Bagian 26

13.9K 1K 21
                                    

Verrel, elang, raffi dan raffa sekarang sedang berada di dalam mobil yang akan mengantarkan mereka berempat ke mansion untuk beristirahat. Tak kunjung sampai rumah membuat raffa terkantuk-kantuk. Dengan tanggap, tangan raffi meraih kepala raffa secara perlahan dan meletakkannya pada pahanya. Kebetulan mobil yang mereka naiki adalah mobil mewah yang memiliki tempat duduk yang panjang. Sehingga raffi bisa membantu raffa untuk meluruskan kaki raffa ditempat duduk.

"Ka ambilin selimut dikursi belakang" ucap raffa pada verrel

Verrel dengan segera mengambil selimut dan kemudian memakaikannya kepada raffa. Raffa yang sudah merasakan hangat pada tubuhnya langsung membalikkan badannya yang semua mengarah ke verrel dan elang sekarang membelakangi verrel,  menduselkan wajahnya ke perut raffa mencari kenyamanan.

"Udah mirip banget itu sama bayi kak" kekeh elang.

"Iya bener tuh. Ngakunya udah gede ngga mau dicium, ngga mau digendong tapi kelakuannya masih kayak bayi gitu." Kekeh verrel

"Sstt diem, dia adek gue ya. Jangan ngomongin adek gue" tukas raffi

"Adek kita juga kali fii"balas elang

Raffi pun tidak membalas ucapan elang. Raffi hanya mengelus lembut rambut raffa agar raffa bertambah nyenyak dalam tidurnya.

Sesampainya di halaman mansion,verrel membantu raffi mengambil alih raffa. Dia kemudian menggendong raffa ala koala dan sambil menepuk nepuk pelan punggungnya agar tidurnya tidak terganggu karena tadi raffa sempat melenguh.

"Raffi langsung ke kamar aja ya, kamu pasti lelah dan besok harus sekolah. Biar malam ini raffa sama kakak" ucap verrel sambil mengacak pelan rambut raffi yang membuatnya sedikit sebal dan kemudian melangkah meninggalkan verrel. Verrel dan elangpun berjalan pelan dibelakang raffi yang tadi telah masuk terlebih dahulu.

"Adekmu yang satu itu ka, beda jauh sama yang ini nih" ucap elang kemudian mengecup pelan pucuk kepala raffa

"Iyah tapi sekarang udah lumayan lah dia semenjak ada raffa ada perubahan sedikit. Ngga secuek dulu" elak verrel

"Iya sih kak. Yaudah kak, aku ke kamar dulu yah" sahut elang yang sudah dekat kamarnya.

"Hmmm" dehem verrel

▪️▪️▪️▪️

Cekleek

Kamar raffa terbuka dengan dibantu bodyguard yang berjaga dikamar raffa. Raffa yang sudah dikenalkan kepada publik membuat keluarganya melakukan penjagaan raffa semakin ketat. Sebelum dikenalkan kepada publik memang raffa selalu dalam pantauan keluarganya dalam jarak jauh, tapi sekarang mereka menambah penjagaan pada jarak dekat raffa dan tidak membiarkan raffa sendirian. Harus selalu ada menjaganya. Bagaimana dengan raffi. Raffi juga sama sekarang penjagaannya diperketat tetapi dalam jarak jauh saja. Karena raffi sudah terbiasa dalam menjaga dirinya. Dia juga memiliki tangan kanan sendiri yang diberikan oleh wira seperti cucu wira lainnya. Hanya raffa yang tidak memiliki orang kepercayaan sendiri sebab raffa sudah dipantau oleh semua anggota keluarga kecuali verrel, elang, dan raffi.

Verrel dengan segera meletakkan raffa diranjang dengan pelan. Melepas sepatu, jas, dan melonggarkan kemejanya agar raffa tidak merasa sesak. Kemudian mulai menutupi tubuh raffa sebatas dada dengan selimut. Verrel kemudian mulai melepas jas, dasi, dan mengganti sepatunya dengan sandal rumahan dikamar raffa. Setelah itu dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum tidur. Selesai dengan keperluannya dikamar mandi dia masuk ke selimut yang sama dengan raffa dan menutupi dirinya. Mengecup pelan, memeluk raffa, dan menyusul raffa tidur kemudian.

