GRENIN - Backstreet

5.1K 284 15
                                    

-Author Pov-

Chu...

"Abin ih, cium-cium sembarangan." Gracia mengerucutkan bibirnya sambil memegangi bekas ciuman di pipinya.

"Heheheh abis pipi kamu cium-able sih, Gre. Gemes banget minta dicium." balas Anin sambil mencubit pipi Gracia.

"Udah ah, keburu yang lain dateng nih. Aku juga gaenak kalo diliat Ci Shani." Gracia sedikit menjaga jarak dengan Anin.

Saat ini, Gracia dan Anin sedang berada di tempat latihan. Entah keajaiban apa membuat mereka berdua bisa datang paling awal.

"Halah, cuma ci Shani doang." sungut Anin, ia kembali mengikis jarak dengan Gracia.

"Yaa kan orang-orang taunya aku sama ci Shani tuh deket banget." balas Gracia. Ia kini tak menolak ketika Anin memeluk lengannya erat.

"Tapi kan kamu pacarannya sama aku, Gre." balas Anin membuat Gracia sedikit menggigit bibir bawahnya.

Gracia tak bisa menjawab apapun.

"Kenapa diem?" cerca Anin.

Gracia menunduk.

"Oh, jangan bilang kalo kamu mulai nyaman sama ci Shani?" tuduh Anin.

"Enggak, Nin. Aku sama sekali nggak pernah mikir gitu. Ci Shani udah aku anggep cici sendiri. Jangan ngasal deh." elak Gracia.

Anin mendengus, "terus kenapa kamu gak mau ngasih tau hubungan kita ke orang-orang? Kenapa aku mesti jaga sikap di hadapan orang-orang ketika kamu sama ci Shani bisa gandengan, rangkulan, bahkan pelukan di manapun, di hadapan siapa pun?"

"Aku pacar kamu, Shania Gracia!" lanjut Anin dengan suara tinggi.

"Aku tau, aku tau. Kamu pacar aku, dan aku juga sayang kamu. Tapi sekarang kondisinya nggak memungkinkan untuk membuka hubungan kita, Nin." balas Gracia yang mulai serius.

"Alasannya?"

Gracia menghela nafas panjang, "karena semua orang tau kalo aku deket sama ci Shani. Aku gak mau kamu dianggep jadi orang ketiga." ia mengambrukkan dirinya dalam pelukan Anin.

"Emang kenapa kalo aku dianggep jadi orang ketiga? Kamu bahkan juga dianggep sebagai orang ketiga di hubungan ci Shani sama kak Viny kan? Yang bahkan hubungan mereka cuma gimmick." desis Anin.

"Justru karena itu aku tau, Nin. Aku tau rasanya jadi orang ketiga. Bahkan hubungan pertemanan aku sama kak Viny sempet renggang gara-gara itu. Fans jadi mikir yang enggak-enggak. Member pun jadi kepo yang aneh-aneh." jelas Gracia.

"Aku cinta sama kamu, Abin. Makanya aku gak mau hal yang gak baik terjadi sama kamu." Gracia menggenggam tangan Anin erat.

Perlahan namun pasti, mereka saling mendekatkan bibir masing-masing. Sebuah ciuman lembut tanpa nafsu, Anin dan Gracia saling menyalurkan perasaannya satu sama lain melalui ciuman tersebut.

***

Show Saka Agari tanggal 23 Februari menjadi momen yang tak bisa dilewatkan, apalagi bagi para pendukung Viny, karena show tersebut menjadi show terakhir Viny sebagai member JKT48 tim K3.

Semua member telah mempersiapkan diri dengan matang untuk mengantar kelulusan kapten mereka, tak terkecuali Gracia dan Anin.

"Gre, nanti dialog waktu wagamama apa ya temanya?" tanya Anin.

"Hmm... Wish buat kak Viny deh." balas Gracia.

Bersama beberapa member yang lain, mereka tengah menunggu giliran perform masing-masing unit.

Akhirnya giliran Gracia dan Anin pun datang. Mereka membawakan unit song Wagamama na Nagareboshi yang biasanya dibawakan oleh Shani dan Viny.

Baik Gracia maupun Anin sama-sama membawakannya dengan lancar. Hingga tibalah pada saat dialog.

"Yah, hari ini kak Viny graduate. Tapi aku berdoa semoga kak Viny cepet nikah!" ucap Gracia.

"Kok wish-nya cepet nikah? Biar gak gangguin GreShan ya?" balas Anin.

Gracia sempat terkejut mendengar kata-kata Anin. Itu bukan yang mereka rencanakan sebelumnya. Namun dengan cepat Gracia bisa menguasai dirinya.

"Ih, Anin. Bilang aja jealous!" balas Gracia.

Show terus berlanjut hingga sesi MC.

"Hmm.. Aku bakal nyuruh kak Viny ngapain? Batal grad. Bolehkan? Kan apa aja kan? Batal grad dan tetep jadi kapten." ucap Shani.

Anin menimpali, "tetep VinShan?"

"Takoott.." Shani sambil terkekeh.

Tanpa disangka, Nanda ikut bergabung dalam obrolan mereka, "oh, VinShan ya, biar bisa GreNin?" pancingnya.

Anin hanya bisa tersenyum, 'sial, kok dia peka sih?'

Waktu pun cepat berlalu, hingga akhirnya sampailah pada penghujung teater hari ini.

Di akhir Encore ke tiga, Viny tampak menahan tangisnya sambil dipeluk Desy. Beberapa member juga terlihat sibuk masing-masing, seperti Beby yang sedang menepuk-nepuk kepala Shani.

Di sela-sela mereka, Gracia diam-diam mencuri ciuman di pipi Anin.

***

Malam harinya, Anin sengaja menginap di rumah Gracia. Saat ini, mereka tengah berbaring di ranjang Gracia sambil sesekali bercanda satu sama lain.

"Sengaja banget ganti dialog waktu wagamama tadi." celetuk Gracia.

"Yaa aku cuma pengen liat reaksi kamu aja. Gapapa kan?" Anin mendekatkan wajahnya, mencium pipi gembul milik Gracia.

"Mmm... Semoga aja gak ada yang curiga." balas Gracia sambil menikmati bibir Anin di pipinya.

"Btw tadi waktu MC, masa Nanda peka loh dia." ucap Anin.

"Peka kenapa?" tanya Gracia.

"Aku kan niatnya cuma godain ci Shani soal VinShan, eh si Nanda nimbrung bilang gini, 'VinShan ya, biar bisa GreNin'. Kan aku juga kaget." jelasnya sambil menirukan cara bicara Nanda.

"Terus-terus, kamu jawab gimana?" tanya Gracia mulai penasaran.

"Yaa aku juga ga bisa jawab apa-apa, cuman bisa senyum aja. Untung abis itu giliranku yang jawab MC."

Gracia tertawa geli, "uuhh.. Gemes banget sih sayang akoeeh." ucapnya sambil mendusel-ndusel ke arah Anin.

Anin membenamkan kepala Gracia di ceruk lehernya, "siapa tadi yang genit banget cium-cium waktu yang lain pada sedih abis encore?" goda Anin.

Gracia terkekeh, "ya maaf, Abin ganahan banget pengen dicium sih."

Anin mengelus rambut Gracia, "Gree, kapan kita bisa leluasa ngebuka hubungan kita? Aku juga pengen mesra-mesraan sama kamu kapan pun."

"Nanti ya, Nin. Kita lakuin pelan-pelan dulu, biar fans terutama combs gak kaget." ucap Gracia.

Anin pun mengangguk, "yuk ah bobo."

Gracia tersenyum simpul melihat kelakuan gadisnya itu. Perlahan namun pasti, mereka berdua menutup kedua mata dan pergi ke alam mimpi.

-End-


.
.
.
.
.
[A/n]
Di scene last show nya kapini cuma aku buat sesuai bayanganku aja ya, aku ganonton waktu itu, jadi cuma berdasar LR an yang pernah aku baca.

Alias, cuma fiksi ya. Fiksi😜

Katanya Sih OSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang