KEDATANGAN SANG RADEN

2.2K 131 2
                                    

Hari ini adalah hari terakhir kegelapan melanda ayah. Jam 9-10 pagi , mas Gofar kembali datang kerumah. Kali ini tidak ditemani istri dan anaknya.

Aku masih ingat.

Ia turun dari mobil bersama seorang lelaki yang cukup berumur dilihat dari pakaiannya , mungkin kejawen. Membawa tasbih melilit ditangan kanannya berwarna putih.

Mas Gofar memperkenalkan orang itu kepada aku dan ibu , Tatapannya sangat beda dari orang-orang pada umumnya. Sangat tajam , melihat matanya saja terasa seperti akan terhipnotis olehnya.

Dia adalah raden yang dimaksud oleh mas Gofar. Ia datang dengan maksud membantu ayah karena mas Gofar yang meminta bantuan.

Kami mempersilahkan masuk dan langsung ke ruang tengah tempat ayah terkapar.

Sekarang kami diruang tengah dengan aku , ibu , mas gofar dan raden serta ayah yang berada ditengahnya. Kami duduk melingkari ayah.

Tanpa percakapan apapun lagi , Raden memfokuskan dirinya kepada ayah. Memegangi kepalanya dan memakaikan tasbih menjadi seperti kalung dileher ayah dan berkata KELUAR! .

Momen ini adalah momen dimana pertama kalinya aku benar benar takjub tak berkata.

Sesaat Raden mengucapkan kata keluar , terdengar teriakan keras yang terdengar sampai merasuk ke otak. Bahkan , ibu pun sampai menutup telinganya.

Entah darimana letak pasti teriakan itu berasal , yang jelas aku tau teriakan itu berasal dari dalam rumahku.

Teriakan itu berlangsung kurang lebih 1 menit dengan jeda 3 kali.

Aku ibu bahkan juga mas Gofar kala itu tak berkutik sama sekali , bingung harus berbuat apa jadi kita bertiga hanya mengikuti intruksi dari Raden.

Sesudah menghilangnya teriakan itu , mas Raden berkata kalau penyakit ini adalah kiriman dari salah satu rekan kerjanya yang sirik dengan ayah.

Ibu menanyai siapa orang tersebut , tapi Raden tidak memberitahukan namanya. Ia bilang cukup kita doakan saja agar orang yang berbuat di masukan ke surga nya sang pencipta.

SELANJUTNYA>

SANTET TELUH SOANG (LENGKAP)Where stories live. Discover now