Bagian 24

14.1K 1K 17
                                    

Meninggalkan sejenak insiden dikamar raffa karena mereka sudah terlambat diacara utama. Walaupun acara utama tidak akan dimulai jika mereka belum datang, jadi tidak ada kata terlambat bagi mereka.

Saat ini, beberapa mobil mewah telah berjejer memasuki gedung utama perusahaan wijaksa corp. Dengan bodyguard pada mobil bagian paling depan dan bagian paling belakang. Mobil bodyguard pertama berhenti. beberapa bodyguard keluar dari mobilnya dan bersiap mengawal tuan mereka. Para karyawan juga sudah berdiri berjajar siap untuk menyambut sang pemilik perusahaan wijaksa corp.

Mobil kedua berhenti. Dengan segera bodyguard membukakan pintu mobil bagian penumpang. Muncullah sepasang paruh baya yang berumur lebih dari setengah abad dengan postur yang tegas dan elegan. Mereka adalah wira dan eva wijaksa (opa & oma). Para karyawan menyambutnya dengan ramah senyum dan membungkuk sopan. Wira kemudian menyalami beberapa petinggi di perusahaannya dan mulai melangkah masuk ke ballroom utama.

Tak berselang lama mobil berhenti dan dengan sigap bodyguard membukakan pintu. Terlihat thomas dan adelia wijaksa. Sikap karyawan yang ditunjukkan juga tidak berbeda dengan yang mereka tunjukkan terhadap wira dan eva wijaksa. Begitupun mobil yang ditumpangi Bramasta dan valerina selanjutnya.

Terakhir adalah mobil yang tidak kalah mewahnya dengan kapasitas lebih besar dari mobil sebelumnya karena mobil tersebut digunakan khusus untuk cucu-cucu wijaksa. Dengan gagahnya satu persatu cucu wijaksa keluar dari mobil. Mulai dari varo, brian, vino, aran, verrel, elang, raffi, dan terakhir raffa. Untuk cucu wijaksa memang tidak secara langsung disambut oleh karyawan karena mereka pasti sudah berlalu bersama orang tua mereka dan opa oma. Tetapi, masih ada berbagai media yang datang untuk meliput acara ulang tahun perusahaan dan tentunya cucu-cucu wijaksa yang membuat mereka penasaran, karena hingga saat ini masih belum terlihat dari cucu wijaksa yang menggandeng pasangannya. Dan lagi cucu wijaksa dikenal dengan orang yang cerdas dalam bidang yang mereka minati dan tentu menuai prestasi yang gemilang.

Raffa yang terakhir keluar dari mobil menjadi sorotan. Karena yang publik tau cucu wijaksa hanya berjumlah tujuh laki-laki serta tidak ada yang memiliki wajah yang mirip kecuali hanya tampan saja. Tanpa pikir panjang banyak wartawan yang beberapa kali memfokuskan perhatian mereka terhadap raffa dan segera mengarahkan kameranya ke arah raffa untuk mendokumentasikannya.

Raffa yang beberapa kali terkena kilatan kamera secara tidak sadar langsung mundur dibelakang raffi dan menundukkan kepalanya dengan salah satu tangannya menutupi wajahnya dari kilatan kamera dan tangan yang satu lagi memegang ujung jas raffi pada bagian tangan raffi.

Semua cucu wijaksa yang paham dengan kondisi raffa yang kurang nyaman menjadi sorotan dengan sigap langsung masuk ke dalam ballroom utama, biasanya mereka akan melakukan wawancara singkat tapi kali ini tidak. Sedangkan raffi segera merengkuh bahu raffa dan mengajaknya masuk. Setelah sampai ballroom cucu wijaksa langsung fokus ke raffa.

"Baik-baik saja baby?" Ucap verrel dengan mendekat kearah raffa

"Euumm iya kaakk,, hanya sedikittt kurang nyaman" jawab raffa sambil memberikan gerakan jari tangannya antara telunjuk dan ibu jari dengan jarak yang sangat pendek.

"Baby maaf ya keluarga kita memang selalu menjadi sorotan publik,, pasti ke depannya akan lebih banyak hal serupa yang akan baby hadapi. Tapi, apapun itu baby tidak perlu takut hmmm,, karena abang, kakak, mommy, daddy, mamah, papah, opa dan oma akan selalu melindungi baby hmmm.. jadi baby hanya perlu melakukan apapun yang baby inginkan dan jangan cemaskan apapun okey" timpa verrel yang tiba-tiba menjadi sok bijak.

"Iya kak" jawab raffa dengan senyumnya padahal dalam hati dan pikirannya sudah berpikir yang tidak-tidak.

"Sekarang kita masuk ke ruang utama,, baby tidak perlu pedulikan apapun dengan apa yang mereka lihat dan katakan. Baby cukup acuhkan saja hmmm. Karena di dalam sana raffa akan bertemu banyak sekali orang. Jangan sampai terpisah dari abang atau kakak oke baby" tukas varo

"He'emz" sahut raffa dengan mengangguk.

▪️▪️▪️▪️

Pintu ruang utama diadakan pesta perayaan dibuka oleh karyawan yang bertugas. Kedelapan lelaki tampan langsung menjadi sorotan kembali oleh semua audiens yang hadir disana. Dengan raffa dan raffi dibagian depan agar mereka berdua menjadi sorotan utama karena itu tujuan mereka. Banyak audiens yang berbisik-bisik baik mengagumi ketampanan cucu wijaksa, ada pula yang berangan menjadi salah satu pasangan mereka dan yang paling banyak adalah tentang anak remaja yang memiliki wajah yang mirip itu.

Raffa yang mendengar banyak bisikan tentangnya dan raffa memilih mencoba mengabaikannya saja, walau tidak bisa sepenuhnya. Dia tetap setia memegang tangan raffi yang mengarahkannya ke tempat duduk khusus keluarga wijaksa.

Dengan nyaman raffa mulai duduk dengan banyaknya suguhan makanan di mejanya. Tak berselang lama acara dimulai dengan MC yang mulai membuka acara dan basa-basinya hingga tibalah pada acara utama yaitu peresmian ulang tahun perusahaan mereka dari keluarga wijaksa dengan wira wijaksa sang kepala keluarga yang dipersilahkan maju terlebih dahulu untuk memberikan sambutan sekaligus memimpin pemotongan kue.

"Selamat malam semuanya, terima kasih telah menghadiri dan memeriahkan acara ulang tahun perusahaan wijaksa corp. Saya juga ucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan wijaksa corp yang selalu bekerja keras untuk menjadikan perusahaan ini semakin maju, kreatif, dan terdepan dalam segala bidang. Karena hari ini adalah hari istimewa bagi kita semua, maka biarkanlah saya memperkenalkan salah satu cucu saya yang selama ini belum diketahui oleh publik. Dia adalah cucu bungsu keluarga wijaksa yaitu raffa aleano wijaksa. Raffa, sini sayang mendekat ke opa" ucap opa

Raffa yang dipanggilpun dengan kikuk mulai menatap kearah keluarganya. Mereka memberikan respon mengangguk dan tersenyum untuk memberikan pesan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Raffa yang sudah diizinkan oleh keluarganya, akhirnya mulai berdiri dan berjalan dengan tegap menuju panggung dan berdiri disebelah opanya.

Opa langsung merangkul raffa hangat saat sudah berada disebelahnya. Raffa menatap ke depan sambil tersenyum. Kemudian puluhan kilatan kamera mulai menyerbunya beberapa kali seolah satu foto tidak cukup bagi pencari berita tersebut.

Raffa menanamkan dalam hatinya bahwa dia harus belajar terbiasa dengan sorotan publik. Walau awalnya tidak nyaman dia harus berusaha perlahan karena memang keluarganya merupakan orang yang terpandang.

"Iya para hadirin dan teman-teman media sekalian, ini adalah cucu bungsu saya raffa aleano wijaksa. Karena suatu hal kami tidak bisa memperkenalkan cucu bungsu kami lebih awal, namun hal itu kurang terlalu penting. Hal yang terpenting sekarang adalah akhirnya saya mewakili keluarga wijaksa dapat memperkenalkannya kepada kalian semua. Seperti yang kalian tahu, raffa mirip sekali dengan seseorang dari salah satu cucu wijaksa. Iya, raffa adalah saudara kembar dari raffi aleano wijaksa"

Setelah perkenalan singkat. MC mempersilahkan kepada seluruh anggota keluarga wijaksa untuk naik keatas panggung untuk melakukan prosesi pemotongan kue yang dipimpin oleh wira.

"Sekali lagi saya ucapkan selamat bagi semuanya" ucap wira dan kemudian mulailah proses pemotongan kue dengan dikomando hitungan sampai tiga oleh MC dan diikuti tepuk tangan yang meriah dari seluruh tamu yang datang, setelah itu keluarga wijaksa kembali ke tempat duduk mereka. Namun sebelum duduk raffa sudah menarik tangan raffi.

"Kak affi, affa ingin ke toilet" lirih raffa takut terdengar yang lain karena dia merasa gugup yang berefek ingin ke kamar kecil.

"Kakak temani, tapi sebentar dulu kakak bilang ke yang lain dulu ya"

Raffa mengangguk

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (Overprotective Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang