Bagian 30

12.2K 1K 19
                                    

Ceklek

Pintu kamar raffi terbuka dan kedua anak kembar tersebut masuk ke dalam menuju tempat tidur. Perlahan si kecil membantu kakaknya mendekati ranjang.  Berjalan ke walk in closet, memilih beberapa baju, kemudian keluar menuju si kakak. Menyerahkan bajunya.

"Kak affi pakai baju pendek aja, biar lukanya ngga ke gesek-gesek dengan baju kakak" ujar raffa kemudian meletakkan sepatu raffi ke dalam pojok ruangan setelah tadi raffi melepaskannya.

"Sini raffa bantu" ucap raffa lagi

Dengan telaten raffa membantu melepaskan baju olahraga raffi, kemudian memakaikan baju pendek berkancing agar mudah melepaskannya. Setelah selesai, raffa langsung meminta raffi untuk tidur. Dengan membantu menyelimuti tubuh si kakak.

"Sekarang kak affi tidur aja yah, raffa bakal disini nemenin kakak. Kak hape kakak mana? Hape raffa masih disita kak brian hehehe" tukas raffa

"Ada di tas, ambil aja" balas raffi yang sedang berbaring kemudian menutup matanya.

Raffa segera menggeledah tas raffi untuk mencari benda persegi itu. Setelah ketemu, dia langsung melompat ke kasur di sebelah kakaknya.

"Astagfirulloh dek,, pelan-pelan. Nanti jatoh"ucap raffi kaget dengan ranjangnya yang tiba-tiba bergerak.

"Hehe maaf kak. Yaudah kakak tidur aja. Kalo butuh apa-apa bilang sama raffa. Raffa mau main game di hape kakak" balas raffa

"Raffa ngga tidur hmm?" Rayu raffi

"Nanti aja setelah kakak udah tidur. Hehe" balas raffa sambil membuka dan mendownload game di hape raffi.

Raffi yang mendengar penuturan raffa memilih membiarkannya saja. jujur dia sudah lelah dan ingin istirahat sejenak. Perlahan raffi mulai menutup matanya dan terlelap. Sedangkan raffa masih asik bermain game yang membuatnya candu.

Setelah lama bermain game dan sadar si kakak sudah tertidur lelap, raffa mendekat ke arah raffi dan mengecup pelan pelipis raffi.

"Cepet sembuh ya kak, raffa sayang kak affi" lirih raffa pelan.

Kemudian raffa melanjutkan bermain game yang tadi sempat tertunda. Lama semakin lama matanya mulai sayu karena kantuk. Akhirnya dia menghentikan gamenya dan bergabung dengan selimut yang sama dengan raffi, tangannya dia letakkan di atas perut raffi hati-hati agar tidak mengenai luka raffi dan tak lama dia terlelap.

▪️▪️▪️▪️

Waktu menunjukkan pukul 19.00 dan semua anggota keluarga telah berkumpul kecuali si kembar dan oma serta opa di ruang makan.

"Sayang, mana si kembar kenapa tidak terlihat? Bukankah mereka belum makan malam?" Tanya bram

"Duh lupa, maaf sayang  raffi tadi sempat terluka di beberapa bagian tangan dan kakinya dan sedikit dahinya saat disekolah. Jadi tadi mommy memintanya beristirahat begitu juga dengan raffa sayang" jelas valeri

"Koq bisa mom?" tukas vino

"Kata temen elang, raffi jatuh saat tanding basket kak" balas elang yang kebetulan mendapat informasi dari temannya yang bertugas sebagai wasit.

"Vino periksa raffi dulu ya" tutur vino dan segera bangkit. Tapi kembali duduk saat mendengar penjelasan valeri.

"Vino makan dulu saja ya sayang, nanti kalo sudah makan vino bisa periksa raffi, kebetulan tadi mommy sudah obati lukanya. Mommy rasa tadi raffi terlihat  sangat lelah" balas valeri

"Baiklah mom" sahut vino

Mereka yang hanya mendengarkan percakapan singkat tersebut merasa khawatir dengan kondisi raffi. Karena raffi jarang terluka. Agar lekas memeriksa kondisi raffi, mereka dengan segera mulai melaksanakan acara makan malam mereka dengan tenang.

"Sekarang kita makan dulu, setelah itu bisa jenguk raffi bersama" ucap thomas dan yang lain mengangguk singkat.

▪️▪️▪️▪️

Ceklekk

Pintu raffi terbuka oleh bram kemudian masuk ke dalam kamar raffi yang luas. Seluruh keluarga yang melihat si kembar tertidur langsung tersenyum tipis dengan posisi raffa yang memeluk raffi. Walau kejadian ini sering mereka lihat entah mengapa mereka juga tidak pernah bosan.

Vino langsung mendekat ke arah raffi dan memeriksa luka di tubuh raffi. Raffi yang merasa salah satu anggota tubuhnya disentuh mulai membuka matanya, mengerjap pelan untuk menyesuaikan cahaya yang berebut memasuki netranya.

"Tidurlah lagi, kakak hanya mau memeriksanya sebentar" ucap vino yang tau raffi bangun.

Raffi yang baru membuka matanya hanya mendengar samar ucapan vino, setelah mengerjapkan matanya beberapa kali. Dia sedikit kaget karena seluruh keluarganya berada di kamarnya dan raffa disampingnya masih terlelap.

"Raffi ngga papa koq kak" lirih raffi

"Kakak hanya mau memeriksanya hmm" sahut vino

Raffipun akhirnya memilih membiarkan vino memeriksa tubuhnya yang terluka. Saat akan memeriksa bagian tangan yang sebelahnya. Vino bingung. Karena raffa masih tertidur. Aran yang paham langsung membantu vino dengan mencoba mengangkat raffa sebentar. Tetapi baru mencoba menyingkirkan tangan raffa dari perut raffi, raffa sudah merasa terganggu.

"Eunghhh"lenguh raffa sambil mengeratkan kembali tanganya ke pinggang raffi.

Setelah tenang kembali aran mencoba lagi melepaskan tangan raffa.

"Jangan ganggu raffa, raffa lagi main sama kak raffi" lindur raffa. Dan mengeratkan kembali ke tubuh raffi.

Verrel dan elang terkikik pelan mendengar igauan raffa. Sedangkan yang lainnya hanya tersenyum gemas dengan tingkah raffa.

"Yang sebelah ini ngga papa koq ka hanya lecet sedikit" tutur raffi agar mereka tidak menganggu raffa lagi

"Raffi harus diperiksa semuanya sama kak vino" tukas bram

Dengan segera bram mengambil alih raffa agar vino dapat memeriksa semua luka raffi.

"Eugghh. Ka affi mainnya jangan jauh-jauh" igau raffa lagi

"Ssstttt iya iya raffa main lagi ya" lirih bram sambil mengelus punggung raffa agar tertidur kembali kemudian menggendongnya ala koala

Setelah berhasil, vino langsung memeriksa sebelah tangan raffi. Sedangkan raffa sekarang masih dalam gendongan bram dan menepuk-nepuk pelan punggungnya.

Pemeriksaan selesai, semua luka telah dipastikan aman oleh vino. Vino juga menyuntikkan vitamin kepada raffi agar lukanya cepat sembuh.

"Sekarang raffi istirahat ya. Vino disini mom dad pah mah buat jagain raffi" ucap vino

"Baiklah, raffa daddy bawa ke kamarnya takut menganggu istirahat raffi" balas daddy

"Ngga papa dad, raffa tidur disini aja sama raffi. Kak vino juga bisa istirahat di kamar kak vino. Biar hari ini raffi sama raffa saja" tukas raffi

"Kamu yakin raffi kalau raffa tidak menganggumu" balas thomas

"Iya ngga papa pah" sahut raffi dengan senyumnya

"Yasudah selamat istirahat anak papah" kecup thomas ke raffi.

"Cepet sembuh ya sayang" ucap mamah sambil mengelus rambut raffi. Begitu juga dengan anggota keluarga yang lain segera memberi wejangan dan mengelus rambut raffi dan beberapa juga ada yang mengecupnya.

Perlahan daddy meletakkan raffa diranjang sebelah raffi dan menepuknya pelan agar tidak terganggu.

"Lekas sembuh baby, kalau ada apa-apa pencet tombol di sebelah nakas ok" ucap bram dan mengecup raffi

"Kita menyayangimu sayang" ucap mommy

Raffi hanya tersenyum menanggapinya. Kemudian bram dan valeri keluar dari kamar raffi.

Setelah tinggal mereka berdua, raffi langsung menengok ke arah raffa. Mengelus pelan rambutnya. Kemudian kembali terlelap karena kakaknya ternyata memberikan vitamin yang mengandung obat tidur agar raffi segera beristirahat. Raffi tertidur dengan wajah damai dan lega karena sudah tidak ada yang perlu dia takutkan lagi untuk berjauhan dengan raffa. Itu cukup baginya dan dia akan merasa baik-baik saja.

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (Overprotective Family)Where stories live. Discover now