13

14.7K 680 3
                                    

*******

Namun, saat mereka ingin kembali ke belakang panggung, tiba-tiba Ali menarik tangan Prilly dan menghentikan langkahnya.
"Ekhm...cek...cek... " Ali mengetes mic yang ada ditangannya.
Semua orang yang ada di gedung utama Viosa berubah hening karena suara Ali.
"Maaf...sebelumnya terima kasih kepada semua orang yang mendukung kita sehingga kita mendapatkan hasil yang terbaik di festival ini," ujar Ali. Prilly hanya diam dengan tangan yang masih digenggam erat oleh Ali.
"Selanjutnya, di sini saya, Aliando Sanders akan membawakan satu buah lagu untuk mewakili perasaan saya kepada seorang gadis yang saya cintai, " ujar Ali mantap.
Jantung Prilly berdegup kencang. Entah apa yang ia rasakan saat ini Ali akan mengungkapkan sesuatu kepada dirinya.
"Sedikit cerita, beberapa bulan yang lalu saya bertemu seorang gadis dengan cara yang menyebalkan, pikir saya dulu. Namun, karena sebuah perjanjian konyol dan membuat saya harus memainkan piano lagi setelah 5 tahun yang lalu saya sudah trauma dengan namanya alat musik piano. " jelas Ali panjang sambil menatap Prilly tepat di manik mata Prilly. Prilly membalas tatapan Ali dengan mata berkaca.
"Dan gadis itu berhasil membuat saya jatuh cinta lagi dengan piano... " ujar Ali lagi.
Tiba-tiba, seorang perempuan cantik berbalut dress soft pink di atas lutut dengan membawa sebuah biola ditangannya, naik ke atas panggung dan menghampiri Ali serta Prilly. Jantung Prilly semakin tak karuan. Ia takut kalau gadis itu bukan dirinya, tetapi perempuan yang baru saja naik ke atas panggung itu.
Ali langsung tersenyum kepada perempuan itu. Ali melepaskan genggamannya pada Prilly dan berjalan mendekati perempuan itu. Ali langsung menarik perempuan itu untuk mendekat dengan Ali. Hati Prilly terasa sakit melihat pemandangan yang ada di depannya. 'Apakah aku sudah berharap lebih? ' batin Prilly.
"Seseorang di samping saya ini adalah perempuan yang sangat mengerti akan saya, perempuan yang setia menemani saat saya terpuruk beberapa tahun yang lalu, dan dia yang akan menemani saya bernyanyi saat ini , " ujar Ali sambil tersenyum kepada penonton dan...Prilly.
Prilly hanya bisa menunduk menahan air matanya sudah tak dapat terbendung lagi. Prilly tidak mau keluarganya melihat jika ia sedang menangis.
Ali berjalan ke arah piano putih yang tadi dimainkan oleh Prilly. Perempuan itu juga bersiap dengan biolanya. Prilly sudah tidak tahan lagi berada di atas panggung itu lagi. Prilly beranjak pergi meninggalkan panggung itu. Namun, suara Ali menghentikan langkahnya.
"Prilly, tolong kamu jangan pergi, tolong kamu dengerin dulu lagu yang akan aku bawain ini, " ujar Ali lembut.
Prilly hanya bisa diam. Ia memberanikan diri untuk menatap Ali dan tersenyum kepadanya. Ali membalas senyuman Prilly yang terlihat terpaksa itu.
Ali mulai memainkan tuts piano yang ada di depannya, begitu pun dengan perempuan itu juga mulai memainkan biolanya.
"What would I do without your smart mouth?
Drawing me in, and you kicking me out
You've got my head spinning, no kidding, I can't pin you down
What's going on in that beautiful mind
I'm on your magical mystery ride