▪️▪️▪️▪️

"Baby bangun sayang, sudah pagi. Baby tidak sekolah hmm" ucap verrel lembut

"Eughhhh kakakkk jam berapa?" Sahut raffi parau

"Jam 05.45. Atau raffa mau libur aja hari ini" goda verrel sambil mengecup kedua mata raffa agar cepat terbangun.

"Ngga mau, raffa mau sekolah sama kak affi." Balas raffa lirih

"Yaudah bangun dong baby, nanti baby bisa terlambat kalo ngga cepat siap-siap"

"Iya kak"

Dengan segera raffa mulai membangunkan dirinya menjadi duduk sambil menutup matanya. Menyibak selimut. Menurunkan kedua kakinya ke lantai menggerak-gerakkan kakinya mencari sandal. Kemudian perlahan berjalan dengan sedikit sempoyongan menuju kamar mandi.

Verrel hanya mengikuti raffa dan sesekali memegang raffa agar tidak jatuh ke lantai dan menabrak tembok. Setelah sampai di kamar mandi dimulai membantu raffa membuka baju raffa bagian atas dan membasuh muka raffa agar matanya terbuka. Setelah dirasa cukup dia keluar dari kamar mandi dan membiarkan raffa mandi sendiri.

Sambil menunggu raffa selesai mandi, verrel mulai menyiapkan seragam raffa dan sepatu plus kaos kaki serta memeriksa kembali tas raffa untuk keperluan sekolah hari ini.

Raffa perlahan keluar dari kamar mandi, dengan tanggap verrel membantu raffa bersiap mulai memakaikan seragam, mengancing baju, memakaikan kaos kaki dan sepatu. Bukan raffa tidak bisa menyiapkan dirinya sendiri. Hanya saja raffa itu sedikit lamban dalam bergerak jika dibiarkan maka raffa akan terlambat sampai sekolah. Setelah memastikan semuanya sudah digunakan raffa dan tidak ada yang tertinggal, verrel langsung mengajak verrel ke ruang makan dan tak lupa kecum pagi dari raffa.

Cekleek

"Eumm??? Kakak.. kenapa om-om di depan kamar raffa, biasanya kan tidak ada??" Ucap raffa

"Hanya untuk berjaga-jaga sebelum suatu hal terjadi, kakak mau baby menerimanya oke, karena ini keharusan" balas verrel

"Kan raffa selalu sama kalian kak dan lagi ini didalam rumah lhoo kak. Maaf ka, apa ini tidak berlebihan?" Lirih raffa

"Tidak ada yang namanya berlebihan kalau menyangkut keselamatan kita semua baby. Baby tidak perlu terganggu, anggap saja mereka tidak terlihat" sahut verrel

"Gimana mau anggap ngga keliatan, orang udah jelas-jelas 2 lelaki berpostur besar berjas hitam dan lebih tinggi dari raffa. Gimana coba caranya menganggap ngga keliatan kakk" pikir raffa

"Sudah tidak perlu dipikirkan, ayoo kita ke ruang makan. Pasti mereka semua sudah menunggu baby"

"Iya kak"

Mengikuti verrel yang menggandeng tangannya.

▪️▪️▪️▪️

"Selamat pagi" ucap raffa saat tiba diruang makan

"Pagi baby/affa/sayang" ucap mereka serempak

Tak lupa raffa mulai berkeliling mengecup satu per satu anggota keluarganya, kemudian duduk samping raffi.

▪️▪️▪️▪️

Dilain tempat pada rumah yang megah ada seorang paruh baya sedang meminum kopi paginya sambil membaca surat kabar. Ada satu berita yang membuatnya sedikit tersenyum amat sangat kecil.

"Oh.. kau sudah kembali ke keluargamu baby... kau terlihat tampan dan bahagia dengan mereka. haruskah aku memberimu hadiah, yang pasti akan membuatmu lebih bahagia lebih dari ini. Tunggu hadiahku babyku sayang" monolog pria itu.

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (Overprotective Family)Where stories live. Discover now