VIKUY - Next, Thor!

2K 179 33
                                    

-Author Pov-

"Yess! Akhirnya dapet juga novelnyaa!" teriak Chika girang setelah keluar dari toko buku.

Gadis di belakangnya hanya bisa menatap Chika heran. "Kenapa sih sama tuh novel? Tumben lo baca begituan, Chik? Biasanya kan wattpad."

"Araa, tau gak sih. Ini tuh novel pertamanya author wattpad favorit gue. Gila sih, mimpi apa gue nemu novelnya di sini." balas Chika sambil menunjukkan cover novelnya.

Ara hanya meringis melihat kelakuan sahabatnya itu. Ia menghembuskan nafasnya panjang, "oke lah, sekarang buru kita balik. Kalo ketauan bolos, bisa-bisa dimarahin kakak kelas nih." ucapnya mengingatkan.

"Aah, iya juga ya. Ngeselin banget deh, padahal kakak kelas santai-santai aja kalo bolos, giliran anak kelas 1 langsung dilaporin." dumel Chika.

"Mira juga udah nungguin di kelas, katanya. Lima menit lagi masuk pelajaran."

Chika mengangguk, menuruti perkataan Ara. Untungnya, mereka masih bisa kembali ke kelas tepat waktu.

Di kelasnya, Mira, salah satu teman Chika menatap mereka jengah.

"Bisa-bisanya keluar sekolah cuma buat beli novel..." Mira memijat pelipisnya pelan.

Chika meringis, "ini tuh beda, Mir. Ini novelnya author favorit gue di wattpad. Jelas lah gue beli sebelom kehabisan."

Mira memicingkan matanya, membaca judulnya keras-keras.

"Lah, ini bukannya lo sendiri udah baca versi wattpadnya ya?" tanyanya heran.

"Iyaa! Tapi sumpah tulisannya tuh keren banget, Mir! Lo harus baca deh semua karyanya. Langsung ngerasain fall in love, yakin gue."

"Fall in love sama siapa dah?" timpal Ara.

"Ya sama authornya lah!" jawab Chika.

"Nggak, makasih." balas Mira datar.

Chika merengek, "eeeh... Padahal keren loh, cowok yang tulisannya se-romantis ini. Pasti kalo ngechat bawaannya bikin baper cewek lain."

Ara mengambil novel Chika, membuka bagian akhir dan memperhatikan laman tentang penulis. "Dia bahkan nggak ngungkapin identitasnya. Darimana lo tau kalo dia cowok?"

Chika mengusap dagunya pelan, "yaaa... Karena pen name-nya fiksibadrun, kan?"

"Lah, cuma gara-gara itu doang?" heran Mira.

Chika berpikir sejenak, "iya juga sih ya. Tapi bodo amat lah, mau cowok atau cewek kek, sama aja dah buat gue." tukasnya.

***

Di ruangannya, Chika telah menghabiskan berjam-jam untuk membaca novel barunya itu. Tak terasa, jam dinding sudah menunjukkan pukul 2 sini hari.

"Aaah... Udah jam segini aja. Gilaa, novelnya bang Badrun keren banget sih ini mah. Meskipun pernah gue baca di wattpad berkali-kali, tetep aja gue terpesona sama tulisannya."

Chika menghempaskan tubuhnya di atas kasur, menerawang jauh ke langit-langit kamarnya.

"Kenapa ya, cerita cinta karakter fiksi bisa se-romantis itu. Hmmmmm.... Pengen deh. Andai cerita cinta gue kaya di novel ini. Bukannya cuma lempeng-lempeng gini aja."

Ia membalikkan tubuhnya, membuka kembali novelnya dan mulai menuliskan sesuatu di halaman-halaman yang paling ia sukai.

Drrtt.. Drrrtt...

Katanya Sih OSWhere stories live. Discover now