Bagian 35

11.3K 915 16
                                    

Matahari telah tenggelam. Cahaya matahari sudah digantikan dengan bintang kecil yang terhias dilangit dan beribu cahaya lampu yang menerangi bumi.

Salah satu anak kembar membuka matanya dan mengucek pelan. Menoleh ke arah jendela ternyata malam tiba, kemudian menengok ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 18.45. Setelah itu dia mengarahkan kepalanya kepada seseorang yang mirip dengannya masih tertidur lelap.

"Kak affi, bangun" gerak raffa pada tubuh raffi

"Eughhh" lenguh raffi

"Jam berapa affa?" Tambah raffa masih tetap menutup kedua matanya.

"18.45 kak, ayooo bangun cepeett" tukas raffa sambil menarik tangan raffi agar raffi duduk.

"Raffa ke kamar mandi dulu, pas raffa udah keluar, kak affi harus sudah bangun" titah raffa

"Hmmm" balas raffi

Raffa segera melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci mukanya. Raffi yang ditinggalkan diranjang mengambil bantal di sebelahnya kemudian memeluk bantal tersebut dan menempelkan kepalanya pada bantal besar itu karena dia masih mengantuk.

"Isshhh kakak koq belum bangun" gumam raffa setelah keluar kamar mandi dan mengetahui raffi masih memejamkan matanya.

"Kakaknya raffa ayoo bangunn" ganggu raffa sambil mengunyel-unyel wajah raffi.

"Hmmmm" balas raffi yang merasa tidak terganggu dengan apa yang raffa lakukan pada wajahnya

Raffi yang tak kunjung bangun akhirnya raffa mengambil bantal raffi yang dijadikannya sebagai penyangga. Memposisikan diri memunggungi raffi. Meletakkan tangan raffi ke bahu raffa dan bersiap untuk menggendong raffi. Namun usahanya sia-sia. Karena bobot raffa dan raffi cukup jauh dengan raffa yang jarang berolahraga tentu membuat ototnya layu.

"Isshh kak affi berat amat sih" gerutu raffa

"Coba lagi deh sekali lagi" gumam raffa

1 2 3 badan raffi terangkat, tetapi baru dua detik raffa sudah jatuh kembali ke kasur raffi dengan posisi raffi yang masih memegang leher raffa tertindih oleh raffa yang berada diatas. Karena raffa berniat menggendong raffi di punggungnya.

"Ngga kuat hmmm" lirih raffi sambil terkekeh

"Ishh kak affi mah. Kalo udah bangun jangan pura-pura tidur dong" decak raffa sebal tetapi masih diam dengan posisi tersebut.

"Makanya affa jangan sok kuat mau gendong kakak hmm"lirih raffi lagi

Raffa yang merasa diledek oleh raffi akhirnya mulai melepaskan tangan raffi yang melekat pada lehernya. Tetapi, raffi justru mengeratkan tangannya sehingga raffa tidak bisa melepaskan tangan raffi dari lehernya

"Kakak lepasiinnn" ucap raffa

"Sebentar aja" balas raffi

"Udah lepasin. Pasti kita udah ditunggu ini dibawah. Atau ngga ..." sahut raffa

"Atau ngga apa hmmm" jawab raffi yang masih memejamkan matanya

"Atau ngga...." sahut raffa dengan tersenyum. Kemudian dia mulai membalikkan tubuhnya dan menggelitikan pinggang raffi.

"Hahahaaha.. iya iya iya ampun. Udah udah oke. Kakak geli haha" ucap raffi yang merasakan geli dipinggangnya karena ulah raffa

"Salah siapa nantangin raffa hmmm" ujar raffa yang semakin menjadi menggelitiki raffi

"Haha iya iya ampun kakak ngga gitu lagi hahaha" ujar raffi masih tertawa

"Oohhhh anak daddy senang apa hmmm. Sepertinya daddy ingin bergabung juga" ucap bram yang masuk ke kamar raffi berniat ingin membangunkan mereka makan malam tetapi malah mendengar kedua anaknya sedang asik tertawa. Saat bram masukpun mereka tidak menyadarinya

"Daddy, tolong haha hentikan affa daddy hahaha" ucap raffi yang masih mencoba menahan tangan raffa tapi selalu gagal.

