25. Dua Puluh Lima

27.5K 2.3K 76
                                    

Siang ini Kevin mau mengajak jalan Abel. Padahal Abel lagi PMS, biasanya kalau datang bulan bawaannya malas banget. Pengin rebahan terus di kasur.

"Bel, ayo mumpung aku ada waktu loh." Kevin terus saja membujuknya.

"Malas Bang, nanti ajalah. Perut aku nyeri banget tahu," katanya sedikit meringis.

Tentu saja membuat Kevin khawatir. Kevin ingat, biasanya kalau Kalila lagi datang bulan. Selalu minta diusapin perutnya entah sama mamihnya atau pun Kevin sendiri. Kevin itu tipe abangable banget.

Kevin ikut duduk di kasur Abel lalu langsung mengusap perutnya pelan.

Abel tersentak atas perlakuan pacarnya ini. "Abang." Abel menahan tangan Kevin di atas perutnya.

"Biasanya kalau Kalila lagi nyeri haid suka minta usapin ke aku." Kevin melanjutkan kegiatannya kembali.

"Sini." Kevin meraih tubuh Abel untuk bersandar di dada bidangnya.

Abel, terharu. "Abang kok jadi manis gini sih. Bikin tambah cinta aja." Abel menggelamkan wajahnya lebih dalam di pelukan pacarnya ini.

Kevin tersenyum lalu mengecup rambut Abel yang wanginya sangat memabukkan.

Satu jam berlalu, sekarang Abel dan Kevin lagi di dapur rumah Abel. Abel lagi bikinin dessert oreo buat Kevin.

Tadi Abel udah nyuruh Kevin buat tunggu di depan tv aja. Tapi cowok itu malah nolak. Katanya gak mau jauh - jauh dari Abel. Dasar bucin.

"Nanti tunggu dingin dulu ya Bang." Abel memasukkan dessert oreonya ke dalam freezer.

Abel mengajak Kevin untuk ikut duduk di ayunan depan rumahnya. Mamah papah Abel masih di luar negeri. Jadinya di rumah sepi lagi cuman Abel sama pembantunya aja udah.

"Abang, kalau aku beneran lanjut study ke luar negeri gimana?" tanya Abel hati - hati.

Kevin menatapnya tajam penuh intimidasi. "Kamu serius? Kenapa gak di sini aja? Kamu emang gak mau nikah sama aku?"

Abel membelakkan matanya, pertanyaan nikah cukup membuatnya terkejut. "Ma - mak - sud Abang gimana?" Abel terbata - bata sekarang.

"Kalau kamu lulus langsung aku nikahin gimana?" Bukannya menjawab, Kevin malah melontarkan pertanyaan lagi. Lebih ke ajakan sih.

"Nikah? Sama Abang? Habis lulus apa? SMA apa Kuliah?" Abel masih terkejut.

"Kalila mau dinikahin sama Bimo. Aku gak mau keduluan. Ya, habis kamu lulus SMA, 'kan sebentar lagi. Itu pun kalau kamu mau. Kalau nggak ya. Yaudah aku tunggu kamu siap aja, gapapa Kalila langkahin aku," jawab Kevin sedikit pasrah.

Betul, Bimo akan menikahkan Kalila setelah Kalila wisuda. Sebagai anak pertama tentunya Kevin tidak mau dilangkahi dong.

"Abang apaan sih bercanda mulu." Kini Abel malah terkekeh. Abel masih menganggap jika ini hanya lelucon saja.

"Udah, lupain aja Bel. Ayo udah dingin kali dessert-nya." Kevin jalan duluan ke dalam.

Kevin, sadar kalau ini terlalu kecepatan. Abel masih sekolah, pikirannya pasti belum sedewasa itu. Mungkin nanti setelah pacarnya lulus SMA. Baru omongin pelan - pelan dan semoga aja Abel gak jadi berangkat ke luar negeri lanjutin study di sana.

🌸🌸🌸

Kevin tertawa lebar saat melihat pipi Abel yang celemotan karena makan dessert.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abang Tetangga !! [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang