ACE 41

15.8K 1.8K 608
                                    

UPDATE

Selamat Membaca

Jangan lupa Vote

---
Playlist
Dewi Lestari - Malaikat Juga Tahu
---


Xana disibukkan kembali dengan pekerjaan dikantornya, dia banyak belajar dan kini berurusan dengan pajak juga gaji karyawan hingga membuatnya kebingungan, Indah yang ada disampingnya juga nampak bingung begitupun Amos yang nampak mengacak-acak rambutnya.

"Apa ini semua uang?" tanya Xana tidak percaya

Amos menggeleng, "Tulisan" jawabnya pelan

Xana melotot, "Ngelawak" ucapnya pelan membuat Amos menelan ludah

Indah nampak menggeleng lalu membetulkan kaca matanya, "Ayo kita koreksi, sama atau tidak?" ajaknya

Amos mengataka hasil dari perhitungan membuat Indah dan Xana terkejut kemudian mereka berkumpul dan saling menatap, bingung tergambar diwajah ketiganya melihat hasil angka berjejer yang berbeda itu, hingga mulai meneliti satu per satu dan saling menatap curiga.

"Apa benar data kita berbeda?" tanya pelan Xana yang dibalas anggukan Amos

"Mungkin karena ini hanya untuk latihan saja, tapi ini data dari bulan sebelumnya" jelas Indah

"Mungkin memang dibuat berbeda" tambah Amos

Xana menghela napas, "Tapi kenapa hanya milikku yang berbeda, lihat biaya pajak dan gaji karyawan milikku lebih tinggi dari milik kalian" rengeknya

Amos nampak mengamati monitor begitupula Indah hingga keduanya terkejut.

"Kok iso iki" celetuk Amos

"Data bulan kemarin, yang lain sama, hanya saja di bagian pajak dan gaji berbeda" tegas Indah kembali kebingungan

Nampak Bayu yang duduk dimejanya mengamati mereka sambil menghela napas panjang.

"Gimana ini, aku pusing. Ngitung duit ratusan juta tidak ada wujudnya" ucap Xana kesal

"Gaes ada Pak Andi" gumam pelan Indah memberitahu kemudian ketiganya berdiri dan menyapa Pak Andi yang keluar dari ruangannya

"Waktunya istirahat" ucapnya datar singkat seperti sebelumnya yang dijawab tundukan kepala dari Xana dan Indah begitu pula Bayu yang berdiri disana

"Aneh banget ya Pak Andi" gumam pelan Xana menatap atasannya itu keluar ruangan, "Irit bicara, dingin dan tertutup. Tidak sadar apa dengan kita yang suka rame sendiri" lanjutnya

"Iya, dia menakutkan Xan" timpal Indah

Bayu nampak tersenyum, "Ayo kita makan bersama" ajaknya

Segera ketiganya mematikan dejstop, merapikan meja dan menghampiri Bayu yang sudah menunggu diluar.

🌟

Bayu mengajak ke salah satu kafe dengan ketiganya yang nampak canggung kebingungan saling menatap, Xana terus menedang kaki Amos mengisyaratkan untuk membuka obrolan namu tidak peka hingga membuat kesal.

"Ayo silahkan pesan, santai saja nanti saya yang bayar" ucap Bayu memberitahu membuat ketiganya terkejut lalu semangat membuka buku menu

Bayu menggeleng, "Dasar kalian" gumamnya pelan, "Buruan jangan kelamaan milih" lanjut perintah Bayu

"Siap Pak" jawab Xana semangat, "Kayaknya semua enak ya Ndah" lanjut ucapnya kepada Indah yang sibuk dengan buku menu

Mereka nampak menyantap menu makan siang masing-masing setelah sampai dimeja, begitu lahap Amos dan Bayu menyantap makanannya membuat Xana iri karena dirinya masih trauma akan sakit perut hingga memilih menu ringan melupakan sejenak makanan pedas favoritnya.

Amor Caecus Est [END] Where stories live. Discover now