya nay"cemas dimas

Kanaya menggangkuk."iya gue tau dan gue tanggung semua resikonnya,"jawab kanaya dengan santainya

Dimas menyerah jika membujuk Kanaya.Karena Kanaya memang dari dulu keras kepala tidak mau mendengarkan omongan orang lain."Terserah lo deh,sekarang mana kunci motor gue,"sambil menyodorkan tanggannya

Selama ini Kanaya meminjam motor Dimas untuk balapan.Ia lakukan karena tidak ketahuan oleh ibunya.Ibunya akan marah kalau mengetahui dia balapan.

"Ini tapi misalnya nanti gue balapan pinjem lagi yah"sambil menyerahkan kunci motornya

"iya- iya.sekarang traktir makan dong karena lo menang lagi malam ini,"ajak Dimas

"oke yuk"

Sekarang giliran Dimas yg memboncengkan Kanaya.Dimas mengendarai motornya dengan cepat membelah jalan yg ramai oleh pengendara lain.Sampai ia menyelip sebuah mobil membuat lelaki yg didalamnya marah.

"Dasar ya brandalan gak tau aturan,"kesal lelaki itu menatap tajam Dimas dan Kanaya

Dimas dan Kanaya tidak mendengarkan ucapan laki-laki itu karena memang jarak mereka sudah jauh.

******

Kanaya datang ke rumahnya larut malam sekitar jam 01.00.Kanaya  memasuki rumahnya dengan mengenap-endap agar tidak ketahuan oleh ibunya karena pulang tengah malam.Tapi ia tidak melihat ibunya duduk disofa menatapnya tajam.

"Kemana aja kamu jam segini baru pulang?kamu pikir ini rumah kamu jadi kamu bisa pulang pergi seenak kamu! "Pekik Laras marah ia tak tahu selama ini Kanaya mengikuti balap liar

Kanaya menunduk."ma-af mah,"ucap kanaya terbata.kemudian Laras berjalan kearahnnya dan mengangkat satu tangganya.

Plak plak

"Dasar anak gak tau diri!"geram Laras kepada Kanaya

Tamparan keras bertubi-tubi mendarat mendarat ke pipi mulus Kanaya.Kanaya hanya memegangi pipinya yang merah karena tamparan itu.baginya semuanya sudah terbiasa dipukul,ditampar dan dicaci oleh ibunya.Tapi kanaya mencoba tersenyum walau rasa sakit dipipinya masih ada

"Makasih mah udah mau peduli sama naya,Naya sayang banget sama mamah walau mamah slalu benci sama Naya"ucap Kanaya menahan dirinya supaya tidak menangis.Ia tidak ingin terlihat lemah didepan orang lain.

Laras menatap tajam Kanaya yg menyiratkan kebencian yg besar."Mamah gak akan pernah bisa sayang sama kamu sampai kapanpun sampai kamu matipun mamah gak akan pernah sayang sama kamu!"Tegas Laras sengit

Setelah mamahnya mengatakan itu kanaya merasa hatinya merasa sakit.Ia bahkan tak mampu menatap mata mamahnya lalu ia pergi meninggalkannya dan segera menaiki tangga.

"Semoga nantinya mamah tidak menyesal,"batin Kanaya

Kanaya(On Going)Where stories live. Discover now