Bagian 14

21.5K 1.5K 17
                                    

"Kak affi, mereka siapa kak?" Bisik raffa ditelinga raffi

Teeeetttttt teeeeettttt

Belum terjawab pertanyaan raffa bel sudah berbunyi. Selurus siswa mulai duduk ditempatnya masing-masing. Riezky dan gilang duduk didepan raffi sedangkan aldo duduk dibelakang. Karena biasanya aldo duduk bersama raffi sehingga kini dia duduk sendiri. Dapat dipastikan aldo baik-baik saja dengan hal itu.

"Mereka sahabat kak affi, nanti pas istirahat ya kakak kenalin" menjawab pertanyaan raffa setelah suara bel selesai.

"Iya kak" cengir raffa.

Jam belajar akan segera dimulai yang ditandai dengan masuknya seorang guru kedalam ruang kelas raffi.

"Selamat pagi anak-anak,, sebelum kita memulai pelajaran hari ini, kebetulan kelas kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu nak" tutur guru tersebut sambil menunjuk raffa.

Raffa yang merasa terpanggil akhirnya mulai berdiri ditempat duduknya. Hal tersebut membuat semua atensi kelas langsung tertuju pada raffa. Raffa yang ditatap oleh seluruh kelas mulai merasa gugup. Kemudian dia menoleh ke arah raffi, raffi hanya mengangguk seolah-olah berkata semuanya akan baik-baik saja.

Dengan menutup matanya sejenak dan menghela napas sekali kemudian membuka matanya, raffa mulai menatap menoleh ke kanan dan ke kiri secara pelan.

"Perkenalkan nama saya Raffa Aleano Wijaksa, teman-teman bisa panggil saya raffa. Terima kasih" ucap raffa sambil tersenyum.

"Apakah ada yang mau bertanya kepada raffa"ucap guru itu lagi.

"Raffa nama dan mukanya mirip dengan raffi, apakah kalian saudara?" Tanya salah satu siswa.

"Iya, kak affi adalah kakak raffa" sahut raffa

Setelah mendengar hal tersebut riezky dan gilang langsung menatap raffi seolah-olah meminta penjelasan. Karena selama ini raffi tidak pernah bercerita tentang adik kecilnya itu. Tapi raffi hanya mengedikan bahunya. Sedangkan aldo membiarkan saja karena aldo sudah tau terlebih dahulu setelah selesai kerja kelompok, raffi langsung bercerita padanya. sedangkan seluruh siswa tak kalah tercengang dengan sebutan raffa kepada raffi yang disematkan.

"Affi? Seorang yang dingin dikelas dipanggil affi?" batin sebagian anak kelas.

"Oke, ibu adalah wali kelas kamu raffa, raffa bisa panggil saya dengan bu dina" ucap bu dina

"Baik bu" sahut raffa dan akhirnya dia kembali duduk.

"Baik anak-anak, sekarang kita kembali ke pelajaran ya, sekarang kalian buka buku paket halaman 156 dan bla bla bla" terang bu dina

▪️▪️▪️▪️

Teeeetttttt teeettttttt teettttttt

Setelah lama berkutat dengan pelajar matematika selama 3 jam akhirnya bel istirahat berbunyi. Bu dina pun keluar dari ruang kelas. Semua siswa/i mulai berhamburan menuju kantin. Raffa, raffi, aldo masih membereskan buku pelajarannya sedangkan riezky dan gilang langsung menghadap ke belakang siap untuk mengintrogasi raffi. Raffipun langsung menarik tangan raffa dan berjalan menuju kantin bersama aldo.

"Eehhh jangan kabuur dong" cegat gilang

Raffipun hanya menyingkirkan tubuh gilang dan kembali berjalan.

"Fii, koq kamu ngga cerita sih sama kita, kamu tega banget tau ngga sama kita" tanya riezky dengan dramanya

"Iya nanti oke, sekarang affa laper kita dikantin aja ngobrolnya" tukas raffi

"Bener loo yaa, awas kalo ngga,, nanti gue aduin lho sama si kukun biar dia ikutin lo terus" terang gilang dengan seriusnya. Sedangkan raffi hanya berdehem saja.

Si kukun adalah salah satu makhluk kasat mata yang dikenal sebagai penunggu pohon beringin di taman sekolah.

Setiba geng raffi dikantin kelas 10, mereka selalu menjadi sorotan karena pesona mereka yang tidak diragukan lagi yaitu tampan, anak konglomerat, dan memiliki aura yang kuat. Mereka hanya mengabaikan saja dan tetap berjalan santai ke meja kantin yang memang biasanya mereka pakai untuk geng mereka.

"Kalian pesen apa?" Tanya gilang

"Affa mau makan apa?" Tanya raffi ke affa

"Gado-gado aja ka" jawab raffa

"Gado-gado 2 sama jus jambu 2" ucap raffi ke gilang

"Samain" ujar aldo

"Gue siomay sama jus jeruk" timpal riezky

"Kagak, lo ikut gue, gue ngga bisa bawanya ntar" sahut gilang sambil menggeret tangan riezky

"Isshhh tadi kan nawarin" bela riezky

"Bodo amat" sahut gila

Mereka pun melenggang pergi untuk memesan makanan dan minuman.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, raffapun melihat sekeliling kantin sebentar kemudian membenamkan kepalanya dengan melipatkan kedua tangannya diatas meja. Raffi yang melihat raffa hanya memperhatikan saja dan mulai membuka suara karena raffa tak kunjung bergerak.

"Kamu kenapa affa?"

"Belum terbiasa diliatin banyak orang kak, ngga nyaman" cicit raffa yang ternyata didengarkan juga oleh aldo

"Nih baca buku aja" ucap aldo sambil menyodorkan bukunya.

"Eumm bukannya kaaak...."

"Aldo, panggil aja aldo" potong aldo

"I-iya. Bukannya kak aldo sedang baca bukunya?" Tanya raffa

"Nggak" sahut aldo

Raffa mengiyakan saja. Setelah membaca beberapa halaman pesananpun datang. Akhirnya raffa menutup bukunya dan memberikannya kembali kepada aldo.

"Makasih kak bukunya" ujar raffa sambil tersenyum

"Hmmmmm" sahut aldo

"Affa, kenalin ini sahabat kakak, itu gilang dan yang itu riezky dan kalian ini saudara kembar gue namanya raffa aleano wijaksa" jelas raffi

"Raffa kak, salam kenal" balas raffa sambil memperkenalkan dirinya. Cerita tentang adanya raffa sekarang didepan mereka pun mengalir singkat dari raffa ke gilang dan riezky.

"Jadi kita sekarang punya dedek emesh dong" sahut gilang

"Adek gue ya, bukan ade lo, mana mau dia jadi ade loo" balas riezky

"Idiiihhh masih mending guee kemana-mana kali daripada loo" tukas gilang

"Nih ya gue kasih tau, gue itu tajir, ganteng, lucu, pinter. Apalagi juga yang kurang? Sedangkan lo yang ada nyebelin" sahut riezky

"Eh emang lo ngga ngaca apa siapa yang lebih nyebelin. Seluruh sekolah ini juga tau, bahkan mba kunkun juga tau kalo itu lo" balas gilang

"Lo"

"Lo"

"Lo"

"Diem ngga lo pada, makan" titah aldo yang mulai jengah dengan sikap kekanakan mereka

Merekapun akhirnya diam, dan raffa hanya tersenyum saja melihat tingkah mereka. Sedangkan raffi yang sedari tadi mengacuhkan penbicaraan riezky dan gilang sekarang sedang menukar gado-gado milik raffa dengan miliknya yang sudah dia aduk dengan bumbunya dan menambahkan telur dan lontong miliknya agar raffa makan banyak.

"Makasih kak" ucap raffa karena dia suka telur.

"Iyaaa" jawab raffi

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (Overprotective Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang