PUCHNIN - Option

2.3K 144 32
                                    

-Author Pov-

Di tempat duduknya, Puti Nadira, atau yang sering dipanggil 'Pucchi' oleh teman-temannya, sedang melamun menatap ke luar jendela dengan raut muka yang tak dapat diartikan.

Hingga akhirnya mata kuliahnya usai dan terlihat seseorang menghampirinya.

"Woi, Puch! Ngapain lo sok galau gitu natap langit?"

Pucchi menatap sekilas temannya itu, ia menghela nafasnya panjang.

"Gue kasih tau sekalipun lo tetep gabakal paham, Me." balasnya pada Melati, gadis yang barusaja mendatanginya.

"Apaan sih, ngomong ya ngomong aja kali. Gue kan best friend lo." Melati, atau yang akrab disapa 'Meme' langsung menarik sebuah bangku di depan Pucchi dan menempatinya.

"Menurut lo, nanti malem gue mending ngapelin siapa ya?"

*Flashback*

"Pucchiii... Ntar malem jalan yuk!" ucap seorang gadis cantik yang barusaja menghampiri Pucchi dan langsung memeluk lengannya.

"Eh, apaan dateng-dateng langsung begitu. Abi, ntar katanya mau nemenin Umi belanja, gimana sih?" balas gadis lain yang sejak awal sudah berada di sampingnya.

Pucchi yang berada di antara dua wanita cantik itu hanya bisa tersenyum lebar.

"Nanti ya, Nin, Ay. Kita jalan bareng-bareng aja bertiga."

"GAK MAU!"

*Flashback off*

Pucchi meremas rambutnya frustasi.

"Pffftt... Hahahahhaah!! Mampus lo! Salah sendiri gegayaan punya bini dua. Hahaha" Meme tampak puas menertawai Pucchi sambil sesekali menggebrak meja.

"Argh, bantuin gue dong. Gue bingung nih."

Melihat Pucchi yang tampak galau itu, Meme mulai mengendalikan tawanya. Ia sedikit merasa iba pada Pucchi.

Meme menopangkan dagunya, "mending lo bicarain dulu. Ketemu sama mereka satu-satu, pastiin siapa yang beneran bikin lo jatuh cinta. Kagak semuanya main lo embat aja." ucapnya.

Pucchi langsung bangkit menatap Meme. Reflek, ia menaruh punggung tangannya di atas dahi temannya itu, "kagak panas, tuh." gumamnya.

Meme menyingkirkan tangan Pucchi dari dahinya, "ya elah, lo pikir gue kenapa eh? Mending udah gue kasih solusi."

Pucchi meringis, "ya sorik. Abis tumben amat lo jadi bijak gitu. Gue kan jadi takut."

"Yeu, serah lo dah. Sono pergi, jan ganggu gue." usir Meme.

Pucchi pun bangkit, "thanks, Me." ia menepuk bahu Meme dan meninggalkan kelas.

***

Beberapa kali Pucchi tampak mengecek notifikasi dari ponselnya, menunggu kepastian dari seseorang.

"Sorry-sorry.. Udah lama nungguin ya?"

Pucchi menoleh ke sumber suara. Ia langsung menarik bibirnya membentuk sebuah senyuman.

"Eh, Aya! Gak nih, baru juga nyampe. Sini, duduk dulu. Mau pesen minum apa?" tawar Pucchi.

"Hm? Mau bayarin?"

Pucchi meringis, "ya kagak sih, kan cuma nawarin hehe."

Aya memutar bola matanya malas, "yeu, kirain. Yaudah deh, blueberry frappe aja."

Pucchi pun mengatakan pesanannya pada seorang pelayan. Tak lama kemudian, pesanan mereka pun datang.

"Gimana, manis gak minumannya?" tanya Pucchi.

Katanya Sih OSOù les histoires vivent. Découvrez maintenant