"No daddy, daddy bantu raffa saja. Karena kak affi nakal sama kak affi udah ngerjain raffa tadi" sahut raffa

Bram yang mendengar ucapan mereka memutuskan untuk mengelitiki mereka berdua hingga si kembar merasa kegelian dan ketiganya tertawa lepas dikamar raffi.

"Daddy  hahaha udah daddy perut raffi sakit karna ketawa" ucap raffi yang masih tertawa sejak tadi

"Kak affi" ucap raffa sambil menengok ke arah raffi yang memberi kode kepada raffi agar mereka berdua bekerjasama mengelitiki bram. Raffa yang paham langsung mengangguk

"1 2 3" ucap raffa. Akhirnya sekarang posisi mereka terbalik dengan bram yang digelitiki oleh kedua anak kembarnya

"Sudah sudah. Daddy menyerah. Okey. Daddy minta maaf okey." Ucap bram yang geli dengan tingkah anaknya.

"Baiklah kak, raffa kira cukup. Karena daddy sudah cukup usia untuk beristirahat. Hihihihi" celetuk raffa

"Hmmm" balas raffi

Kemudian si kembar melepaskan bram dan bertos ria. Setelah itu berjalan keluar kamar raffi dan meninggalkan sang daddy yang cengo dengan perkataan raffa.

"Awas kedua anak nakal itu" batin bram namun akhirnya tersenyum juga melihat kekompakan kedua anak kembarnya.

▪️▪️▪️▪️

"Loh daddy mana sayang? Bukannya tadi daddy membangunkan kalian berdua sayang" Tanya mommy yang merasa heran karena yang masuk ke ruang makan hanya si kembar tanpa bram.

"Daddy lagi istirahat mom" balas raffi

"Istirahat? Kenapa sayang?" Tanya adelia

"Biasa mah, faktor U. Hihihi" jawab raffa terkikik

Sedangkan yang lain tersenyum dengan tingkah raffa. Padahal selama ini tidak ada yang berani dengan bram kecuali thomas dan oma opa.

"Puas kalian hmm mengerjain daddy?" Ucap bram yang sudah sampai di ruang makan.

"Siapa yang ngerjain daddy?" Tanya raffa dengan raffi

Raffi yang ditanya hanya mengedikkan bahunya seolah tidak tau.

"Awas kalian berdua. Nanti daddy hukum kalian" ucap bram yang berniat menggoda mereka.

"Mommy mau makan itu yang dideket mommy, ayam panggang" ucap raffa yang menghiraukan ucapan daddy dan mengalihkan ucapan daddy agar daddynya lupa.

"Mommy raffi mau juga" tambah raffi yang membuat bram harus menghela napasnya kasar karena usahanya sia-sia. Sedangkan yang lainnya terkikik geli melihat tingkah bram, Tak terkecuali anak-anak mereka.

Akhirnya makan malampun berjalan seperti biasanya dengan bram yang masih sedikit muring-muring.

"Kak affi ngga suka sayur ini" ucap raffa karena tadi valeri meletakkan beberapa sayur dipiring raffa

Raffi yang paham mengambil sayur raffa dan meletakkannya dipiringnya agar dia bisa memakannya.

▪️▪️▪️▪️

Makan malam telah usai. Sekarang semua keluarga wijaksa kecuali oma dan opa sedang bersantai di ruang keluarga.

Raffa yang asik dengan komiknya. Yang sebelahnya ada elang dan verrel. Sedangkan orang tua sedang berbincang mengenai bisnis. Raffi hanya diam saja disamping brian dengan memejamkan matanya. Karena posisinya disamping raffa telah dicuri oleh verrel.

"Kak, affa ikut ekskul publikasi" lirih raffi kepada brian masih tetap dengan memejamkan matanya

"Iyah, nanti kakak awasin hmm. Jangan khawatir" balas brian dengan lirih

"Hmmm"balas raffi

"Tidurlah jika lelah" ucap brian

Sebenarnya brian tau semua aktivitas yang dilakukan oleh si kembar di sekolah. Termasuk dengan hal yang sekecilpun brian tahu. Hanya brian diam agar mereka bisa menyelesaikannya sendiri. Jika memang harus dia ambil alih maka brian akan mengurusnya sendiri. Tapi tidak dengan kaki tangan raffi. Karena orang tersebut langsung dibawah kepercayaan opanya.

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (Overprotective Family)Where stories live. Discover now