Bagian 21

16.5K 1.2K 40
                                    

Mobil raffi mulai memasuki halaman sekolah. Raffi dengan segera menuju lapangan parkir khusus untuk keluarga dan sahabatnya. Sedangkan raffa masih menatap sekilas lapangan parkirnya dan melihat ketiga sahabat kakaknya yang sekarang menjadi ketiga abangnya lagi sedang berdiri di mobil sebelah aldo. Ketiga abangnya itu terlihat sedang bergurau kecuali aldo yang hanya menyimak pembicaraan mereka.

Mobil berhenti tepat disebelah mobil aldo. Segera Raffa membuka pintu mobil kemudian menyapa mereka bertiga.

"Selamat pagi abang" sapa raffa.

"Pagi dek" jawab mereka.

"Koq ngga langsung ke kelas bang?" Tanya raffa

"Nunggu adek dulu biar bisa bareng ke kelas kan." sahut gilang

"Ooooo yaudah yuk bang ke kelas. Bentar lagi juga mau masuk" ajak raffa

"Ayoooooo" jawab gilang dan riezky. Kemudian gilang dan riezky berjalan disamping kanan dan kiri raffa, menggandeng tangan raffa dimasing-masing sisi. Raffi hanya membiarkannya saja. Toh mereka sahabatnya. Raffi dan aldo mengikuti mereka dari belakang.

▪️▪️▪️▪️

"Abang. Raffa dengar saat acara ulang tahun sekolah, setiap kelas wajib berpartisipasi dalam acara itu. Terus nanti Abang mau ikut lomba apa?" Tanya raffa setelah mereka sampai dikelas. Sekarang seluruh siswa dikelas raffa sedang menunggu guru masuk, sehingga gilang dan riezky menghadap meja raffa untuk berbincang.

"Abang sama raffi ikut basket. Sedangkan aldo sama riezky ikut futsal" sahut gilang

"Wuiihhh kereeennn. Raffa pengen ikut, tapi raffa ngga tau cara mainnya. Hehe" balas raffa

" hahaha.. iya iya adek boleh ikut koq.. tapi ikut nonton aja ya sekalian dukung abang-abang raffa ini main. Oke" Pinta riezky.

"Yahh kalo itu mah raffa juga bisa. Tapi ngga papa deh. Daripada nanti lombanya malah jadi kacau gara-gara raffa. Tapi nanti kalo menang traktir raffa makan yah...Hehe"

"Ok. Nanti abang yang traktir dan gilang yang bayar" balas gilang dengan percaya dirinya.

Tak berselang lama guru datang dan mulai memberikan pelajaran. Mata pelajaran yang membuat kepala riezky dan gilang pusing karena memang mereka berdua agak lambat dalam hal hitung-menghitung apalagi ini pelajaran fisika. Ucapkan Ba'-bay bagi gilang dan riezky.

Teet teet teeeet

Bel berbunyi menandakan pelajaran fisika telah selesai dan digantikan dengan pelajaran olahraga.

Seluruh siswa di kelas raffi pun mulai mengganti pakaian formal mereka menjadi baju olahraga. Kemudian mereka menuju lapangan untuk melakukan pemanasan.

Kegiatan pemanasan dipimpin oleh seksi olahraga yang sesuai amanah pada struktur organisasi kelas. Pemanasan dimulai dengan peregangan kepala, leher, tangan, pinggang, dan kaki.

Setelah selesai kemudian dikembalikan ke guru yang bertanggungjawab dengan pelajaran olahraga. Jumlah peserta yang mengikuti kelas olahraga hari ini bertambah dua kali lipat karena kebetulan kelas lain memiliki jam olahraga yang sama dan guru kelas tersebut berhalangan hadir yang berdampak pada jam olahraga disatukan antara kelas raffi dan kelas lain.

Saat ini seluruh siswa sedang mengikuti pengarahan oleh guru mereka yang menjelaskan mengenai teori basket. Mulai dari teknik dribell, lay-up, jump shoot, dan aturan singkat cara bermain basket.

Sejak pertengahan pengarahan yang guru berikan. Raffa sudah merasa sedikit pening, tapi raffa masih mencoba untuk menahannya agar kakaknya tidak khawatir dan berusaha menyembunyikan rasa pening tersebut dengan menundukkan kepala raffa.

Raffi yang berada disamping kanan raffa menengok sebentar ke arah raffa. Raffi melihat gelagat aneh raffa yang kurang biasa. Seperti menunduk dan beberapa kali tangan raffa memegang kepalanya seolah menahan sesuatu.

"Affa? Affa baik-baik saja hmm?" Tanya raffi pelan dengan sedikit menyentuh bahu raffa.

Raffa yang merasakan sedikit sentuhan dibahunya dengan segera menengok ke arak raffi kemudian tersenyum.

"Raffa ngga papa ka. Hanya sedikit pening tapi raffa masih bisa menanganinya. Hehe" Jawab raffa mencoba jujur.

"Ke uks aja yah?" Pinta raffi

Raffa hanya menggeleng.

"Kalo gitu duduk aja dipinggir lapangan ya. kak affi ngga mau affa kenapa-kenapa"

"Nanti aja ya kak setelah pengarahan selesai. Tanggung" sahut raffa dengan memelas.

"Baiklah. Tapi kalo udah ngga kuat bilang kakak hmm"

"Iya kak affi" sahut raffa dengan tersenyum.

▪️▪️▪️▪️

Pengarahan telah selesai. Beberapa siswa sedang melakukan latihan tanding basket antara kelas raffa dan kelas lain itu. Kelas raffa diwakili oleh raffi, gilang dan 3 pemain lainnya dikelas raffa. Sedangkan raffa, aldo, dan riezky hanya menonton dipinggir lapangan.

Jalan permainan latihan tanding tersebut berlangsung dengan seru dengan samanya pendukung masing-masing kelas. Tak terkecuali riezky yang asik ria menjadi cheerleaders dadakan yang mendukung kelasnya sejak tadi dengan yel-yel ngalor ngidul dan gerakan yang tidak terdiskripsikan. Aldo hanya diam mengamati jalannya permainan sedangkan raffa hanya melihat saja karena sejujurnya dia sudah merasakan pusing pada kepalanya sejak tadi. Aldo yang paham dengan kondisi raffa langsung membawa salah satu tangannya untuk meraih kepala raffa, kemudian mengarahkan kepalanya kesisi bahunya.

"Ngga usah dipaksain. Tutup matanya" ujar aldo

Raffa yang diperlakukan seperti itu hanya menurut saja. Dia bersyukur karena aldo yang walaupun sering diam tapi dia juga memiliki sisi perhatian terhadapnya. Raffa kemudian menyamankan posisi kepalanya dibahu aldo, lalu menutup kedua matanya sambil tersenyum kecil.

Disisi lain ada yang memperhatikan tingkah aldo terhadap kembaran raffi. Smirk kecil tergambar dalam wajahnya. Kebetulan orang itu adalah orang yang berada dikelas lain yang sekarang sedang melakukan tanding basket. Tapi orang itu tidak ikut latihan. Hanya dua sahabatnya saja yang ikut. Karena dia masih asik menjadi pengamat geng raffi. Apalagi ini adalah salah satu kesempatan yang bagus untuk mengetahui posisi orang yang mirip dengan raffi.

"Aaaaaahh begitu. Ternyata tidak hanya menjadi kesayangan raffi tapi dia juga kesayangan semua geng raffi. Tunggu saja, Tidak akan lama lagi, sedikit demi sedikit kalian akan mulai merasa terluka. Gue harap kalian tidak hanya luka, tapi juga hancur nanti." batin orang itu

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (Overprotective Family)Where stories live. Discover now