Aku masih disini, dengan perasaan yang tak lagi sama.
•
•
•
•|•|•
DENGAN mata yang sudah dilanda rasa kantuk, Pasifica mulai terlelap meski acara kartun dilayar laptopnya masih berjalan. Mengingat sekarang sudah pukul sebelas malam bunda dan ayah meminta Hanna untuk pulang ke rumah dan meninggalkan mereka dirumah sakit untuk menjaga Pasifica.
"Sayang, kamu pulang aja ya sekarang, besok kan harus berangkat sekolah." Bunda mengelus rambut Hanna yang kini sedang berbaring di atas paha bundanya itu.
"Hanna mau nemenin Fica disini bun," jawab Hanna.
"Biar ayah sama bunda yang disini, kan tadi Hanna sama Dirga udah nemenin Fica dari sore," sahut ayah yang baru keluar dari toilet diruangan ini.
"He'em, ayo ih kalian pulang aja, takut makin kemaleman entar," lanjut bunda seraya menepuk pelan tubuh Hanna.
Cewek itu bangun dan menatap wajah bundanya, "Serius bun?" tanya Hanna ragu.
"Iyaa my honey sweety lovely." Bunda mencubit pipi anaknya itu.
"Oh iya, dirumah Hanna sendirian dong." Hanna menatap orang tuanya satu persatu.
"Ada satpam kok," jawab bunda.
"Bukannya mang Didit lagi cuti bun?" tanya Dirga.
Bunda memukul keningnya, "Oh iyaa, bunbun forget."
Ayah menggelengkan kepalanya, "Yaudah Dirga ikut pulang kerumah aja," ucap ayah setelah sebelumnya terdiam sejenak.
"Nah iyaa Dirga nginep aja malem ini dirumah nemenin Hanna, ayah idenya pinter bangett sii, bunbun jadi gemess." Bunda mencubit kedua pipi ayah di selingi senyum gemas.
"Eh jangan, masa kita cuma berdua.. gaboleh," ujar Hanna.
"Emang kalian mau macem-macem?" Tanya bunda.
Hanna dan Dirga menggeleng kuat, "Enggak bunn, maksudnya kan gak baik kalo cowok sama cewek berduaan doang di satu rumah," bela Hanna.
"Asal kalian jadi anak baik-baik gamasalah kok, malah anak tetangga sebrang sering ngebawa temen cowoknya, tiap minggu beda jenis lagi," ucap ayah.
YOU ARE READING
Gores[On Going]
Teen Fiction--Hiatus-- "Gue rela disebut bucin kalau bucinnya sama Fica," ujar Dirga santai. Bukan tentang siapa yang lebih dulu kenal,bukan juga tentang siapa yang punya perasaan duluan, tapi tentang dia yang mampu membuat nyaman. Dilema cinta segitiga antar...