And I'm so dizzy, don't know what hit me, but I'll be alright, " Ali mulai menyanyikan bait pertama lagu yang berjudul 'All of Me' milik John Legend. Ali menyanyikan lagu tersebut dengan penuh perasaan. Semua penonton juga sangat menghayati permainan piano Ali dan biola yang di bawakan oleh perempuan yang berada di samping Ali. Begitu indah permainan mereka. Namun, berbanding terbalik dengan Prilly. Kini, ia sedang menahan rasa sakit di hatinya. Rasa sakit yang teramat sangat. 'Kenapa kamu suruh aku berdiri di sini, melihat kamu dan perempuan itu bermain musik bersama? ' teriak Prilly dalam hati.
"My head's under water
But I'm breathing fine
You're crazy and I'm out of my mind
'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I'm winning
'Cause I give you all of me
And you give me all of you, ohoh, "
Sesekali Ali menatap Prilly sambil bernyanyi dan memainkan pianonya, mengisyaratkan bahwa lagu tersebut ditujukan kepada Prilly. Ekor mata Prilly menangkap bahwa Ali sedang menatapnya. Prilly membalas tatapan Ali itu. Ia tidak mengerti kenapa Ali menatapnya dengan tersenyum tulus. Sebenarnya untuk siapa lagu ini?.
"How many times do I have to tell you
Even when you're crying you're beautiful too
The world is beating you down, I'm around through every mood
You're my downfall, you're my muse
My worst distraction, my rhythm and blues
I can't stop singing, it's ringing, in my head for you,"
Lagu inilah yang mewakili perasaan Ali. Perasaan yang tumbuh perlahan dengan seorang gadis yang sedang menunduk menahan tangisnya. Sebenarnya Ali tidak tega melihat Prilly menangis, namun apa boleh buat, Ali ingin menyelesaikan lagu ini dengan sempurna.
" I give you all of me
And you give me all of you, ohoh," Ali mengakhiri lagu yang ia nyanyikan. Ali berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati perempuan pembawa biola itu. Kemudian, Ali memeluknya erat mengisyaratkan sesuatu.
Satu hal, Prilly masih tetap pada posisinya. Melihat dan mendengar semua yang terjadi di atas panggung. 'Oke ini sudah selesai, ' batin Prilly. Ia berbalik dan melangkah turun dari panggung. Namun, sebuah tangan menahan pergelangan tangan Prilly. Ternyata, itu adalah tangan.... Perempuan yang bernyanyi bersama Ali tadi.
"Kamu Prilly kan?" tanya perempuan itu.
Prilly berusaha tersenyum dan hanya mengangguk menjawabnya.
"Ali mau nyampein sesuatu, jadi kamu harus tetep di sini, " ujar perempuan itu, kemudian dia berjalan turun dari panggung.
Prilly semakin tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Sampai akhirnya....
"Prilly, aku tau ini membingungkan, tapi aku tak tau apa yang harus kulakukan untuk menyatakan perasaanku, aku bukan seorang pria ysng harus membawa seseorang yang ia cintai ke tengah lapangan dan menyatakan cintanya..." ujar Ali lembut kepada Prilly yang sedang menahan air matanya.
"Prill, aku bukan seorang pria yang harus membawa seseorang yang ia cintai ke tempat yang indah dengan menutup mata dan menuliskan 'I Love You' pada sesuatu," ujar Ali lagi.
Dan Prilly hanya bisa menangis dalam diam karena bingung semua yang terjadi.
"Aku hanya bisa mengungkapkan perasaan cintaku dengan sesuatu yang kamu sukai, yaitu sebuah piano ini. Sebuah piano yang mengubah hidupku selama 2 bulan terakhir ini. Terima kasih karena kamu, aku bisa mencintai piano lagi. Dan yang terakhir apakah kamu bisa mencintaiku lebih dari kamu mencintai sebuah piano, apakah kamu mau menjadi kekasihku? " lanjut Ali dengan semua penjelasan dan pertanyaan yang ditujukan kepada Prilly.
