GRESHAN - #AmbalwarShani22

3.4K 279 14
                                    

-Author Pov-

"Surpriseee!!!"

Teriakan Gracia menggema di kamar Shani. Shani tak bisa menahan senyumnya ketika Gracia datang membawakan kue tar dengan lilin berangka 22 di atasnya.

"Happy birthday ci Shani kesayangan akuu~"

Shani langsung bangkit dari kasurnya dan memeluk erat Gracia dari samping.

"Aaa.. Gegee.." Shani tak bisa berkata-kata. Ia memilih untuk menenggelamkan kepalanya di pundak Gracia.

Gracia terkikik, rencananya untuk menjadi orang pertama yang memberi kejutan ulangtahun kepada Shani telah berhasil.

"Utututu ci Shani sayang, sini-sini make a wish dulu dong, terus tiup lilinnya. Aku tau kok kalo aku tuh emang ngegemesin dan sayang-able, tapi kan ini kue nya sayang kalo gak dimakan." celetuk Gracia.

Shani mengalihkan wajahnya ke kue ulang tahun yang masih di bawa Gracia. Ia sendiri tidak melepaskan pelukannya pada gadis penyuka ungu itu, Shani mulai memejamkan mata sesaat, memanjatkan doa dan kemudian meniup lilin.

"Yeyy.. Ci Shani dah official 22 taun nich!" sorak Gracia. Ia pun menaruh kue tersebut ke meja.

Gracia membalas pelukan Shani tak kalah erat.

"Happy birthday, ci Shani!"

"Makasih banget ya Ge, kamu udah mau nerima aku apa adanya, selalu setia di sisi aku selama beberapa tahun ini, kamu juga udah ngebuat hari-hariku jadi semakin berwarna. Pokoknya makasih banyak ya Ge." ucap Shani.

"Harusnya aku yang bilang makasih, ci. Ci Shani dari dulu selalu hibur aku waktu sedih, jagain terus dari aku yang awalnya orang biasa-biasa aja sampe jadi kaya sekarang. Aku sayang banget sama ci Shani. Terus—"

Krryuuuukkkk.....

"I-itu suara perut kamu, Ge?"

Dengan polosnya Shani bertanya pada Gracia sambil menahan tawanya.

"Iih... Ci sumpah, aku lagi mau ngomong romantis tau, ah ci Shani mah." ambek Gracia.

Tawa Shani pun pecah, "hahahah ya gimana dong, kamu emang belom makan tadi?"

Gracia menggeleng, "ya kan aku harus kosongin perut dulu biar bisa puas makan kue tarnya."

Shani menggeleng pelan sambil mengelus kepala Gracia, "yaudah yuk ah makan kuenya dulu. Kasian perut kamu."

Gracia meringis, "pengertian banget sih calon pacar orang..."

Shani menaikkan sebelah alisnya, "calon pacar siapa emang?" godanya.

"Calon pacar aku lah. Siapa lagi coba?" balas Gracia percaya diri.

"Namanya masih calon sih ya bisa batal kan ya..." balas Shani.

"Ci...." Gracia menatap Shani dengan wajah horornya.

Shani meneguk ludahnya. Ia tau kalau menggoda Gracia yang sedang kelaparan bukanlah ide yang bagus.

"Gee, aku bercandaaa~ gacocok ah kamu cemberut gitu, kaya anak TK tau." rayu Shani.

"Tau ah cici mah. Kalo mau aku maafin, ada satu syaratnya ya."

Shani menatap Gracia dengan tampang menyelidik, "gamau aku ya kalo syaratnya aneh-aneh."

"Mau tau syaratnya?" tanya Gracia. Shani hanya mengangguk.

"Kiss me."

Mata Shani membulat, "kan aku bilang jangan aneh-aneh, Ge.."

"Apaan, ini gak aneh kok. Cuma cium doang ci."

"Tapi kan kamu bukan pacar aku." sangkal Shani.

"Emang ciuman harus pacaran?"

Shani terdiam. Fokusnya tiba-tiba teralih pada bibir merah Gracia. Shani meneguk ludahnya kasar.

"E-emang kamu gamau pacaran sama aku?" intonasi Shani melirih.

Kini Gracia yang dibuat terdiam. Ia menatap wajah cantik Shani yang menunduk dengan pipi yang merona kemerahan.

'Agh! Udah terlanjur jatuh semua pertahananku!'

Tangan Gracia terulur mendongakkan kepala Shani.

Chu...

Shani kembali membelalakkan matanya. Di hadapannya terlihat Gracia yang sedang memejamkan matanya dengan tenang.

'Lembut...' batin Shani.

Ia mulai terbawa perasaannya. Tangan Shani mengalung ke leher Gracia, menekan kepala Gracia agar dapat menciumnya lebih jauh.

"Fuahh.. Haahh. Mhaahh.."

Gracia mengunci bola mata Shani dengan tatapannya. Tak sedikitpun ia melonggarkan pelukannya pada gadis tercintanya itu.

"Ci Shani, izinkan aku melengkapi kebahagiaanmu di hari yang sempurna ini. Please, be my girlfriend, my beloved Shani Indira Natio..."

Air mata bahagia Shani mengucur dengan sendirinya.

"Yes, Gracia. I'm yours..." balasnya.

Malam hari itu dilewati Shani dan Gracia dengan tawa dan canda sambil memakan kue tar yang dibawakan Gracia. Sesekali mereka mengabadikan momen tersebut tanpa mengunggahnya ke sosial media. Biarlah momen ini menjadi momen romantis mereka saja.

***

Keesokan harinya, Shani terbangun dan merasakan elusan lembut di kepalanya.

"Emhh.. Ge?"

"Hai, ci. Udah bangun ya?" sapa Gracia yang sudah terlebih dahulu membuka matanya.

Shani mengangguk, "tumben kamu bangun duluan. Biasanya paling susah kalo aku bangunin." celetuk Shani.

Dengan wajah seriusnya, Gracia membuka suaranya.

"Ci, sebagai warga negara Indonesia yang baik, kamu mau mengikuti seluruh aturan yang tertera dalam UUD 1945 kan?" tanya Gracia.

Dahi Shani mengerut. Apa-apaan pertanyaan Gracia di pagi hari ini, batinnya.

"Kamu kenapa sih pagi-pagi nanya gitu?" tanya Shani balik.

"Ayo kita menjalankan UUD 1945 pasal 28B ayat 1 dengan khidmat dan sungguh-sungguh, ci." ajak Gracia dengan senyuman lebar.

Shani semakin dibuat bingung. "Pasal 28B ayat 1 bunyinya apa emang, Ge?"

"Pasal 28B ayat 1 berbunyi, setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. Gimana ci, minat kan?"

"ASTAGA GRACIAAA...."

-END-





[A/n]
Maap satu semester gabuka wp :(

Katanya Sih OSWhere stories live. Discover now