14. Satu kelompok bersama Nando.

Начните с самого начала
                                    

“Yok berangkat!” seru Fita memasuki mobilnya diikuti Selly di belakangnya.

Fita melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi membuat Selly terus saja berteriak-teriak ketakutan, karena memang Selly tidak terbiasa menaiki mobil cepat-cepat seperti ini. Itulah yang membuatnya refleks berteriak.

Sesampainya di tempat yang dituju yang tak lain adalah sekolahnya, mereka pun turun dari mobil dan berjalan ke arah kelas masing-masing.

“Doain semoga ada cowok yang lirik gue,” bisik Fita berlalu ke kelasnya.

Selly tertawa kecil. “Oke siap haha!”

Setelah itu Selly memasuki kelasnya dan duduk di mejanya. Tatapan Selly bertemu dengan tatapan tajam Zidan, entah kenapa Selly menjadi salah tingkah jika ditatap seperti itu. Selly hanya menendang Zidan sekilas dan dididik di kursinya.

Tak seberapa lama guru SBK yang terkenal dengan nama Bu Hani pun masuk ke kelasnya sambil membawa tumpukan buku-buku yang sangat banyak. Pelajaran pun dimulai dengan keadaan hening.

“Nah, pelajaran kali ini adalah tentang makanan siap saji. Di antaranya ada kue, nasi goreng dan lain-lain. Bagi dua kelompok ya. Yang satu perempuan dan yang satu laki-laki, buat makanan yang cukup unik ya anak-anak. Nanti ibu akan nilai setiap segi bentuk dan rasa makanan tersebut.” ucap Bu menyuruh para muridnya untuk segera berbagi kelompok.

Bu Hani membagikan sebuah kertas. Kalau kertasnya sama dengan orang lain, berati dia lah yang akan menjadi kelompoknya.

Selly mengambil kertas yang berwarna coklat, kemudian dia membukanya berbarengan dengan teman-temannya yang lain. Zidan menyenggol lengan Selly agar berbalik.

“Sell, lo kelompok apa?” tanya Zidan menatap Selly penuh harap.

Selly membuka kertasnya dan menengok ke arah Zidan. “Aku kelompok kaktus, kalo kamu?”

Zidan yang tadinya tersenyum, sekarang tatapannya menjadi datar kembali. Rupanya dia tidak sekelompok dengan Selly karena lambang kelompoknya berbeda. “Gue anggrek.”

Selly mengangguk. Tatapannya kini beralih kepada Nando yang menatapnya jengah. Kemudian Nando mendekati bangku yang diduduki Selly bersama Kania, tanpa berucap apapun Nando menaruh kertas biru di meja Selly dan kembali ke tempatnya semula.

Selly membuka kertas itu dan ternyata mereka satu kelompok. Namun Selly membalikan kertas itu, disana ada yang bertulisan. 'Bikin makanannya di rumah gue, kebetulan bahan-bahan masakan di rumah gue banyak'. Setelah Selly membacanya dia pun melipat kertas itu kembali dan memasukkannya ke dalam saku bajunya.

***

Kring

Jam pelajaran pun sudah berakhir, sekarang waktunya mereka pulang ke rumah masing-masing. Namun tidak dengan Selly yang pulang ke rumah Nando untuk mengerjakan tugas dari Bu Hani yaitu membuat makanan cepat saji.

Dari arah parkiran. Selly meminta izin kepada Fita untuk pulang agak sore, awalnya Fita menolak. Namun setelah sadar ada kehadiran Nando disana, ia pun terpaksa mengiyakan.

“Ayok!” Dengan tidak sabaran Nando menarik tangan Selly menuju parkiran tempat motornya di parkirkan.

Tak sengaja tatapan Selly bertemu dengan tatapan teman-temannya. Kania dengan cepat menghampirinya sambil memeluknya dari samping. “Omg Sell, lo tau nggak, kalau gue sekelompok sama si lutung itu,” Tunjuk Kania kepada Hanan.

Lorong Kematian [SELESAI]Место, где живут истории. Откройте их для себя