Prilly tidak bisa berkata apa apa. Ia sudah mengerti dengan semua kejadian ini. Mungkin Prilly harus bisa menyadari juga perasaannya kepada Ali. Perasaan lebih dari teman, teman dekat, atau sahabat.
Penonton yang sedari tadi diam, mulai berseru mengatakan Prilly harus menerima Ali. Semua teman Ali dan Prilly juga meneriaki agar Prilly mengatakan 'Ya'.
Prilly mulai menatap Ali dengan mata hazelnya. Kemudian, Prilly mulai berjalan mendekati Ali. Dan setelah Prilly sampai tepat di depan Ali, Prilly langsung memeluk Ali erat, sangat erat. Ia menangis sejadi-jadinya di pelukan Ali. Tanpa peduli di atas panggung besar, di depan orang banyak, Prilly tidak peduli lagi.
"Iya...iya aku mau, " ujar Prilly masih dalam pelukan Ali.
Ali tersenyum bahagia, karena bisa mengungkapkan perasaannya kepada Prilly.
"Shusstt...udah jangan nangis," ujar Ali lembut sambil mengelus rambut Prilly.
Namun, Prilly tak mau berhenti menangis. Ali mulai cemas karena ulahnya sendiri. Lalu, Ali membawa Prilly turun dari panggung menuju Backstage.
"Prilly, udah jangan nangis dong... " mohon Ali karena Prilly tak kunjung berhenti menangis.
Ali mengusap air mata Prilly dengan kedua ibu jarinya. Sekarang Prilly sudah mulai tenang.
"Kamu...yang...bikin aku kaya gi...ni," ujar Prilly yang masih terisak. Ali tersenyum dan mencium puncak kepala Prilly lama.
"Maaf ya... " ujar Ali membuat Prilly tersenyum disela isakannya.
Tiba-tiba, seseorang memanggil nama Ali dan menghentikan keromantisannya dengan Prilly. Dan ternyata seseorang itu...
"Oh hai, Bella, " sapa Ali.
Hati Prilly kembali sakit. Tapi kelihatannya mereka tidak ada hubungan apa-apa.
"Bella makasih ya lo udah bantuin gue, " ujar Ali.
"Sama-sama, yang langgeng ya... " balas perempuan bernama Bella.
"Oh ya sampai lupa, Prilly ini Bella," ujar Ali memperkenalkan Bella kepada Prilly.
"Prilly Prunaprismia, "
"Isabella Natalie, lo jangan salah paham gue ini sepupunya Ali, " ujar Bella karena Prilly menatap curiga kepada Bella.
"Eng...enggak, aku gak salah paham kok, " balas Prilly salah tingkah.
"Iya deh percaya, " ujar Bella mengerti.
***
Sekarang Ali dan Prilly berada dalam perjalanan pulang. Keheningan tercipta karena Ali fokus memperhatikan jalan. Sampai akhirnya...
"Li kamu kok bisa punya ide romantis kaya tadi?" tanya Prilly penasaran.
"Ehmm...gimana ya...,ya mau aja bikin kamu terpesona kaya tadi, " jawab Ali.
"Terpesona?, aku tadi nangis loh," bantah Prilly.
"Ya yang penting kamu suka kan? " goda Ali.
"Gak suka, " balas Prilly singkat.
Ali langsung menatap tajam Prilly.
"Ma...maksudnya suka banget...ih jangan liat aku kaya gitu!" tambah Prilly.
"Iya maaf, sayang... " rayu Ali.
"Ih...udah sayang sayang, pokoknya kamu harus ceritain semua ide kamu waktu nembak aku, " ujar Prilly.
"Pede...emangnya tadi aku nembak kamu? " goda Ali.
"Alii... " teriak Prilly dengan semburat merah dipipinya.
Mereka berdua tertawa bahagia. Semoga tawa bahagia itu selalu mewarnai hari-hari Ali dan Prilly. Semoga saja....

********

I Feel You RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang