Bagian 48

6.3K 699 55
                                    

"Naiklah" titah raffi dengan membalikkan tubuhnya dan berposisi jongkok agar raffa naik ke atas punggungnya

"Tapi kak..." jawab raffa yang melihat bahu kakaknya naik turun yang menandakan bahwa kakaknya juga lelah.

"Affa ayoo, kita ngga punya banyak waktu" titah raffi lagi dengan tegas

Raffa langsung bergerak mengikuti perkataan raffi karena kakaknya sudah kelelahan. Raffa segera meraih bahu raffi dan mengalungkan kedua tangannya ke leher kakaknya tersebut dengan sedikit ringisan dari sumber rasa sakitnya.

Raffi yang merasa bahwa raffa sudah bersandar penuh pada punggungnya langsung mengangkat tubuh raffa dengan sisa tenaga yang masih dimilikinya.

"Kakak kita istirahat dulu, kakak pasti lelah" ungkap raffa setelah cukup lama raffi sedikit berlari dengan raffa digendongannya.

Raffi yang memang sudah hampir kehabisan tenaga mengikuti saran raffa dengan mencari semak-semak yang cukup tinggi untuk berlindung. Mendudukkan raffa kemudian meluruskan kedua kaki raffa dengan pelan.

Raffi mulai mengambil air dari dalam tas kecilnya saat dia berjelajah tadi dan segera membuka tutup botol tersebut kemudian memberikannya kepada raffa.

"Minumlah" ucap raffi dengan mencoba menetralkan rasa lelahnya

Raffa menerima minuman dari raffi dan meminumnya sedikit, karena dia tau bahwa kakaknya lebih membutuhkan minuman tersebut dibanding dirinya.

Raffi yang menyadari kaki raffa banyak mengeluarkan darah langsung menyobek bagian bawah bajunya dengan cutter yang kebetulan ada di tasnya, kemudian mengikat luka raffa agar dapat mengurangi pendarahan yang di alami raffa. Tak lupa raffi juga mematikan senternya agar musuh tidak mengetahui keberadaan mereka

"Kak affi minumlah dulu. Kakak pasti sangat lelah dari tadi menggendong raffa" ucap raffa dengan memberikan minumannya kepada raffi

Raffi menerimanya dan meneguk beberapa kali air minum yang mengalir ke kerongkongannya yang kering.

"Sakit banget?" Tanya raffi

"Rafffa kuat kakak" jawab raffa dengan wajahnya yang sedikit pucat tetapi tersamarkan oleh gelap karena sedang malam hari.

Kresek kresek

Raffi yang mendengar bunyi tersebut langsung membekap mulut raffa agar diam dan mendekatkan dirinya. Saat berada di dekat adiknya, raffi merasakan tubuh raffa sedikit bergetar mungkin karena efek takutnya.

"Tenang yah" bisik raffi ditelinga raffa sambil mendekatkan dirinya ke tubuh raffa agar lebih dekat dari sebelumnya.

Raffa perlahan mulai tenang karena ada kakaknya disampingnya

"Siialll cepat sekali mereka kabur" celetuk salah satu orang itu

"Tapi mereka tidak akan jauh. Bukankah salah satu anak tersebut tadi terkena peluru kita. Pasti mereka sedang sembunyi." Balas orang yang satunya lagi

Raffa merasakan ada air hujan turun disekitar dan mulai mengenai dirinya membuat tubuhnya sedikit menegang.

"Kenapa harus hujan sekarang. Raffa harus menahannya selama mungkin agar raffa tak menambah beban kak affi lagi" batin raffa

"Ck ck ujan lagi" keluh orang itu lagi

"Sudah mending kita cepat cari mereka agar kita cepat kembali ke markas" titah orang satunya

Kedua orang dewasa tersebut melangkah menjauh dari tempat si kembar bersembunyi. Raffi perlahan mulai melepaskan tangannya yang berada dimulut adiknya

"Sudah aman" ucap raffi

RAFFA (Overprotective Family)Where stories live. Discover now