10

15.6K 716 2
                                    

**********

Denting dua grand piano mengalun indah. Dua orang anak manusia berhasil menciptakan chemistry dengan sangat indah menggunakan dua buah piano yang mereka mainkan. Sampai tak terasa,bait terakhir lagu yang mereka mainkan mengakhiri permainan piano pada hari itu.
Prok...prok...prok...
Tepuk tangan miss Merry merupakan tanda bahwa permainan Ali dan Prilly begitu serasi.
"Indah sekali permainan kalian...," ujar miss Merry terharu.
"Saya belum pernah mengajar anak murid saya,sampai mendapatkan chemistry yang begitu kuat seperti kalian," lanjut miss Merry bangga.
Ali dan Prilly tersenyum senang karena pujian yang dilontarkan miss Merry.
"Miss Merry bisa aja, ini semua juga berkat miss Merry yang sudah mengajarkan Ali sama Prilly dengan sabar," balas Prilly sambil memeluk miss Merry yang sudah seperti kakaknya sendiri karena mereka hanya terpaut 5 tahun.
"Semoga kalian berdua mendapatkan hasil yang terbaik di festival nanti," ujar miss Merry mendo'akan.
"Amin..." ujar Ali dan Prilly bersamaan.
"Ya sudah,kalian boleh pulang,hari juga sudah sore," ujar miss Merry.
Mereka berdua mengangguk.
"Kamu Prilly,cepat sembuh ya...,istirahat yang cukup,dan kamu Ali harus jagain Prilly juga," lanjut miss Merry menasehati mereka berdua.
"Miss Merry ini kaya mama deh,emangnya Prilly anak kecil apa," ujar Prilly mulai ngambek.
Miss Merry hanya tersenyum mendengarnya.
"Pasti miss, itu sudah tugas saya," ujar Ali sambil merangkul pundak Prilly.
Prilly terlihat kesal akan kelakuan Ali. Kemudian Prilly langsung meninggalkan Ali menuju ke mobil. Ali dan miss Merry tertawa melihat tingkah Prilly yang seperti anak kecil itu.
"Ali," panggil miss Merry sebelum Ali juga pergi.
"Iya miss," jawab Ali.
"Miss tau yang kamu rasakan, buka hati kamu, sayangi dan cintai dia, kamu harus jujur kepada perasaanmu yang sesungguhnya," ujar miss Merry.
Ali menatap miss Merry bingung.
"Maksudnya miss?" tanya Ali bingung.
"Sudah, nanti kamu juga tau maksud miss Merry, cuma waktu yang bisa menjawab, dan tanya kepada hati kecil kamu sendiri, itu pesan miss Merry," jawab miss Merry tersenyum. Dan tetap saja, Ali masih bingung tentang perkataan miss Merry. Sebenarnya,miss Merry sudah tau yang ada di benak Ali dan Prilly. Mulai dari tatapan mereka,tingkah mereka,cara bicara satu sama lain,itu semua menunjukkan bahwa ada perasaan cinta di antara mereka. Namun,mereka belum menyadari akan perasaan itu.

*******

Seorang perempuan yang masih berseragam sekolah marah-marah kepada...mungkin anak buahnya karena tidak berhasil melaksanakan tugas yang diberikan.
"Kalian itu bisa gak sih ngelakuin tugas dari gue!!" bentak perempuan itu.
Sementara itu,anak buahnya tetap menunduk.
"Bi...bisa kok," jawab salah satu di antara mereka.
"Tapi kenapa cewek itu masih hidup,hah!!" bentak perempuan itu lagi.
"Gue udah ngorbanin mobil gue,sampai mobil gue lecet-lecet,tapi dia gak mati,dasar gak becus!!" umpat perempuan itu kemudian keluar sambil membanting pintu.
*****
Ali berbaring di kasur kamarnya menatap langit-langit. Ia masih bingung dengan kata-kata miss Merry tadi. Tentang kasih sayang,tentang cinta. Ia -benar bingung dengan semua itu. Bingung dengan perasaanya sendiri.
Tiba-tiba,wajah Prilly terlintas di pikirannya. Entah kenapa Ali selalu tenang jika dekat dengan Prilly. Ali senyum-senyum sendiri jika mengingat tingkah Prilly. Ada perasaan ingin melindungi,menyayangi,atau juga...mencintai.
Prilly sudah mengubah hidup Ali. Ali yang dingin dan cuek. Kini,Ali juga semakin dekat dengan papanya karena Prilly. Satu lagi, Ali sekarang sudah mulai menyukai piano lagi. Sebuah alat musik yang 5 tahun terakhir ini Ali benci, sangat benci. Tetapi, kehadiran Prilly mengubah semuanya. Memang Ali sendiri yang mengharuskan bermain piano lagi karena permintaannya kepada Prilly,dan Prilly mensyaratkan untuk Ali belajar piano lagi dengan sedikit paksaan. Tetapi pada akhirnya itu semua membuahkan hasil yang positiv.
Ali teringat sesuatu. Ia segera beranjak ke laci meja belajarnya.
"P," gumam Ali. Ia memperhatikan benda tersebut. Benda berkilau yang ia temukan saat si empunya tidak menyadari benda itu luput dari tangannya.
"Prilly,kenapa sih gue terus mikirin lo?" tanya Ali kepada dirinya sendiri.
Kemudian Ali mengembalikan benda tersebut ke tempat semula.
Malam ini,pikiran Ali terus terbayang oleh wajah Prilly. Mengingat Prilly saja jantung Ali sudah berdebar.
Satu hal yang pasti adalah suatu saat mereka akan menyadari perasaan satu sama lain. Perasaan lebih dari seorang teman atau sahabat.
*******

I Feel You RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang