ACE 47

14.6K 1.9K 579
                                    

UPDATE

Selamat Membaca

Jangan lupa Vote

---
Playlist
Petra Sihombing - Mine
---


Hujan deras mengguyur ibu kota membuat seseorang yang dilanda kebingungan itu basah kuyup, niat menuju kantor polisi dia urungkan hingga memutar motor memilih kembali ke rumah dengan kecepatan tinggi.

Rintik hujan menyerang seluruh tubuh hingga membuatnya kedinginan, pikirannya kacau, pandangan mulai kabur membuatnya lebih menepikan motor dan mencoba tetap fokus sambil sesekali mengusap kaca helm.

Motor itu melambat ketika sampai didepan rumah, segera dia mengarahkan telunjuk ke fingerprint hingga gerbang terbuka, Myco langsung memarkirkan motor lalu membuka helm, dia menghela napas panjang nampak matanya sudah memerah kemudian menatap badannya yang basah kutup.

"Waktunya tepat sekali" gumam pelan Myco sambil memijit pelan pelipisnya hingga teringat dengan ponsel yang sedari tadi diperjalanan bergetar

Pupil mata itu mengecil menatap notofikasi ponsel, dibukanya salah satu chat masuk lalu berlari menuju pintu depan, terbuka, segera Myco berlari kedalam dan bernapas lega menatap sosok yang memunggunginya, perlahan dia melangkah hingga semakin dekat lalu menyentuh bahu, memutar badan lalu memeluknya erat.

Xana masih begitu terkejut hingga merasakan basah juga dingin lalu membalas memeluk setelah mengenali aroma tubuh Myco.

"Kemana saja kamu Na" ucap pelan Myco bergetar sambil mengeratkan pelukan

Myco benar-benar ketakutan hingga berpikir Edo menculik Xana, dia sudah berniat menuju Polres untuk mencari Edo dengan tujuan menanyakan keberadaan Xana, dia mencurigainya, hingga ternyata sosok itu dia temukan di rumah, membuat Myco bisa bernapas lega dan berangsur tenang.

"Maafkan aku" jawab Xana sambil mengelus punggung Myco hingga semakin merasa bersalah saat mengetahui keadaannya, basah kuyup karena kehujanan, "Maafkan aku" lanjut ucapnya

Tidak ada jawaban dengan Myco yang terus memeluk, Xana mulai ketakutan hingga mencoba mendorong tubuh Myco.

"Sebentar lagi, biarkan seperti ini sebentar lagi saja" ucap pelan Myco memohon

Xana menghela napas, "Aku kira dia pingsan" batinnya lalu tersenyum dan mengeratkan pelukan sambil menepuk-nepuk pelan punggung Myco

Cukup lama hingga Xana mulai merasakan pegal dan sesekali menggoyangkan kakinya bergantian, "Kamu tidak ingin mengganti pakaian?" tanya pelan Xana

"Tidak" jawab langsung Myco

Xana menghela napas, "Kamu nanti akan sakit karena kedinginan" jelasnya lalu Myco melepas pelukan

Mereka saling menatap, "Kemana saja kamu?" tanya pelan Myco

Xana mengatupkan mulutnya, "Tadi aku ingin es krim, jadi mampir di minimarket untuk membelinya lalu menikmati ditaman" ungkapnya dengan rasa bersalah

Myco menghela napas, "Ponselmu mati?" tanyanya kembali yang dijawab anggukan bersalah Xana, "Aku sudah mengatakan untuk tetap disana, aku meminta untuk tidak kemana-mana, aku meminta untuk menunggu sampai aku menjemputmu" lanjut tegasnya kesal membuat Xana terkejut dan menundukkan kepala

"Ada apa sebenarnya?" batin Xana, "Maaf" ucapnya pelan dengan kepala menunduk

"Lain kali jangan diulangi" ucap Myco lalu menuju kamar untuk mengganti pakaian sambil memegangi perutnya karena kelaparan

Amor Caecus Est [END] Where stories live. Discover now