Bagian 50

7K 667 33
                                    

"Papah, aku menemukan kalung raffi. Tapi tidak ada raffi disini" lirih varo saat memberikan kabar melalui komunikasi di telinganya yang tersambung ke semua keluarga wijaksa yang turut mencari tak terkecuali dengan kelompok yang mencari raffa.

"Apa maksudmu varo?!" Ucap bram saat mendengar laporan dari aran yang sedang mencari raffi

"Hanya ada kalung dan tas raffi dad" sahut varo

"Vino juga baru menemukan kalung raffa, dan hanya ada kalung dan foto kondisi raffa dad" lirih vino yang masih shock dengan apa yang ditemukan karena bukan tubuh adiknya yang ditemukan melainkan kalungnya dan foto adiknya yang pingsan dengan muka pucatnya.

"Ditas raffi juga ada foto raffi dalam kondisi tidak sadarkan diri" ucap varo lagi sambil mengepalkan salah satu tangannya hingga telapak tangannya memutih.

"Apa!! Jadi ini hanya jebakan!! Siiallll" ucap opa

"Siapa yang berani bermain dengan keluarga wijaksa, maka bersiaplah dengan neraka kaliann!" Geram thomas

Brian yang sejak tadi diam mendengarkan kondisi terkini adiknya, menggeram marah. Tetapi emosinya tidak bisa segera tersalurkan karena mereka belum mengetahui siapa pelakunya.

"Kusiapkan neraka bagi kalian" batin brian dengan rahang yang mengeras menahan emosinya

"Akan ku kejar kalian walau kalian sudah mati sekalipun. Akanku berikan tulangnya pada anjing peliharaanku. Jangan harap kalian bisa kabur" batin varo

"Kalian terus lakukan pencarian hingga cucuku ditemukan!!" titah opa pada anak buahnya

"Kita balik ke rumah tanpa ada yang menolak" titah opa lagi pada keluarga wijaksa.

opa yakin saat ini, mereka yang sedang mencari si kembar pasti dalam keadaan pikiran yang kacau sehingga tidak dapat berpikir dengan jernih dan yang ada hanyalah emosi yang sedang mereka pendam. Begitu juga dengan sang opa.

Situasi yang semakin rumit ini harus dia beritahu ke pihak keluarganya yang berada dirumah dengan segera, walau nanti kabar tersebut akan membuat perasaan mereka sedikit terguncang. Bukan sedikit tapi memang terguncang secara pikiran dan emosi mereka.

▪️▪️▪️▪️

7 jam setelah kejadian penangkapan si kembar

Raffi mulai mengerjapkan kedua matanya yang berarti bahwa raffi baru sadar dari obat bius. Raffi mencoba untuk duduk dengan tangan kanan yang menopang tubuhnya dan tangan kiri yang diletakkan pada kepalanya karena pening yang di deritanya akibat obat bius.

Setelah merasa lebih baik, raffi mulai melihat ke ruangan sekitar tempatnya berada. Dia berada disebuah kamar dimana ruangan tersebut bebas dari hiasan dinding. Yang ada hanyalah meja nakas, tempat tidur yang sekarang dia gunakan, jam dinding, jendela yang memiliki teralis, dan dinding yang bercat abu-abu serta tv kecil di depannya.

"Dimana affa?" Pikirnya sambil tetap mengedarkan pandangannya.

Tak lama berselang, pintunya terbuka dan terlihatlah sosok lelaki dengan baju hitamnya membawa makanan dan minuman yang diletakkan diatas nakas. Bergerak menuju tv dan menyalakannya. kemudian lelaki tersebut keluar meninggalkan ruangan raffi tanpa mengatakan sepatah katapun.

Raffi hanya memperhatikan dan mengambil sikap waspada walau tubuhnya masih terasa sedikit lemas. Setelah lelaki tersebut pergi, raffi tersadar tidak menanyakan tentang raffa.

Raffi diam. Melihat ke arah makanan dan minuman yang diletakkan di nakas tadi. Beracun atau tidak itulah yang dipikirkan raffi. Perlahan raffi mengarahkan salah satu tangannya ke arah nakas untuk mengambil minuman. Mengamati dan menghirupnya apakah ada yang aneh dengan minuman tersebut. Dirasa tidak ada yang aneh, raffi menegaknya hingga habis.

RAFFA (Overprotective Family)Where stories live. Discover now