Bagian 2

44.4K 2.6K 52
                                    

Sinar mentari pagi yang menilisik melalui celah gorden ke sebuah kamar yang dihuni oleh seorang pemuda yang masih asik bergelung dengan selimut hangatnya tanpa sedikitmun merasa terganggu oleh kilauan cahaya mentari.

Tok tok tok

"Raffa... Raffa... bangun nak" ucap Bunda  Ratna

"Apa belum bangun ya" monolog bunda Ratna

Cekreek (suara pintu terbuka)
Wanita paruh baya tersebut pun melangkah masuk dan mendekati ranjang raffa perlahan
"Raffa sayang... bangun nak sudah pagi" ucap Bunda ratna sambil mengelus kepala Raffa yang masih asik tidur.

"Sebentar Bunda... Raffa masih ngantuk" rengekan raffa kepada bundanya...

"Lhoo bukannya hari ini raffa harus mempersiapkan keperluan buat MOS besok... kan kemaren-kemaren belum raffa kerjain..."

"Nanti aja dech itu buuunn... masih ngantuk...tadi malem raffa ngga bisa tidur karena ujan deras"

Raffa sedari di panti memiliki phobia terhadap hujan yang berefek pada tubuh rafa yang melemas dan dapat berujung dengan pingsan dan demam tinggi jika terkena hujan. Raffa tidak tau kenapa bisa begitu. Kata bunda mungkin itu adalah dampak dari kondisi Raffa ditemukan dan mungkin ada kejadian yang menyebabkan tubuh raffa langsung bereaksi saat terkena hujan.

"Ngga boleh gitu dong... raffa kan belum sarapan... nanti maagh kamu kambuh lhoo sayang... bangun dulu yuk dan makan dulu udah ditunggu sama yang lain juga dibawah.. nanti tidur lagi setelah itu ngga papa deh.. yuk" Bujuk Bunda

"Iya iya deh bun" sahut raffa sambil cemberut dan mempoutkan bibirnya.

Akhirnya raffa pun bangun dan berjalan ke kamar mandi. Setelah selesai diapun langsung turun menuju ruang makan untuk makan bersama teman-teman panti lainnya.

"Selamat pagi semuanya" sapa raffa kepada semua orang yang ada dimeja makan

"Selamat pagi juga kak raffa/ raffa/ ade" sahut mereka serempak

Ya yang ada dipanti tidak hanya ada yang seumuran dengan raffa, ada juga yang lebih kecil dan ada juga yang lebih dewasa.

"Sini ka raffa, duduk cebelah liski" ucap riski dengan cadelnya

"Iya sayang" sahut raffa

Akhirnya sarapan berlangsung dengan khidmat dengan diawali berdoa terlebih dahulu oleh riski karena riski yang paling muda karena diajarkan seperti itu.

Setelah selesai sarapan semua orang melakukan kegiatan masing-masing. Ada yang bekerja, bermain, sekolah, dan lainnya. Raffapun mulai mempersiapkan apa-apa saja yang diperlukan untuk MOS karena dia sudah tidak mengantuk lagi untul tidur kembali

"Gimana raffa udah selesai semua" ucap bimo sambil menghampiri raffa

"Eh ka bimo.. hee... belum ka tinggal beberapa lagi.. dan itu harus dibeli diluar.. jadi nanti siang baru beli keperluan lainnya hee" cengir raffa

"Yaudah... nih kaka mumpung abis gajian buat beli keperluan MOS yang kurang" ucap bimo sambil menyodorkan beberapa lembar uang berwarna biru kepada raffa

"Eh ngga kak ngga perlu... raffa masih ada uang koq ditabungan raffa... uangnya kaka tabung aja yah... katanya kaka mau buka usaha biar nanti ngga susah-susah nyari kerjaan" tolak raffa. Karena memang bimo ingin membuka usaha untuk dikelola oleh orang-orang panti nantinya agar mempermudah kemandirian buat anak-anak panti lainnya.

"Ngga papa.. tabungan kaka masih banyak koq tenang aja ini emang udah lebihannya.. biar tabungan raffa simpan dulu untuk keperluan yang benar-benar penting yah" rayu bimo

"Iya raffa terima deh ka.. makasih ya ka" ucap raffa sambil memeluk erat bimo. Karena bimo sendiri sudah menganggap raffa sebagai ading kandungnya sendiri. Entahlah.. dia merasa sangat nyaman dengan raffa.

Fyi : bimo juga anak panti yang dulu pernah tinggal bersama raffa. Tetapi, saat ini bimo sudah dewasa dan bekerja bahkan sudah memiliki tempat tinggal sendiri walaupun masih sederhana dan masih sering mampir ke panti.

▪️▪️▪️

Waktu menunjukkan pukul 14.00, raffa berjalan mencari bundanya.

"Bun .. Bunn!!!" Seru Raffa

"Didapur sayang" sahut bunda

"Bun, raffa izin keluar ya,, mau beli keperluan MOS,, kebetulan ada yang belum ada,, ngga papa kan?" Izin raffa

"Iya ngga papa,, tapi pulangnya jangan kemaleman yah"

"Iya bun.. yaudah bun raffa berangkat yah... Assalamualaikum" ucap rafa sambil mencium pipi bunda, karena tangan bunda sedang buat adonan kue

"Walaikumsalam"

▪️▪️▪️

Setibanya di mall, Raffa langsung mencari keperluan yang dibutuhkan untuk sekolahnya seperti sepatu, buku, alat tulis dan lain sebagainya yang kebetulan lokasinya ada dilantai 3. Setelah semua keperluannya terpenuhi, raffa pun langsung bersiap untuk pulang dan turun menggunakan eskalator. Tanpa dia sadari, raffa sedang diperhatikan oleh seorang pemuda yang berusia kurang lebih 20 tahun.

"Loh ngapain dia ke mall sendiri, bukannya dia bilang mau ke pantai bareng aldo sama rizky ya.. ah entahlah.. paling dia pengin belanja sendiri" gumam pemuda tersebut

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (Overprotective Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang