Bagian 22

16.7K 1.1K 22
                                    

Latihan basket antarkelas telah usai. Waktu juga telah menunjukkan jam istirahat. Siswa diperbolehkan untuk lanjut berolahraga atau istirahat. Raffi dan gilang kembali ke pinggir lapangan menuju ke tempat sahabatnya.

"Gilaaaaa kalian baru latihan aja udah serius gitu mainnya. Apalagi nanti pas lomba. Tumbang semua itu lawan kalian." Cerocos riezky

"Iya lah pastinya. Hehee. Adek kenapa?" Sahut gilang sambil bertos ria dengan riezky. Kemudian melihat ke arah raffa masih diam dengan mata terpejam.

sedangkan riezky yang mendengar ucapan gilang baru sadar akan kondisi raffa karena sejak tadi dia asik menyemangati gilang dan raffi tanpa menoleh kearah raffa dan aldo.

Raffi yang kebetulan berjalan dibelakang gilang langsung menuju kearah raffa. Kemudian berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan muka raffa yang sedikit pucat dan memeriksa suhu tubuhnya.

Raffa yang merasakan sentuhan lembut di dahinya kemudian dengan perlahan membuka kedua matanya dan menunjukkan senyum tipisnya saat tau siapa yang menyentuhnya.

"Kak affi" lirih raffa

"Kita pulang ya" pinta raffi dengan lembut sambil mengelus rambut raffa

"Masih jam sekolah kak affi" sahut raffa, kemudian raffa dengan pelan mengangkat kepalanya.

"Ngga papa, pihak sekolah ngga bisa ngelarang hmmm" kemudian raffi bersiap untuk mengendong raffa dipunggung karena dia tau, pasti raffa merasa badannya lemas.

"Naik" ujar raffa

"Raffa jalan sendiri aja kak"

"Ngga ada penolakan"

Karena Raffa merasa raffi sedang tegas tidak seperti biasanya, raffa dengan segera mengarahkan kedua tangannya ke leher raffi dan membebankan berat badannya ke tubuh raffi dengan dibantu aldo.

Raffi yang sudah merasakan raffa berada digendongannya dengan aman, dia mulai mengangkat tubuhnya.

Sedangkan yang lain hanya memperhatikan sikap mereka berdua dalam diam. Raffi yang sulit menunjukkan sisi lembutnya kepada orang lain, tapi dengan mudah hal tersebut dia tampilkan kepada saudara kembarnya.

"Adek istirahat aja dirumah ya, jangan pikirin masalah sekolah dulu oke" ujar riezky sambil mengelus rambut raffa

"Iya abang" jawab raffa dengan tersenyum dan kembali menutup matanya untuk mencegah rasa pusing itu kembali.

"Gue ambil tas kalian berdua dulu. Kalian langsung aja ke parkiran biar nanti gue nyusul." Ucap gilang sambil mulai berjalan kearah kelas.

Aldo, riezky, raffi dengan raffa dalam gendongannya berjalan menuju parkiran. Aldo membantu membuka pintu penumpang mobil bagian belakang agar nanti raffa bisa tiduran. Raffi dengan hati-hati meletakkan raffa di dalam mobil.

Tak lama gilang datang membawakan tas si kembar dan menaruhnya dikursi penumpang bagian depan sambil menengok ke arah raffa yang masih memejamkan matanya.

"Cepet sembuh ya adeek" ucap gilang

"Iya abang, makasih ya abang. Maaf raffa repotin abang" sahut raffa pelan

"Adek santai aja. Buat abang, raffa ngga pernah repotin abang. Yaudah abang keluar dulu"

"Iya bang"

Gilang kemudian menutup pintu mobilnya

"Hati-hati dijalan fi, kalo nanti adek kenapa-kenapa kabarin yah" ujar riezky

"Hmm. Thanks. Gue cabut ya." Tukas raffi

Kemudian raffi mulai memasuki mobil kemudi. Perlahan mobil berjalan meninggalkan parkiran, ketiga orang yang menatap mobil raffi kemudian kembali berjalan menuju kelasnya.

RAFFA (Overprotective Family)Where stories live. Discover now